Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

1 dari 4 Remaja Putri Alami Anemia, Ini Dampaknya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anemia. (Style Craze)
Ilustrasi anemia. (Style Craze)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyebut 26,8 persen anak Indonesia usia 5–14 tahun dan 32 persen pada usia 15–24 tahun menderita anemia. Anemia adalah masalah gizi yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin (<12 g/dL pada remaja putri dan <13 mg/dL pada remaja putra). Gejala anemia biasanya pusing, lemah, lesu, wajah/kelopak mata pucat, hingga kuku berbentuk cekung jika kondisi sudah sangat parah.

Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Nurul Dina Rahmawati, menyebut satu dari empat remaja putri Indonesia mengalami anemia yang bisa menyebabkan stunting.

"Jika tidak ditangani secara tepat, mereka yang mengalami anemia akan menjadi ibu hamil yang juga anemia sehingga turut menambah prevalensi stunting di masa depan," kata Nurul.

Dia menjelaskan penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang. Kondisi tersebut berdampak pada bayi yang masih dalam kandungan karena ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Selain malnutrisi, stunting juga berkaitan erat dengan anemia karena defisiensi zat besi merupakan salah satu penyebab stunting. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak menyerang remaja
Kekurangan zat besi merupakan penyebab anemia terbanyak pada remaja. Untuk mengurangi prevalensi anemia pada remaja putri di Kabupaten Lebak, Banten, Nurul bersama anggota tim dari UI memberikan edukasi kepada pelajar di SMKN 1 Kalanganyar mengenai anemia dan dampaknya. Tim Pengabdi UI membagikan modul “Remaja Sehat” yang memuat beberapa materi penting.

Materi dalam modul “Remaja Sehat” mencakup beberapa topik, di antaranya perubahan fisik dan psikososial pada remaja, pertumbuhan tubuh remaja dan konsekuensinya terhadap kebutuhan gizi, dampak, penyebab, dan pencegahan anemia. Selain itu, pentingnya asupan makanan bergizi seimbang dan pola hidup sehat, konsumsi tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri, serta status gizi yang baik sebelum menikah dan dampak pernikahan usia dini.

Pilihan Editor: Bolehkah Penderita Anemia Donor Darah?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gedung Asrama di Kenya Kebakaran, 17 Remaja Tewas

4 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. Dok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Gedung Asrama di Kenya Kebakaran, 17 Remaja Tewas

Citizen Televisi mewartakan api membakar sampai hangus para korban hingga sulit dikenali. Penyebab kebakaran masih diinvestigasi


Trenggalek Serius Tangani Stunting,Wakil Presiden Beri Insentif Fiskal untuk Bupati

5 hari lalu

Penghargaan insentif fiskaldari Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin untuk Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Dok. Pemkab Trenggalek
Trenggalek Serius Tangani Stunting,Wakil Presiden Beri Insentif Fiskal untuk Bupati

Bupati Trenggalek M. Nur Arifin mendapat insentif fiskal lebih dari Rp 5 miliar dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin karena penanganan stunting melibatkan semua komponen di masyarakat.


6 Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Anak Stunting

8 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
6 Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Anak Stunting

Berikut enam pola asuh kesehatan pada anak yang perlu dipahami orang tua untuk mencegah anak stunting.


Cegah KDRT, Pasangan Harus Persiapkan Pernikahan dengan Matang

11 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan pernikahan. shutterstock.com
Cegah KDRT, Pasangan Harus Persiapkan Pernikahan dengan Matang

Terjadinya perselingkuhan dan KDRT seringkali disebabkan ketidaksiapan mental sebelum menikah. Belum lagi risiko anak lahir stunting.


Jokowi Resmikan Klinik Ibu dan Anak di RS Sardjito: Semoga Stunting, Kematian Ibu dan Anak Berkurang

13 hari lalu

Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Jokowi Resmikan Klinik Ibu dan Anak di RS Sardjito: Semoga Stunting, Kematian Ibu dan Anak Berkurang

Presiden Jokowi meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP dr Sardjito Yogyakarta Rabu 28 Agustus 2024.


Pentingnya Peran Keluarga untuk Cegah Pernikahan Dini

14 hari lalu

Ilustrasi pernikahan
Pentingnya Peran Keluarga untuk Cegah Pernikahan Dini

Banyak dampak buruk pernikahan dini sehingga perlu peran keluarga untuk mencegahnya. Berikut penjelasan psikolog.


Sri Mulyani Sebut Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Akan Sasar 4 Kelompok Ini

14 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan tanggapan Pemerintah atas pandangan umum Fraksi soal RUU APBN 2025 kepada Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dalam Rapat Paripurna ke-4 Masa Persidangan I tahun 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Rapat Paripurna tersebut beragendakan tanggapan Pemerintah terhadap pemandangan umum Fraksi-Fraksi atas RUU APBN tahun 2025 beserta Nota Keuangannya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sri Mulyani Sebut Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Akan Sasar 4 Kelompok Ini

Sri Mulyani memastikan program makan bergizi gratis akan dilaksanakan pada 2025. Program unggulan presiden terpilih Prabowo Subianto itu tak hanya menyasar anak sekolah.


Kala Ketum PDIP Megawati Berulang Kali Sebut Nama Airin

14 hari lalu

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya saat pengumuman calon kepala daerah gelombang ketiga di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (26/8/2024). ANTARA/HO-PDIP.
Kala Ketum PDIP Megawati Berulang Kali Sebut Nama Airin

Salah satunya, Megawati meminta Airin untuk menangani stunting jika terpilih menjadi Gubernur Banten.


Imbangi Pembentukan Badan Gizi Nasional dengan Pemberantasan Stunting

15 hari lalu

Menu makan bergizi gratis di SDN 04 Cipayung Pagi, Jakarta Timur pada Senin, 26 Agustus 2024 terdiri dari nasi, ayam, orek tempe, capcay, jagung dan buah anggur. TEMPO/Desty Luthfiani
Imbangi Pembentukan Badan Gizi Nasional dengan Pemberantasan Stunting

Pengamat mengatakan pembentukan Badan Gizi Nasional harus diimbangi pemberantasan stunting untuk memperbaiki gizi anak Indonesia.


Tim Peneliti UGM Ciptakan Teknologi Pakan Sapi Perah, Berpeluang untuk Atasi Stunting

18 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Tim Peneliti UGM Ciptakan Teknologi Pakan Sapi Perah, Berpeluang untuk Atasi Stunting

Tim peneliti UGM mengatakan, teknologi pakan sapi perah konsentrat imunobooster ini bisa berpeluang untuk dipakai mengatasi masalah stunting.