Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Apa Itu SJW, Siapa Masuk Kategori Social Justice Warior?

image-gnews
Ilustrasi Social Justice Warrior (SJW). Freepik.com
Ilustrasi Social Justice Warrior (SJW). Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinamika sosial yang terus berkembang, muncul istilah "Social Justice Warrior" atau SJW yang menjadi sorotan. Awalnya istilah ini mencirikan individu yang gigih memperjuangkan isu-isu publik, namun bagaimana perkembangannya?

Apa Itu SJW?

Social Justice Warrior merupakan istilah yang mengacu pada orang-orang yang berjuang untuk isu-isu seperti keadilan sosial, isu lingkungan, dan gender. Mereka menyuarakan pandangan progresif dalam aspek sosial dan seringkali berusaha melawan ketidaksetaraan, ketidakadilan, dan isu-isu lingkungan.

Menurut salah satu artikel dari Jurnal Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, meskipun tujuan mereka terdengar positif, nilai-nilai progresif yang mereka anut seringkali berbeda secara radikal dari nilai-nilai dominan dalam masyarakat. Akibatnya, mereka yang disebut sebagai social justice warriors sering kali memicu kontroversi.

Sebagaimana dikutip dari Cambridge Dictionary, SJW diartikan sebagai cara yang menghina atau merendahkan untuk merujuk pada seseorang yang sering mengomentari hal-hal yang mereka anggap seksis, rasis, tidak adil, dan lain-lain, terutama di internet atau media sosial.

Dengan kata lain, menyebut seseorang sebagai SJW menyiratkan bahwa penyebutnya menganggap orang yang ditunjuk adalah pengguna internet yang tidak masuk akal, bermusuhan, dan mementingkan diri sendiri dengan agenda progresif.

Asal Mula Istilah SJW

Istilah SJW atau pejuang keadilan sosial awalnya digunakan untuk merujuk pada individu yang secara aktif dan vokal berjuang untuk keadilan sosial. Namun, seiring waktu, istilah ini mengalami pergeseran makna dan kemudian digunakan sebagai kata ejekan untuk mencela individu yang dianggap terlalu agresif atau ekstrem dalam memperjuangkan tujuan sosial mereka.

Dikutip dari Foundation for Economic Education, seseorang sebagai pejuang keadilan sosial hanyalah sebuah deskripsi, dan dalam beberapa kasus, bahkan sebuah pujian dan tidak selalu bermakna buruk. Aktivis serikat pekerja Kanada Michel Chartrand adalah orang pertama yang digambarkan sebagai pejuang keadilan sosial pada 1991. Sejak saat itu hingga 2008, kata tersebut jarang sekali muncul di surat kabar dan artikel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Contoh lainnya adalah pada 1998, The Register Guard menggambarkan salah satu anggota terkemuka dari Homeless Action Coalition sebagai pejuang keadilan sosial. Dan pada 2008, Vanessa Green (Direktur Pendidikan Multikultural untuk Hope College) dan penyanyi Mavis Staples disebut sebagai pejuang keadilan sosial.

Pergeseran makna merendahkan para SJW terjadi di lingkungan online pada pertengahan 2010-an. Sejak saat itu, istilah ini mulai digunakan dengan konotasi negatif oleh sebagian orang yang merasa gerakan kesetaraan dan keadilan sosial terlalu ekstrem dan dogmatis.

Secara sederhana, konotasi negatif pertama terhadap social justice warriors muncul ketika orang mencari kata untuk menjelaskan mereka yang terlibat dalam debat keadilan sosial dengan motif yang kurang tulus, seperti untuk meningkatkan reputasi mereka.

Dikutip dari Urban Dictionary, SJW merupakan istilah untuk mendefinisikan pejuang keadilan sosial. Mereka adalah kelompok yang mencerminkan nada ironis postmodernisme.

Istilah ini semakin populer saat skandal Gamergate meletus pada 2014. Peristiwa ini erat kaitannya dengan mempertanyakan etika jurnalisme game dan peran perempuan dalam industri game yang tradisionalnya didominasi oleh pria. Skandal ini berdampak besar pada industri game dan tetap kontroversial hingga hari ini.

Sementara istilah ini awalnya mencirikan mereka yang berjuang untuk keadilan sosial, kini sering digunakan untuk merendahkan dan mengejek individu yang dianggap terlalu keras dalam penerapan nilai-nilai progresif mereka. Istilah ini kemudian berkembang menjadi alat retorika yang digunakan untuk merendahkan atau menolak pandangan dan tindakan yang dianggap terlalu militan dalam memperjuangkan keadilan sosial.

Secara umum, istilah SJW mencerminkan polarisasi dalam diskusi mengenai isu-isu sosial dan keadilan. Meskipun digunakan oleh sebagian untuk mencela dan merendahkan, penting untuk memahami bahwa pendekatan ini juga dapat menghambat dialog konstruktif mengenai perubahan sosial dan keadilan.

Pilihan Editor: Dandhy Dwi Laksono Pendiri Watchdog yang Dipolisisikan Repdem - PDIP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menjelang Tangani Sengketa Pileg 2024, Hakim MK Diminta Perhatikan Ini

19 hari lalu

Sidang sengketa hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan agenda pemeriksaan saksi dan ahli pihak terkait atau Kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Gedung MK, Jakarta pada Kamis, 4 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Menjelang Tangani Sengketa Pileg 2024, Hakim MK Diminta Perhatikan Ini

MK akan menggelar sidang pemeriksaan pendahuluan perkara sengketa Pileg pada 29 April hingga 3 Mei 2024.


Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

27 hari lalu

Film Kiblat. Instagram
Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

Kontroversi publik kerap tertuju pada beberapa film Indonesia. Simak artikel ini untuk mengetahui daftar film tersebut, salah satunya ada film Kiblat!


Film Kiblat Dirujak Publik dan MUI, Rumah Produksi Minta Maaf Janji Ganti Judul dan Poster

28 hari lalu

Film Kiblat. Instagram
Film Kiblat Dirujak Publik dan MUI, Rumah Produksi Minta Maaf Janji Ganti Judul dan Poster

Film Kiblat munculkan kontroversi ramai dikritik publik. Rumah produksi meminta maaf dan berjanji mengganti judul dan poster


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

34 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.


Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

35 hari lalu

ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

Penelitian menemukan orang yang melajang atau tak punya pasangan lebih tua secara biologis dan kemungkinan kematian karena berbagai penyebab.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

41 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

45 hari lalu

Momen Gus Miftah membagikan uang. Foto: Istimewa
Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

Gus Miftah mengkritisi larangan pemerintah terkait penggunaan speaker masjid di bulan Ramadan.


Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

46 hari lalu

Ratna Sarumpaet saat memberikan keterangan pers di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019. Ia divonis dua tahun penjara yang diterimanya untuk dakwaan menyebarkan berita bohong alias hoax.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.


India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

46 hari lalu

Para pengunjuk rasa memegang poster saat protes terhadap apa yang mereka sebut sebagai ujaran kebencian terhadap Muslim yang dilakukan oleh para pemimpin Hindu, di New Delhi, India, 27 Desember 2021. REUTERS/Adnan Abidi
India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

Pemerintahan Narendra Modi akan menerapkan undang-undang kewarganegaraan kontroversial yang mengecualikan umat muslim.


Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

12 Februari 2024

Sexy Killers. youtube.com
Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

Sebelum Dirty Vote, Dandhy Laksono Lebih Dahulu menggarap Sexy Killers yang tayang ketika masa tenang Pemilu 2019. Dengan kisah berbeda, Sexy Killers lebih membahas persoalan lingkungan di Indonesia.