Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Psikolog untuk Atasi Emosi Negatif Akibat Kampanye di Media Sosial

Reporter

image-gnews
Ilustrasi aplikasi media sosial di telepon genggam/hyppe
Ilustrasi aplikasi media sosial di telepon genggam/hyppe
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen psikologi Universitas Gadjah Mada, Novi Poespita Candra, membagi tips agar tak mudah tersulut emosi saat melihat unggahan media sosial kala kampanye Pemilu 2024. Salah satunya dengan menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang.

Novi menjelaskan media sosial adalah hasil teknologi yang didesain untuk membuat kehidupan menjadi lebih efektif, efisien, dan linier. Contohnya, apabila melihat suatu konten, maka konten-konten serupa lain akan mulai direkomendasikan ke pengguna. Dia menjelaskan hal itu juga dapat terjadi di saat kampanye pemilu dan dapat mempengaruhi emosi setelah melihat unggahan-unggahan terkait kampanye.

"Sudah mulai kita gampang emosian. Sudah mulai kalau kita komen itu sudah terasa yang paling mengerti begitu walaupun kita enggak kenal sama calon presidennya, tapi kayaknya kita harus membela yang paling benar," katanya.

Ia juga menyebut media sosial bersifat adiktif karena dapat memicu peningkatan hormon dopamin yang dapat membuat bahagia. Novi mengatakan karena sifatnya yang adiktif tersebut orang beralih ke media sosial untuk bersembunyi dari permasalahan di kehidupan nyata. Dia pun membagikan sejumlah tips untuk dapat mengatasi emosi negatif yang dapat timbul ketika media sosial sudah tidak kondusif di masa kampanye.

Habiskan waktu dengan orang tersayang
Novi menilai salah satu pertanda penggunaan media sosial sudah perlu mulai dikurangi adalah ketika orang lebih memilih menghabiskan waktu di media sosial dibanding bertemu orang baru atau berkumpul dengan teman-teman. Dengan berkumpul dan berkegiatan bersama orang-orang tersayang, seperti teman-teman dan keluarga, orang akan merasa bahagia karena kegiatan seperti itu memicu peningkatan hormon-hormon yang membuat bahagia, seperti dopamin, oksitosin, serotonin, dan endorfin.

Piknik atau rekreasi
Novi menyarankan piknik sebagai sarana membuat pikiran rileks. Dia mengatakan, dengan berpiknik atau melakukan hobi seperti bermain musik maka orang akan mudah merasa bersyukur dan tidak mudah terbawa perasaan ketika melihat konten di media sosial.

"Karena biasanya orang-orang yang baperan itu kurang piknik, ada istilah itu. Itu
benar," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atur waktu mengakses medsos
Menurutnya, orang perlu menumbuhkan kesadaran diri dengan membatasi waktu di media sosial, misalnya hanya dengan membuka selama 1-2 jam sehari atau dengan tidak langsung membuka media sosial segera setelah bangun tidur dengan cara menaruh ponsel jauh dari tempat tidur.

"Jadi ketika bangun tidur enggak langsung ambil hape. Kita salat, olahraga dulu. Habis olahraga baru buka," ujarnya. Dia menyarankan untuk melakukan kegiatan-kegiatan baru yang lebih bermakna dan bermanfaat seperti membantu orang lain atau bersepeda.

Cukup istirahat 
Ia juga menyarankan cukup tidur dan istirahat, apalagi kalau sudah ada tanda-tanda kelelahan secara fisik yang timbul akibat penggunaan medsos. Menurutnya, media sosial bersifat adiktif. Konsumsi konten-konten menarik yang silih berganti membuat orang kecanduan dan ingin terus membuka meski tubuh dan pikiran sudah tidak kuat.

"Ada yang fisiknya tubuh itu pegal-pegal, leher sakit, mata bahkan ada yang udah pedas banget, itu harus berhenti," sarannya.

Pilihan Editor: Tips Manfaatkan Media Sosial untuk Cari Penghasilan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Membuat Saluran Siaran di Instagram

5 menit lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Membuat Saluran Siaran di Instagram

Saluran siaran di Instagram berfungsi sebagai platform pengiriman pesan langsung satu ke banyak pengguna.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

12 jam lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

2 hari lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

Pemerintah Australia akan memperkenalkan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan platform media sosial.


Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

3 hari lalu

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Soponyono di kawasan Rungkut Asri Utara, Surabaya pada Jumat 6 September 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

Terkini: Jokowi akan kembali melakukan reshuffle menteri menjelang akhir jabatan. Sri Mulyani didesak keluarkan aturan antidumping keramik Cina.


Presiden Jokowi: Medsos Makin Dominan, Media Konvensional Mulai Terdesak

4 hari lalu

Presiden Jokowi menyampaikan sambutan saat membuka Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024 di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu, 8 September 2024. MTQ Nasional ke-30 yang bertema Mewujudkan Masyarakat Cinta Al-Quran untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara itu diikuti 1.998 peserta terdiri dari 1.567 peserta inti dan 431 cadangan dari 35 provinsi yang akan mengikuti delapan cabang perlombaan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Presiden Jokowi: Medsos Makin Dominan, Media Konvensional Mulai Terdesak

Presiden Jokowi mengatakan, perkembangan pesat dunia digital membawa kemudahan di mana setiap orang kini bisa menjadi wartawan pelapor informasi


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

6 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


Pakar Ungkap Pentingnya Media Sosial untuk Sampaikan Informasi tentang Hepatitis

6 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Pakar Ungkap Pentingnya Media Sosial untuk Sampaikan Informasi tentang Hepatitis

Upaya penyebaran informasi dengan memanfaatkan media sosial dapat menjadi strategi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hepatitis.


X Memperkenalkan Fitur Edit Pesan

7 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
X Memperkenalkan Fitur Edit Pesan

Media sosial X milik Elon Musk meluncurkan fitur edit pesan untuk pengguna iOS


Strategi Kampanye Politik di Media Sosial untuk Ungkit Elektabilitas Kandidat

9 hari lalu

Foto ilustrasi sosial media. Dok. Freepik
Strategi Kampanye Politik di Media Sosial untuk Ungkit Elektabilitas Kandidat

Kampanye p0litik di media sosial menjadi salah satu metode paling ampuh di era serba digital saat ini.


X Dilarang Beroperasi di Brasil, Imbas Perseteruan Elon Musk dengan Moraes

9 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
X Dilarang Beroperasi di Brasil, Imbas Perseteruan Elon Musk dengan Moraes

Pengadilan tinggi di Brasil melarang platform X beroperasi di negaranya