TEMPO.CO, Jakarta - Selama musim dingin, banyak orang mungkin mengalami ketidakseimbangan pencernaan yang disebabkan oleh perubahan lingkungan dan gaya hidup.
Suhu yang lebih dingin dan perubahan kebiasaan pola makan menyebabkan berbagai masalah pencernaan, termasuk gangguan pencernaan buang air besar, kembung, dan rasa tidak nyaman di perut.
Tak ingin gangguan pencernaan merusak momen libur akhir tahun Anda, ada beberapa hal yang dapat dipersiapkan. RAKxa Integrative Wellness, retret kesehatan medis di Thailand memberikan beberapa tips untuk mengatasi masalah ini secara efektif.
1. Perubahan suhu
Cuaca yang lebih dingin cenderung memperlambat pencernaan, menyebabkan pergerakan usus lebih lambat dan potensial sembelit. Selain itu, individu mungkin merasa kurang haus di musim dingin dan mengonsumsi lebih sedikit air, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Padahal dehidrasi dapat menghambat pencernaan dan menyebabkan peningkatan kembung dan ketidaknyamanan.
Sebab itu, penting juga untuk tetap terhidrasi dengan meminum cukup air sepanjang hari. Ini membantu memfasilitasi penyerapan nutrisi yang tepat dan menjaga sistem pencernaan berfungsi dengan lancar.
2. Makanan tidak sehat
Makanan pesta sering kali dikemas dengan karbohidrat olahan, gula, dan lemak jenuh yang tidak sehat. Makanan ini dapat mempengaruhi keseimbangan mikrobioma usus sehingga mengganggu sistem pencernaan. Misalnya, gula dapat menarik air ke dalam usus besar atau menghambat penyerapan efektifnya, mengakibatkan perut kembung atau terasa berat.
Sebaiknya meski sedang liburan tetap memperhatikan pola makan dan pilihan gaya hidup. Misalnya dengan mengjkonsumsi makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Makanan ini dapat melancarkan buang air besar secara teratur dan mendukung usus yang sehat.
3. Kurang hati-hati memilih makanan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak sehat dan konsumsi alkohol dapat membahayakan sistem pencernaan dan berkontribusi terhadap kembung. Makanan-makanan ini seringkali kekurangan nutrisi penting, yang dapat menyebabkan perkembangan sindrom iritasi usus besar. Alkohol juga mengiritasi lambung sehingga menghasilkan lebih banyak asam dari biasanya, menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan pencernaan.
Selain penyesuaian pola makan, memasukkan aktivitas fisik teratur ke dalam rutinitas harian dapat dilakukan membantu pencernaan dengan merangsang pergerakan usus dan meningkatkan motilitas usus secara keseluruhan.
Sementara untuk memperkuat sistem pencernaan, tingkatkan asupan dengan makan makanan fermentasi seperti kimchi dan kombucha, sayuran dan sereal yang dimasak sebentar serta tanaman aromatik seperti jahe dan kunyit. Pendekatan inegratif seperti terapi pijat perut RAKxa, juga dapat membantu mengelola ketidakseimbangan pencernaan secara efektif.
Pilihan editor: 5 Makanan yang Bisa Menjaga Kesehatan Pankreas