TEMPO.CO, Jakarta - Ikan tuna maupun salmon sama-sama sumber protein hewani yang sehat untuk dikonsumsi. Keduanya juga pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.
Nutrisi Tuna dan Salmon
Dikutip dari Healthline, berbeda dengan jenis ikan putih tanpa lemak yang memiliki warna terang atau putih, tuna dan salmon dagingnya berwarna kemerahan, tekstur keras. Keduanya biasa digunakan untuk hidangan sushi. Tuna dan ikan salmon mengandung protein dan berbagai macam vitamin dan mineral.
Daging ikan tuna tidak berlemak, karena kandungan protein tinggi dan lemaknya rendah. Adapun tekstur salmon yang lembap dan rasa berminyak sebagian besar karena kandungan lemaknya. Salmon lebih tinggi kalori dibandingkan tuna. Satu porsi salmon menyediakan lebih banyak vitamin D dibandingkan tuna.
Dikutip dari Verywell Fit, salmon mengandung sekitar sepertiga lebih banyak kalori dibandingkan tuna. Lemak dalam salmon membantu meningkatkan rasa kenyang, penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, dan banyak mengandung omega-3 yang menyehatkan jantung.
Perbedaan antara salmon dan tuna juga terdapat dalam tingkat mikronutrien. Salmon lebih unggul dari tuna dalam kandungan vitamin D6 dan vitamin B12. Adapun tuna adalah mengandung lebih banyak selenium dan niasin dibandingkan salmon.
Ikan tuna dan salmon pun bermanfaat untuk pembentukan otot. Ikan tinggi protein, rendah lemak, dan mengandung omega-3 penting untuk kelangsungan fungsi tubuh seperti metabolisme.
Salmon dalam porsi 100 gram mengandung 22 gram hingga 25 gram protein. Salmon hasil ternak banyak lemak, kandungan protein cenderung sedikit menyesuaikan beratnya.
Salmon merupakan sumber vitamin B. Adapun vitamin B12 dalam 100 gram, sudah mencukupi nilai harian. Mengutip Verywell Fit, salmon juga mengandung mineral, termasuk magnesium, potasium, fosfor, seng, dan selenium. Porsi salmon 100 gram menyediakan 75 persen hingga 85 persen nilai harian untuk selenium.
Pilihan Editor: Daftar 12 Makanan Padat Nutrisi: Ikan Salmon hingga Buah Beri
