Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bolehkah Penderita Anemia Donor Darah?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi penderita anemia. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Ilustrasi penderita anemia. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAnemia adalah kondisi di mana sel darah merah atau hemoglobin lebih rendah dari batas normal sesuai batasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Spesialis penyakit dalam Aru Ariadno memberikan beberapa tips hidup sehat untuk penderita anemia.

WHO menyatakan batas hemoglobin penderita anemia pada laki-laki dewasa adalah <13 g/dl, perempuan dewasa <12 g/dl, dan perempuan hamil <11 g/dl. Batasan klinis yang umum digunakan adalah hemoglobin <10 g/dl untuk menyatakan adanya anemia. 

Spesialis penyakit dalam lulusan Universitas Gadjah Mada itu mengatakan anemia bisa disebabkan banyak hal. Salah satunya kebocoran darah seperti pendarahan karena berbagai hal, yakni menstruasi berlebih, wasir berdarah, atau luka yang menimbulkan kehilangan darah. Selain itu, anemia juga dapat disebabkan gangguan penyerapan zat-zat pembentuk sel darah merah hingga gangguan dari dalam tubuh, seperti talasemia, alergi, lupus, anemia hemolitik kanker darah, dan sebagainya.

“Jadi, pengobatan anemia tergantung penyebabnya,” kata Aru.

Karena itu, ia menyarankan penderita anemia segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya. Jika sudah diketahui, anemia bisa segera tertangani sesuai penyakit yang telah didiagnosis dokter.

“Selanjutnya, secara umum lakukan pola hidup sehat, makan yang bergizi, dan hindari makan junk food,” tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Syarat donor darah
Pola hidup sehat yang dapat dilakukan adalah memastikan diri mendapat cukup asupan zat besi, folat, dan vitamin B12 atau kobalamin. Beberapa jenis makanan yang bisa dipilih misalnya ayam atau kalkun, kacang, bayam, sereal sarapan, dan roti. Jika penderita anemia adalah vegetarian atau vegan, tanyakan pada dokter atau ahli gizi makanan apa saja yang disarankan. 

Selain itu, penambahan asupan dari suplemen atau vitamin C dapat membantu tubuh menyerap lebih banyak zat besi dari makanan dan usahakan kurangi minuman berkafein serta pilih sereal dan roti yang diperkaya zat besi. Aru mengatakan penderita anemia boleh melakukan donor darah. Namun, hal tersebut harus dilakukan dengan persyaratan khusus untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Penderita anemia diperbolehkan untuk donor dengan syarat pertama sedang tidak anemia atau Hb-nya cukup,” paparnya.

Penderita anemia maupun pendonor dengan kondisi kesehatan normal lain diharuskan tidak sedang menderita penyakit menular seperti HIV, hepatitis, dan lainnya. Syarat lain adalah pendonor darah tidak sedang dalam kondisi hipertensi sehingga proses pengambilan darah dapat berjalan dengan baik.

Pilihan Editor: Syarat dan Anjuran yang Perlu Diketahui bagi yang Mau Donor Darah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

14 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

18 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

18 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

34 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

41 hari lalu

Ilustrasi mata berkunang-kunang. Shutterstock
9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya mata berkunang-kunang dan menjaga kesehatan mata Anda secara keseluruhan.


7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

41 hari lalu

Ilustrasi anemia. (Style Craze)
7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.


BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

48 hari lalu

Daun Kelor. Pexels.com
BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

BRIN menggarap proyek penelitian tentang intervensi pemberian makanan tambahan yang diperkaya daun kelor untuk balita berstatus stunting dan anemia.


Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

50 hari lalu

Ilustrasi minuman teh. TEMPO/ Nita Dian
Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.


Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak

21 Februari 2024

Ilustrasi Anak Minum Susu/Istimewa
Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak

Permasalahan gizi seperti kekurangan zat besi masih menghantui anak-anak Indonesia. Simak 4 tips memilih susu untuk anak.


Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

5 Februari 2024

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.