Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Mitos soal Kanker Prostat yang Bikin Penderita Terlambat Terdiagnosis

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah prostat kini kembali menjadi perhatian setelah Raja Charles III dari Inggris harus dirawat di rumah sakit karena pembesaran prostat, pekan lalu. Kondisi ini umum dialami laki-laki, terutama yang berusia di atas 50 tahun.

Selain pembesaran prostat, kanker prostat juga menjadi momok bagi pria usia paruh baya dan lansia. Faktor risiko beragam, seperti usia, ras atau etnis, serta riwayat keluarga. Penyakit ini lebih umum pada lansia dengan rata-rata usia diagnosis pada 67 tahun.

Ada empat mitos yang membuat penderita terlambat terdiagnosis dan mendapat perawatan, menurut Dr. Timothy Showalter, spesialis radiasi onkologi dan kepala staf medis di ArteraAI di California. Berikut mitos tersebut.

Mitos 1: Skrining kanker prostat tak efektif
Metode skrining kanker prostat telah berubah dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa dokter tak menganjurkan lagi skrining dengan tes darah prostate-specific antigen (PSA) karena dinilai kurang akurat. Namun Showalter menyebutnya pilihan efektif untuk mengidentifikasi kanker pada stadium awal.

Mitos 2: Kanker prostat selalu ditandai gejala saat buang air kecil
"Kebanyakan kanker prostat tak selalu menyebabkan masalah kencing, seperti sering sering ke toilet atau kebelet," jelas Showalter kepada Fox News Digital. Gejala buang air kecil justru lebih umum pada kondisi nonkanker seperti prostatitis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mitos 3: Kanker prostat harus segera mendapat perawatan
Showalter menyebut tergantung kasusnya. Kalau masih ringan tak perlu perawatan khusus kecuali kalau kanker sudah dalam stadium lanjut dan bersifat agresif alias menyebar ke organ-organ lain sehingga butuh kombinasi perawatan macam operasi, terapi radiasi, terapi hormon, dan/atau kemoterapi.

Mitos 4: Setelah operasi kanker prostat, kehidupan seksual pun berakhir
Showalter membantah mitos tersebut. Hubungan seksual bisa terus dilakukan setelah operasi kanker prostat. 

Pilihan Editor: Kelompok yang Rentan Terkena Peradangan Prostat Menurut Pakar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

1 hari lalu

Ilustrasi wanita cerdas. shutterstock.com
Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

Orang cerdas sering memunculkan anggapan atau mitos tertentu. Sayangnya, asumsi tersebut banyak yang keliru. Berikut faktanya.


Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

1 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

8 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

11 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

15 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

16 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

16 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?