TEMPO.CO, Jakarta - Kecanduan obat keras dapat dimulai ketika seseorang sudah mengonsumsi minum obat yang diresepkan oleh dokter atau penyedia layanan kesehatan. Takaran obat keras yang berlebihan dapat memengaruhi seseorang tergantung pada berat dan tinggi badan, kesehatan umum, jumlah atau kekuatan obat, serta suasana hati.
Mengonsumsi obat keras yang berlebihan juga memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang yang bersifat fisik dan psikologis.
Mengacu betterhealth.vic.gov.au, obat keras dapat memengaruhi cara berpikir, merasakan, dan bertindak. Terdapat cara untuk menekan dampak dan mengetahui lebih awal kelebihan mengonsumsi obat keras. Tanda tersebut dapat bervariasi tergantung jenis obatnya sebagai berikut:
Ganja
Ganja termasuk narkoba yang dikonsumsi melalui rokok, makanan, atau hirupan serbuk kerap dicampurkan dengan zat lain, seperti alkohol. Seseorang yang mengonsumsi ganja secara berlebihan akan mengalami gejala berikut ini, antara lain:
- Rasa gembira yang berlebihan
- Tekanan darah dan detak jantung meningkat
- Mata merah
- Kesulitan berkonsentrasi
- Bau ganja pada pakaian atau ujung jari kuning
- Nafsu makan bertambah untuk makanan tertentu pada waktu yang tidak biasa.
K2, Spice, dan Bathsalt
Bathsalt menjadi salah satu jenis obat yang ilegal di sebagian besar negara. Efek dari obat ini bisa berbahaya dan tidak dapat diprediksi karena tidak ada kontrol kualitas dan beberapa bahan tidak diketahui. Adapun, tanda yang dialami seseorang ketika mengonsumsi terlalu berlebihan, di antaranya:
- Cemas berlebihan
- Suasana hati meningkat
- Halusinasi
- Muntah
- Berperilaku kasar.
Barbiturat, Benzodiazepin, dan Hipnotik
Menurut mayoclinic.org, barbiturat, benzodiazepin, dan hipnotik adalah obat antidepresan untuk sistem saraf pusat. Namun, obat ini sering dikonsumsi secara berlebihan yang dapat dikenali dengan tanda berikut, seperti:
- Kantuk berlebihan
- Berbicara tidak sopan
- Sulit diatur
- Suasana hati mudah berubah
- Pernapasan dan tekanan darah melemah.
Kokain dan Stimulan Lain
Jenis obat keras ini ketika dikonsumsi secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Namun, seseorang bisa mengenali tanda-tanda ini untuk mengatasinya, antara lain:
- Percaya diri dan energi meningkat
- Pupil lebih besar dari biasanya
- Mual atau muntah dengan penurunan berat badan
- Hidung tersumbat dan kerusakan pada selaput lendir hidung
- Insomnia.
Halusinogen
Halusinogen yang paling umum adalah lysergic acid diethylamide (LSD) dan phencyclidine (PCP). Meskipun tanda ketika mengonsumsi dua obat tersebut berbeda, tetapi secara umum memiliki beberapa kesamaan, antara lain:
- Halusinasi
- Perubahan mental dan emosi yang cepat
- Tekanan darah dan detak jantung meningkat
- Masalah dengan koordinasi dan gerakan tubuh
- Tremor, kejang, atau koma.
Inhalan
Tanda dan gejala penggunaan inhalan bervariasi tergantung pada substansinya. Namun, secara umum, seseorang yang kelebihan obat keras ini akan mengalami gejala berikut, antara lain:
- Berperilaku seperti mabuk
- Mengurangi kemampuan menjaga impuls tetap terkendali
- Perilaku agresif atau keinginan untuk bertarung
- Bau yang bertahan dari bahan inhalan
- Ruam di sekitar hidung dan mulut.
Opioid
Opioid adalah narkotika atau obat keras penghilang rasa sakit. Adapun, tanda-tanda kelebihan mengonsumsi obat ini, di antaranya:
- Rasa kantuk berlebihan
- Berbicara tidak sopan
- Masalah dengan perhatian dan ingatan
- Kesadaran melemah
- Luka hidung.
Pilihan Editor: Ketahui Apa Itu Obat Keras?