TEMPO.CO, Jakarta - Banyak hal yang membuat orang tak segera melaporkan kekerasan dalam hubungan yang dialami, termasuk tekanan masyarakat, dikucilkan, dan sebagainya. Pakar pun memberi penjelasannya.
"Saya kira penghalang terbesarnya adalah ketakutan. Melaporkan kasus kekerasan bisa membuatnya dalam bahaya, dalam beberapa kasus," kata Katie Young-Wildes, spesialis komunikasi senior di Women Against Abuse, kepada HuffPost.
Baca juga:
"Berkali-kali terjadi, kita melihat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) jadi lebih parah ketika seseorang mencoba untuk melepaskan diri dan itu karena KDRT adalah tentant kekuasaan dan kontrol," tambahnya.
Beberapa korban perlu waktu untuk mempercayai kisah mereka, kata terapis perkawinan Racine Henry. Orang hanya bisa menduga apa yang telah terjadi karena informasi yang diberikan oleh orang-orang sekitar, apakah dari pelaku atau orang-orang di luar hubungan itu. Selain itu, korban juga sering dimanipulasi oleh pelaku.
Melaporkan kasus kekerasan bisa memicu trauma
"Melupakan pengalaman traumatis itu sulit," ujar Meghan Watson, pendiri dan direktur klinik Bloom Psychology and Wellness di Toronto, Kanada.
Orang mungkin mengalami mimpi buruk setiap malam, selalu terbayang pengalaman, bahkan keinginan bunuh diri. Mungkin butuh waktu berbulan-bulan, bahkan tahunan, untuk melupakan trauma dan membicarakan kekerasan yang dialami.
Buat figur publik, dampaknya ke karir
Bila kasus menimpa figur publik, sudah pasti dampaknya pada karir dan reputasi. Belum lagi sorotan media, bukan hanya pada diri mereka sendiri tapi juga keluarga.
Butuh uang dan tempat tinggal
Banyak korban kekerasan enggan melaporkan kasusnya karena mereka butuh uang dan tempat tinggal yang disediakan pasangan karena mereka sendiri tak punya penghasilan.
Tak punya pendukung
Banyak korban kekerasan dalam hubungan tak punya jejaring sosial untuk memberi dukungan. Contohnya, mereka tak pernah berhubungan dengan keluarga atau teman-teman, juga tak punya sistem pendukung yang bisa dipercaya atau tempat curhat. faktor-faktor ini bisa membuat korban kesepian dan tak berani melangkah maju.
Pilihan Editor: Korban Kekerasan Seksual, Kepada Siapa Harus Mengadu?