TEMPO.CO, Jakarta - Buat yang tak sempat olahraga, kegiatan bersih-bersih yang biasa dilakukan di rumah juga bisa menggantikannya dan membakar kalori dalam jumlah setara. Beberapa aktivitas fisik sehari-hari seperti mencuci mobil selama 45-60 menit, mengelap kaca atau mengepel lantai dengan durasi yang sama, serta berkebun selama 30-40 menit dapat menggantikan olahraga kategori sedang dan membakar sebanyak sekitar 150 kalori.
Selain itu, aktivitas fisik lain seperti menggunakan kursi roda selama 30-40 menit, mendorong roda 30 menit sepanjang 2 kilometer, berjalan sejauh 2,5 km selama 30 menit, dan naik turun tangga selama 15 menit juga membakar jumlah kalori yang sama. Hal tersebut diungkapkan oleh Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof DR Dr Rini Sekartini, dalam seminar media bertema "Peran Olahraga untuk Tumbuh Kembang Anak secara Optimal serta Manfaat dan Cara Memilihnya", Jumat, 22 Desember 2023.
Cocok buat anak
Rini menjelaskan aktivitas fisik sehari-hari tersebut dapat diterapkan pada anak-anak untuk menggantikan beberapa jenis olahraga berkategori sedang. Dia juga mengatakan aktivitas tersebut dapat menggantikan jenis olahraga seperti bermain sepak bola atau voli selama 45-60 menit, bermain basket selama 15-20 menit, berenang bolak-balik 20 menit, dan lompat tali 15 menit. Selain itu, olahraga bersepeda sejauh 6 km dalam 30 menit, berlari 2 km 15 menit, bahkan menari selama 30 menit juga mampu memberikan manfaat serupa.
“Selain mengontrol berat badan, aktivitas fisik atau olahraga bermanfaat bagi kesehatan fisik anak dan remaja untuk kekuatan otot dan tulang, meningkatkan kesehatan jantung dan lean body mass, serta memperbaiki peredaran darah,” paparnya.
Sedangkan manfaat nonfisik olahraga di antaranya meningkatkan kepercayaan diri, kesehatan mental dan psikologis, kemampuan belajar dan berlatih, serta membantu mengurangi stres. Olahraga yang kompetitif, misalnya bertanding bela diri, secara tidak langsung meningkatkan kepercayaan diri, belajar mandiri, kemampuan berkonsentrasi, serta mengurangi stres pada anak. Meski demikian, pada beberapa anak yang memiliki sifat cemas, olahraga yang bersifat kompetitif justru dapat meningkatkan kecemasan yang berlebihan.
“Kalau anak cemas sebelum bertanding, dia mungkin bisa sakit perut, bahkan sampai muntah atau menangis. Jadi, memang orang tua harus pandai melihat olahraga dan aktivitas fisik yang dianjurkan sesuai dengan sikap atau perilaku anak,” saran Rini.
Pilihan Editor: Tips Tetap Sehat di Musim Penyakit seperti Sekarang