Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Mitos soal Glaukoma dan Faktanya

Reporter

image-gnews
Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Januari dijadikan Bulan Kepedulian Glaukoma, masalah mata yang oleh  American Academy of Ophthalmology (AAO) disebut sebagai pencuri senyap penglihatan. Sekitar 3 juta orang di Amerika Serikat disebut menderita masalah gangguan penglihatan ini namun hanya separuhnya yang sadar mereka berpotensi kelihatan penglihatan, seperti dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Untuk lebih memahami kondisi ini sekaligus meningkatkan kewaspadaan, berikut mitos soal glaukoma dan faktanya, seperti dibagikan Fox News Digital.

Orang tahu saat menderita glaukoma
Menurut AAO, glaukoma tak ada gejala pada tahap awal. Gangguan penglihatan yang disebabkan sekelompok kondisi okular yang merusak saraf optik ini adalah penyebab kebutaan kedua di dunia, menurut CDC.

Hanya menyerang lansia
Semua orang bisa mengalaminya tapi risiko bertambah seiring usia. "Glaukoma adalah penyebab kebutaan terbanyak pada orang di atas 60 tahun," kata AAO. Bahkan bayi pun bisa mengalaminya dan diperkirakan 10 ribu bayi lahir dengan kondisi ini, sebut Yayasan Glaukoma.

Faktor keturunan
Jika adaa keturunan glaukoma, semua anggota keluarga, termasuk anak-anak, harus menjalani pemeriksaan mata, saran Yayasan Glaukoma. Namun, orang yang tak ada keturunan pun tetap berisiko mengalaminya. Kelompok dengan risiko tertinggi adalah berusia 40 tahun ke atas, pernah mengalami cedera mata, rabun jauh atau dekat, pengguna steroid untuk waktu lama, menderita diabetes, migrain, atau tekanan darah tinggi, begitu menurut AAO.

Tak diperngaruhi etnis
Orang keturunan Afrika Amerika berisiko enam kali lebih tinggi terkena glaukoma dibanding rekannya yang berkulit putih. Mereka juga berisiko mengalaminya lebih dini, kata CDC. Warga keturunan Asia juga lebih berisiko tapi riset terbaru menunjukkan kondisi ini paling umum pada keturunan Hispanik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada peningkatan tekanan di mata
Banyak jenis glaukoma tapi satu kesamaan umum adalah kerusakan saraf optik. Tak semua penderita menderita tekanan di mata atau intraocular eye pressure (IOP) meski kebanyakan mengalaminya.

Penderita hipertensi paling berisiko
Penderita hipertensi tak selalu mengalami tekanan di mata, begitu juga sebaliknya.

Penderita glaukoma berisiko buta
Glaukoma memang penyebab utama kebutaan yang bisa dicegah. Sekitar 90 persen kebutaan karena glaukoma bisa dicegah dengan deteksi dini, diagnosa, dan perawatan yang tepat, jelas Yayasan Glaukoma. Kondisi ini juga bisa dicegah dengan obat tetes mata khusus.

Pilihan Editor: Cara Jaga Kesehatan Mata bagi Pekerja

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Penyebab dan Jenis Diplopia, Gangguan Penglihatan Ganda

15 hari lalu

Seorang guru mengaji sedang melakukan uji penglihatan mata saat pembagian 3.000 kaca mata gratis di kantor Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) di Kertajaya, Surabaya, (8/4). Program ini untuk guru mengaji yang mengalami gangguan mata. TEMPO/Fully Syafi
Memahami Penyebab dan Jenis Diplopia, Gangguan Penglihatan Ganda

Diplopia atau penglihatan ganda adalah kondisi medis di mana seseorang melihat dua gambar dari satu objek yang sama.


4 Opsi Penanganan Untuk Penderita Gangguan Penglihatan Presbiopia

25 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata/Precision1
4 Opsi Penanganan Untuk Penderita Gangguan Penglihatan Presbiopia

Kacamata adalah opsi paling umum dan paling sederhana buat penanganan gangguan penglihatan presbiopia, khususnya kacamata lensa bifokal atau progresif


Kenali 5 Mitos dan Fakta Tentang Gangguan Penglihatan Presbiopia Agar Tak Salah Paham

26 hari lalu

ilustrasi kacamata retro (pixabay.com)
Kenali 5 Mitos dan Fakta Tentang Gangguan Penglihatan Presbiopia Agar Tak Salah Paham

Gangguan penglihatan presbiopia bagian alami dari proses penuaan.


Gangguan Penglihatan Jarak Dekat Seiring Bertambah Usia, Kenali Penyebab Presbiopia

30 hari lalu

Seorang guru mengaji sedang melakukan uji penglihatan mata saat pembagian 3.000 kaca mata gratis di kantor Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) di Kertajaya, Surabaya, (8/4). Program ini untuk guru mengaji yang mengalami gangguan mata. TEMPO/Fully Syafi
Gangguan Penglihatan Jarak Dekat Seiring Bertambah Usia, Kenali Penyebab Presbiopia

Saat gangguan penglihatan presbiopia Anda makin parah, Anda mungkin memerlukan kacamata atau lensa kontak untuk membantu Anda membaca.


Macam Pencegahan dan Penanganan Ablasio Retina untuk Hindari Kebutaan

9 Juli 2024

Ilustrasi pemeriksaan mata/Precision1
Macam Pencegahan dan Penanganan Ablasio Retina untuk Hindari Kebutaan

Ablasio retina adalah kondisi berbahaya di mana retina yang berada di bagian belakang mata terlepas dari posisinya. Simak penanganannya.


Usia 40 Tahun Rentan Terkena Ablasio Retina, Jangan Lupa Deteksi Dini

9 Juli 2024

Ilustrasi mata berkunang-kunang. Shutterstock
Usia 40 Tahun Rentan Terkena Ablasio Retina, Jangan Lupa Deteksi Dini

Pasien dengan ablasio retina biasanya akan mengeluh bahwa ada bayangan yang mengganggu penglihatannya.


Pentingnya Periksa Mata untuk Hindari Kebutaan Akibat Katarak.

27 Juni 2024

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyaksikan salah satu kegiatan operasi katarak gratis yang diselenggarakan Kemensos. Sekitar 7.000 orang telah menjalani operasi katarak gratis Kemensos yang diselenggarakan di berbagai wilayah Indonesia. Dok: Kemensos.
Pentingnya Periksa Mata untuk Hindari Kebutaan Akibat Katarak.

Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran periksa mata untuk mencegah meningkatnya angka kebutaan akibat katarak.


Bulan Kesadaran Katarak, Segera Lakukan Tindakan Operasi Bila Alami Gangguan Mata Keruh

27 Juni 2024

Direktur Utama Rumah Sakit Mata JEC Kedoya Setyo Budi Riyanto/RS JEC Kedoya
Bulan Kesadaran Katarak, Segera Lakukan Tindakan Operasi Bila Alami Gangguan Mata Keruh

Masalah gangguan mata yang keruh hingga kebutaan yang disebabkan oleh katarak harus segera lakukan tindakan operasi demi tingkatkan kualitas hidup.


Katarak Masih Jadi Penyebab Utama Kebutaan di Indonesia

2 Juni 2024

Ilustrasi operasi Katarak/Yayasan Ishk Tolaram
Katarak Masih Jadi Penyebab Utama Kebutaan di Indonesia

Bulan Juni diperingati sebagai Bulan Kesadaran Katarak Sedunia. Salah satu penyebab utama katarak adalah proses penuaan.


Katarak Salah Satu Faktor Penyebab Kebutaan

23 Mei 2024

ilustrasi operasi katarak by istimewa
Katarak Salah Satu Faktor Penyebab Kebutaan

Dokter mengatakan 1,6 juta di antaranya terancam kebutaan, dengan katarak sebagai penyebab utama.