Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siti Badriah Alami Tumor Kelenjar Getah Bening, Apa Bisa Jadi Penyebabnya?

image-gnews
Siti Badriah. Instagram.com/@sitibadriahh
Siti Badriah. Instagram.com/@sitibadriahh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, Siti Badriah, penyanyi dangdut populer dengan lagu 'Lagi Syantik', berbagi kisah tentang penurunan kesehatannya dalam beberapa waktu terakhir. Dia mengungkapkan bahwa dirinya menghadapi kondisi kesehatan yang menurun karena menderita tumor di kelenjar getah bening.

Pada awalnya, Sibad, panggilan akrabnya, menganggap benjolan yang muncul di ketiak kanannya hanya jerawat biasa. Namun, dia kaget melihat benjolan tersebut semakin membesar seiring berjalannya waktu. 

Meskipun awalnya dia tidak memperhatikan kondisi tersebut, akhirnya Sibad memutuskan untuk menjalani operasi pengangkatan tumor kelenjar getah bening setelah berkonsultasi dengan dokter.

“Kebetulan juga alhamdulillah-nya recovery-nya cepet banget gitu, dan operasinya juga cuma sebentar aja,” kata Sibad dalam pernyataannya pada akun Instagram Starpro Indonesia.

Apa Itu Tumor Kelenjar Getah Bening?

Kelenjar getah bening, yang seringkali dianggap sebagai tanda penyakit serius, sebenarnya merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. 

Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik & Diabetes dari Primaya Hospital Tangerang, Rochsismandoko menjelaskan bahwa kelenjar getah bening dapat teraba di area seperti bawah rahang, ketiak, dan lipat paha dalam keadaan normal. 

Namun, pembesaran yang tidak wajar dan disertai gejala tertentu memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Berikut adalah penyebab pembesaran kelenjar getah bening.

  • Infeksi: Infeksi saluran nafas atas, sakit tenggorokan, campak, infeksi telinga, gigi, kulit, mononucleosis, HIV, dan penyakit menular seksual seperti sifilis dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.

  • Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh: Beberapa gangguan autoimun seperti lupus dan rematoid artritis dapat memicu pembesaran kelenjar getah bening.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  • Kanker: Kondisi serius seperti limfoma, leukemia, atau penyebaran kanker dari organ lain juga dapat menjadi penyebab pembengkakan kelenjar getah bening.

  • Obat-obatan: Penggunaan beberapa jenis obat seperti allopurinol, atenolol, captopril, dan antibiotik tertentu dapat memicu pembesaran kelenjar getah bening.

Bahaya Pembesaran Kelenjar Getah Bening

Dalam keadaan normal, pembesaran kelenjar getah bening dapat disebabkan oleh infeksi dan biasanya tidak berbahaya. Namun, jika pembengkakan berlangsung lama, disertai gejala seperti demam, kesulitan bernafas, atau penurunan berat badan yang tidak dijelaskan, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Menurut Health Direct, meskipun pembengkakan kelenjar getah bening jarang menjadi tanda kanker, tetapi kondisi ini perlu diwaspadai terutama jika terdapat riwayat kanker atau gejala yang mencurigakan.

Penting untuk mengidentifikasi penyebab pembesaran kelenjar getah bening melalui pemeriksaan medis yang tepat. Melalui pemahaman lebih lanjut terhadap kondisi ini, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif dan mengelola penyakit dengan lebih efektif.

PUTRI SAFIRA PITALOKA I  RADEN PUTRI  

Pilihan Editor: Profil Siti Badriah Penyanyi Dangdut yang Jalani Operasi Tumor Kelenjar Getah Bening

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 jam lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

2 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

5 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

5 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Masih Jalani Arus Balik Lebaran? Lakukan Power Nap untuk Bantu Kembalikan Fokus Menyetir

7 hari lalu

Seorang pengemudi tidur setelah menghadapi kemacetan di Jalur Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/9). Pada Puncak Arus Balik lebaran tahun ini terjadi kemacetan hampir di semua kota sehingga waktu tempuh menuju Jakarta hampir 2 kali lipat dibanding waktu normal. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Masih Jalani Arus Balik Lebaran? Lakukan Power Nap untuk Bantu Kembalikan Fokus Menyetir

Power nap dapat membantu kembalikan fokus selama perjalanan panjang arus balik lebaran. Bagaimana caranya?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

11 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?