TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis Mellia Christia mengatakan penting bagi korban kekerasan seksual untuk menceritakan peristiwa yang dialami kepada orang yang tepat. Respons yang tepat dari seseorang terhadap korban kekerasan seksual akan sangat berdampak terhadap keadaan emosional korban.
"Penting untuk kemudian berbicara dan menceritakan hal itu kepada orang lain supaya (menyadarkan korban) memang peristiwa itu benar-benar dialami dan dilaporkan, jangan didiamkan," kata lulusan Universitas Indonesia itu. "Orang jadi malas melaporkan karena banyak yang enggak percaya cenderung menyalahkan. Memang ketika itu terjadi kita harus memastikan bahwa orang yang kita laporkan adalah yang memang bisa memberikan respons yang tepat."
Jika korban memperoleh respons yang positif dari orang yang dia percayai untuk mengetahui peristiwa kekerasan yang dialami maka rasa percaya diri korban akan semakin meningkat untuk melaporkan tindakan tersebut. Mellia mengatakan intervensi juga harus dilakukan terhadap masyarakat dalam menyikapi peristiwa kekerasan seksual.
"Yang harus diperhatikan adalah pertama, jangan cenderung menyalahkan korban. Kedua, berani untuk bersama-sama menanggulangi," ujarnya.
Berani bicara
Kekerasan seksual bisa terjadi pada siapa saja. Seluruh komponen harus bertanggung jawab, peduli, dan berani bersuara saat menyaksikan kekerasan seksual.
"Semua orang harus berani speak up karena kalau lingkungan yang lebih besar saja tidak berani, bagaimana korbannya?" tanya Mellia.
Tidak hanya di ruang pribadi, kekerasan seksual juga kerap terjadi di ruang publik. Selain harus mampu melindungi diri sendiri, Mellia juga berharap perempuan berani memberikan batasan terhadap hal yang termasuk ke dalam kategori kekerasan seksual.
"Berani untuk berbicara dan mengungkapkan hal yang tidak menyenangkan atau saat mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan," tandasnya.
Pilihan Editor: Kiat Cegah Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual Menurut Psikolog