Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

Reporter

image-gnews
Petugas medis menyuntikkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) kepada siswi SDN 05 dalam kegiatan bulan imunisasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu 26 Agustus 2020. Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus). TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Petugas medis menyuntikkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) kepada siswi SDN 05 dalam kegiatan bulan imunisasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu 26 Agustus 2020. Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus). TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Kurniawan Satria Denta, menjelaskan vaksin human papillomavirus (HPV) lebih optimal diberikan saat memasuki praremaja dan belum aktif secara seksual dibandingkan diberikan kala dewasa.

"Kalau vaksin HPV diberikan anak karena paling optimal diberikan pada usia kira-kira praremaja, optimal dalam memberikan kekebalan tubuh," kata anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu di Jakarta, Selasa, 14 November 2023.

Vaksinasi disebut dapat menjadi upaya mencegah infeksi HPV, kanker serviks atau leher rahim, dan kanker terkait HPV lainnya. Denta merujuk studi yang mengatakan saat vaksin diberikan pada usia praremaja 9-14 tahun dan belum aktif hubungan seksual maka antibodi yang terbentuk sangat tinggi sehingga hanya butuh dua kali suntikan atau dua dosis. 

Sementara itu, yang sudah berusia 15 tahun ke atas butuh tiga dosis vaksin HPV. Terkait keamanan vaksin, dia berkaca pada data di Amerika Serikat dengan cakupan vaksinasi sekitar 100 juta dosis pada 2006-2016 dan tidak ditemukan efek samping yang parah.

"Kalau disuntik nyeri tetapi penurunan infeksinya bisa hampir 100 persen," jelas Denta.

Sampai usia 55 tahun
Kemudian, meskipun vaksin disarankan diberikan pada usia praremaja, orang dewasa dan telah aktif secara seksual tetap bisa divaksin. Menurut spesialis kebidanan dan kandungan Keven Tali, vaksin bahkan bisa diberikan pada yang berusia 55 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Usia 9-14 tahun dua dosis. Tapi orang-orang yang sudah menikah dan ingin divaksin, sudah punya anak, masih bisa, bahkan sampai usia 55 tahun juga tidak apa. Misalnya ingin divaksin tinggal dikonsultasikan ke dokter," ujarnya. 

Ia menegaskan vaksin bertujuan untuk mencegah bukan untuk mengobati penyakit. Selain vaksinasi, ia menyarankan orang yang sudah aktif melakukan hubungan seksual juga menjalani pap smear.

"Jadi dimasukkan alat ke vagina lalu kita swab. Itu tindakan hanya sebentar, diperuntukkan wanita yang sudah pernah kontak seksual karena memasukkan alat ke dalam vagina yang berpotensi merusak selaput dara," papar Keven.

Pilihan Editor: Gejala Paling Umum Kanker Serviks yang Perlu Diperhatikan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

48 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

Spesialis kandungan mengatakan perkembangan kanker serviks bisa dicegah dengan menghentikan perilaku berisiko dan menjalani tindakan penanganan tepat.


Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

48 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

Kanker serviks mendominasi proporsi kasus kanker yang sering dijumpai sekitar 62 persen.


Apakah Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks Ditanggung BPJS Kesehatan?

52 hari lalu

Petugas medis menyiapkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) pada kegiatan bulan imunisasi  di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu 26 Agustus 2020. Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Apakah Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks Ditanggung BPJS Kesehatan?

Kanker serviks atau leher rahim dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Lalu, apakah vaksin HPV ditanggung BPJS Kesehatan?


Jangan Cemas, Keputihan Belum Tentu karena Kanker Serviks

14 Februari 2024

Ilustrasi keputihan. shutterstock.com
Jangan Cemas, Keputihan Belum Tentu karena Kanker Serviks

Keputihan pada wanita belum tentu berarti terkena kanker serviks. Namun sebaiknya periksakan ke dokter untuk diagnosis lebih tepat.


Usia yang Disarankan Vaksinasi HPV Menurut Dokter

13 Februari 2024

Tenaga kesehatan dari Puskesmas Ketabang memberikan vaksin human papiloma virus (HPV) kepada siswi SD Negeri Kaliasin V saat pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 15 Oktober 2020. Pemerintah Kota Surabaya menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dengan program imunisasi Measles Rubella (MR) dan Human Papiloma Virus (HPV) guna menjaga sistem kekebalan tubuh dari penyakit campak dan penyakit rahim. ANTARA FOTO/Moch Asim
Usia yang Disarankan Vaksinasi HPV Menurut Dokter

Vaksinasi HPV perlu diberikan kepada anak perempuan sedini mungkin demi mencegah kanker serviks. Berikut dosis yang dianjurkan.


Mencegah Kanker Serviks Bisa Dimulai dari Kebiasaan Ini

3 Februari 2024

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Mencegah Kanker Serviks Bisa Dimulai dari Kebiasaan Ini

Ginekolog merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mencegah kanker serviks, plus vaksin HPV dan pap smearr.


Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

30 Januari 2024

Tekan Angka Penderita Kanker Serviks, Petugas Lakukan Pemeriksaan IVA
Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

Peneliti Unair membawa hasil inovasi terapi kanker serviks ke hadapan para peneliti global yang berkumpul di Jepang.


Guru di Amerika Serikat Terancam Penjara Seumur Hidup karena Berhubungan Seksual dengan Murid

24 Januari 2024

Ilustrasi pelecehan seksual korban laki-laki. Shutterstock
Guru di Amerika Serikat Terancam Penjara Seumur Hidup karena Berhubungan Seksual dengan Murid

Seorang guru di Amerika Serikat terancam hukuman seumur hidup karena berhubungan seksual dengan muridnya.


4 Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Perhatian, Segera Periksakan

24 Januari 2024

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
4 Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Perhatian, Segera Periksakan

Penting untuk mendeteksi tanda dan gejala kanker serviks sebagai deteksi dini. Ginekolog menyebut empat gejala awal yang perlu diwaspadai.


Cara Mencegah Penyakit Kondiloma atau Kutil Kelamin

19 Desember 2023

Ilustrasi vagina. Shutterstock
Cara Mencegah Penyakit Kondiloma atau Kutil Kelamin

Kondiloma atau kutil kelamin merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).