TEMPO.CO, Jakarta - Tipes atau demam tifoid merupakan kondisi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella. Tipes biasanya jarang terjadi di tempat dengan sanitasi baik. Penyakit ini dapat disebabkan oleh makanan dan air terkontaminasi, serta kontak dekat dengan individu yang membawa bakteri Salmonella.
Dikutip dari Mayo Clinic, tipes dapat menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, sakit perut, dan masalah pencernaan. Jika dibiarkan, tipes bisa menjadi komplikasi dan dapat mencakup kerusakan dan pendarahan di usus. Demam tifoid juga dapat menyebabkan sel-sel di dinding usus kecil atau usus besar mati.
Hal ini memungkinkan isi usus bocor ke dalam tubuh dan menyebabkan sakit perut yang parah, muntah, serta infeksi di seluruh tubuh yang disebut sepsis. Kerusakan pada usus dapat berkembang di bagian akhir penyakit. Komplikasi ini dapat mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis segera.
Selain merusak usus, kemungkinan komplikasi lainnya yaitu:
- Peradangan otot jantung, yang disebut miokarditis
- Peradangan pada lapisan jantung dan katup, yang disebut endokarditis
- Infeksi pembuluh darah utama, disebut aneurisma mikotik
- Pneumonia
- Peradangan pankreas, disebut pankreatitis
- Infeksi ginjal atau kandung kemih
- Infeksi dan radang selaput dan cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang, yang disebut meningitis
- Masalah psikiatri, seperti delirium, halusinasi dan psikosis paranoid.
Dilansir dari Healthline, ketika bepergian ke negara-negara yang memiliki insiden tifoid yang lebih tinggi, ada beberapa tips pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Minuman
- Jangan minum dari keran atau sumur
- Hindari es batu, es loli, atau minuman air lain kecuali terbuat dari air botolan atau air matang
- Beli minuman kemasan bila memungkinkan. Air berkarbonasi lebih aman daripada air nonkarbonasi, pastikan botol yang tertutup rapat
- Air bukan kemasan harus direbus selama 1 menit sebelum diminum
- Susu pasteurisasi, teh panas, dan kopi panas aman diminum.
2. Makanan
- Jangan makan produk mentah kecuali bisa mengupasnya sendiri setelah mencuci tangan
- Hindari makanan dari pedagang kaki lima
- Jangan makan daging atau ikan mentah atau daging langka
- Makanan harus dimasak secara menyeluruh dan masih panas saat disajikan
- Makan produk susu pasteurisasi dan telur yang dimasak
- Hindari salad dan bumbu yang terbuat dari bahan-bahan segar.
3. Kebersihan
- Sering-seringlah mencuci tangan, terutama setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum menyentuh makanan. Gunakan banyak sabun dan air. Jika tidak, gunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol
- Jangan sentuh wajah kecuali setelah mencuci tangan
- Hindari kontak langsung dengan orang yang sakit
- Jika sakit, hindari orang lain, sering-seringlah cuci tangan, dan jangan menyiapkan atau menyajikan makanan.
Pilihan Editor: Benarkah Kelelahan Dapat Menyebabkan Tipes?