Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasangan Meninggal Dunia, Ini Dampak Kesehatan pada yang Ditinggalkan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Orang Meninggal. shutterstock.com
Ilustrasi Orang Meninggal. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian adalah rahasia Yang Maha Kuasa. Namun bila pasangan yang berpulang, rasa duka dapat memicu detak jantung tidak teratur yang berpotensi membahayakan nyawa. 

Kesimpulan ini adalah hasil riset risiko kematian akibat patah hati. Data hampir 1 juta warga Denmark menunjukkan peningkatan risiko selama setahun dari detak jantung tak teratur. Orang yang berusia di bawah 60 tahun dan ditinggal mati pasangan ternyata paling berisiko.

"Risiko tertinggi terjadi pada 8-14 hari setelah ditinggal mati, setelah itu risiko berkurang," tulis studi yang pernah dipublikasikan di jurnal Open Heart itu. "Setahun setelah ditinggal mati, risikonya hampir sama dengan orang yang tidak berduka."

Sementara itu, riset fokus menjelaskan hasil observasi fenomena orang yang meninggal dunia tak lama setelah pasangan wafat. Beberapa penelitian menunjukkan pasangan yang berduka berisiko lebih tinggi meninggal dunia, terutama akibat penyakit jantung dan stroke, tapi mekanismenya masih belum jelas. 

Detak jantung tak teratur
Penelitian yang lebih baru mempertanyakan secara spesifik apakah seorang yang berduka lebih berpotensi mengalami atrial fibrilasi atau detak jantung tidak teratur yang menjadi faktor risiko stroke dan gagal jantung. Peneliti di Denmark menggunakan data populasi yang dikumpulkan pada 1995-2014 untuk mencari sebuah pola. Dari data itu, 88.612 orang didiagnosis baru mengalami atrial fibrilasi dan 886.120 dalam kondisi sehat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Risiko memiliki detak jantung tak teratur untuk pertama kali 41 persen lebih besar terjadi pada orang yang berduka, termasuk yang kehilangan pasangan," tulis hasil studi pimpinan Simon Graff dari Universitas Aarhus itu.

Mereka yang lebih muda, berusia di bawah 60 tahun, dua kali lipat berisiko terkena masalah itu. Sedangkan yang pasangannya meninggal mendadak berisiko 57 persen. Tim peneliti menegaskan tidak ada kesimpulan yang bisa diambil dari sebab-akibat ini karena penelitian ini hanya observasi yang melihat adanya korelasi dalam data. 

Kehilangan pasangan dianggap sebagai salah satu kejadian hidup yang paling bikin stres, menurut The Guardian, karena bisa memicu masalah seperti depresi, kehilangan nafsu makan, tidak bisa tidur, terlalu banyak minum alkohol, dan berhenti berolahraga. Semuanya dapat merusak kesehatan.

Pilihan Editor: Benarkah Pasangan Orang yang Tepat? Cek dari Tanda Berikut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

10 jam lalu

Ilustrasi bertemu mertua. Shutterstock
Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Ketika anak menemukan pasangan cintanya, tak semua orang tua merasa sreg dengan pilihan anak. Apa yang harus dilakukan agar hubungan baik-baik saja?


Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

1 hari lalu

Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

Meski bukan perilaku yang baik, memarahi pasangan sebenarnya bagian dari respons manusia ketika sedang stres atau lelah.


Delapan Hari Dicari, Pendaki Gunung Rinjani Asal Jakarta Ditemukan Meninggal Dunia

1 hari lalu

Proses evakuasi jasad pendaki asal Jakarta yang jatuh di Gunung Rinjani. Dok. SAR Mataram
Delapan Hari Dicari, Pendaki Gunung Rinjani Asal Jakarta Ditemukan Meninggal Dunia

Jasad pendaki berhasil dideteksi oleh drone thermal pada Selasa (8/10) sekitar pukul 10.30 Wita di kedalaman ratusan meter dari lokasi kejadian.


Arti Cuddle serta Manfaatnya untuk Kesehatan Fisik dan Emosional

1 hari lalu

Arti cuddle. Foto: Canva
Arti Cuddle serta Manfaatnya untuk Kesehatan Fisik dan Emosional

Arti cuddle dalam bahasa Inggris adalah "berpelukan". Istilah ini sering digunakan oleh pasangan untuk mendapatkan kenyamanan. Ini manfaatnya.


4 Tipe Laki-laki yang Perlu Dihindari Meski Terlihat Baik

2 hari lalu

Ilustrasi pertengkaran pasangan atau rumah tangga. Shutterstock
4 Tipe Laki-laki yang Perlu Dihindari Meski Terlihat Baik

Berikut empat tipe laki-laki yang tak bisa dipercaya, betapa pun baiknya dia, agar Anda tak tejebak dalam hubungan beracun.


Tempat yang Pas untuk Cari Pasangan Berdasar Usia

3 hari lalu

Ilustrasi pria jatuh cinta. Shutterstock
Tempat yang Pas untuk Cari Pasangan Berdasar Usia

Pakar hubungan membagikan tempat-tempat Anda bisa menemukan pasangan berdasarkan usia. Berikut rekomendasinya


Mengenang Benny Susetyo, Stafsus Dewan Pengarah BPIP yang Meninggal Dunia Hari Ini

4 hari lalu

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo
Mengenang Benny Susetyo, Stafsus Dewan Pengarah BPIP yang Meninggal Dunia Hari Ini

Benny Susetyo tutup usia di RS Mitra Medika Pontianak pada Sabtu dini hari pukul 00.15 WIB.


Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

4 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

Kementerian Luar Negeri menyebut korban dan pelaku dalam kasus kematian di Kamboja terlibat dalam bisnis judi online.


Diduga Dialami Marissa Haque, Berikut Penjelasan tentang SDS

6 hari lalu

Marissa juga tekun melanjutkan pendidikannya. Ia adalah peraih gelar Doktor Pengelolaan Lingkungan dari IPB. Marissa juga menempuh sejumlah pendidikan magister. Di antaranya program magister Kajian Timur Tengah dan Islam Konsentrasi Keuangan Syariah di Universitas Indonesia, S2 di bidang Ekonomika dan Bisnis UGM, S2 di konsentrasi Hukum Bisnis UGM, dan S2 di bidang Linguistik Terapan Bahasa Inggris Unika Universitas Katolik Atmajaya. Adapun Marissa adalah lulusan sarjana Hukum Perdata dari Universitas Trisakti Jakarta. Instagram/marissahaque
Diduga Dialami Marissa Haque, Berikut Penjelasan tentang SDS

Apa itu sindrom kematian mendadak (SDS) seperti yang diduga dialami Marissa Haque dan penyebabnya? Simak penjelasan berikut.


Dirut Krakatau Steel Meninggal Dunia, Manajemen Pastikan Operasional Perusahaan Tetap Berjalan Normal

6 hari lalu

Purwono Widodo (Krakatausteel.com)
Dirut Krakatau Steel Meninggal Dunia, Manajemen Pastikan Operasional Perusahaan Tetap Berjalan Normal

Dirut Perusahaan BUMN, PT Krakatau Steel Persero meninggal dunia pada Rabu, 2 Oktober 2024.