TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan viral di media sosial TikTok tentang istilah Dobby Syndrome. Lantas, apa itu Dobby Syndrome?
Dobby Syndrome merupakan istilah informal yang terinspirasi dari karakter Dobby dalam seri Harry Potter karya J.K. Rowling. Dalam konteks dunia nyata, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang merasa terikat atau tergantung pada orang lain dalam hubungan interpersonal, sering kali dalam hubungan yang tak seimbang atau tak sehat.
Dobby adalah makhluk rumah elf yang setia dan penuh pengorbanan dalam cerita Harry Potter. Ia memiliki kesetiaan yang tak terbatas pada tuannya, terkadang melebihi kepentingan dirinya sendiri. Dalam kisah fiksional ini, kesetiaan Dobby pada tuannya, terlepas dari perlakuan tidak adil yang diterimanya, menunjukkan sifat yang luar biasa.
Namun, dalam kehidupan nyata, Dobby Syndrome seringkali dikenal dengan Dobby Effect. Dikutip dari Medium, ini kondisi yang merujuk pada situasi di mana seseorang merasa terikat secara emosional atau tergantung secara berlebihan pada orang lain, terutama dalam hubungan yang tidak seimbang. Ini bisa mencakup hubungan romantis, pertemanan, atau hubungan antara atasan dan bawahan di tempat kerja.
Dikutip dari Psycology Tools, sebuah studi menarik yang diterbitkan oleh Nelissen dan Zeelenberg pada 2009 berpendapat tentang adanya kecenderungan menghukum diri sendiri pada manusia yang mereka sebut sebagai Dobby Effect .
Baca juga:
Psikolog sering berpendapat bahwa rasa bersalah adalah emosi yang membantu yang mendorong perilaku pro-sosial ketika kita menyadari bahwa manusia telah melakukan kesalahan.
Namun, Nelissen dan Zeelenberg curiga bahwa ketika seseorang tak dapat menebus kesalahannya, ia mungkin akan berperilaku seperti Dobby dan menghukum dirinya sendiri.
Pilihan Editor: