Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Sindrom Gilbert, Penumpukan Bilirubin yang Disebabkan Kelainan Genetik

image-gnews
Ilustrasi rekayasa genetika.[RTE]
Ilustrasi rekayasa genetika.[RTE]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Gilbert adalah kelainan hati genetik yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses bilirubin, zat kuning yang berasal dari pemecahan sel darah merah. Dilansir dari MedlinePlus, sindrom Gilbert adalah kondisi umum yang diperkirakan mempengaruhi 3 hingga 7 persen orang Amerika.

Mutasi pada gen bernama UGT1A1 menyebabkan sindrom Gilbert. Gen ini memberikan instruksi untuk membuat enzim bilirubin-UGT, yang diperlukan untuk menghilangkan bilirubin dari tubuh. Enzim bilirubin-UGT melakukan reaksi kimia yang disebut glukuronidasi. Glukuronidasi membuat bilirubin larut dalam air sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh.

Orang dengan gen UGT1A1 yang bermutasi hanya menghasilkan sekitar 30 persen dari enzim yang mereka butuhkan. Akibatnya, bilirubin tidak tersalurkan menuju empedu sebagaimana mestinya. Kelebihan bilirubin menumpuk dalam darah.

Sindrom Gilbert dapat diwariskan secara resesif atau dominan. Resesif berarti kedua orangtua yang mengalami mutasi gen dapat menurunkan sindrom ini kepada anak. Sementara itu, dominan berarti satu orangtua saja yang mengalami mutasi gen, baik dari ayah ataupun ibu juga dapat menurunkan sindrom Gilbert kepada anak.

Dikutip dari Healthline, sindrom Gilbert tidak selalu menyebabkan gejala yang signifikan. Sebanyak 30 persen orang dengan sindrom Gilbert mungkin tidak pernah memiliki gejala apa pun. Sejumlah orang dengan sindrom Gilbert bahkan tidak pernah tahu bahwa mereka memilikinya. Sering kali itu tidak terdiagnosis sampai masa awal dewasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski demikian, sejumlah gejala mungkin dapat terjadi yang meliputi:

  • penyakit kuning
  • mual dan diare
  • rasa tidak nyaman di area perut
  • kelelahan.

Dilansir dari National Health Service, sindrom Gilbert merupakan kondisi seumur hidup tetapi umumnya tidak memerlukan pengobatan. Hal ini karena sindrom Gilbert tidak menimbulkan ancaman bagi kesehatan dan tidak menyebabkan komplikasi atau peningkatan risiko penyakit hati. Episode penyakit kuning dan gejala terkait biasanya berumur pendek dan akhirnya berlalu.

Pilihan Editor: BRIN Teliti Bawang Merah yang Tahan Perubahan Iklim Pakai Rekayasa Gen Acak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

3 hari lalu

Ilustrasi pendarahan otak. Pexels/Anna Shvets
Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

Pemilik riwayat keluarga aneurisma otak, apalagi jenis ruptur atau pecah, diminta untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.


Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

5 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

Diagnosis dini autoimun pada anak penting agar pengobatan dan terapi bisa dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut.


Beda dengan COVID-19, WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Cacar Monyet Mpox

19 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse/File foto
Beda dengan COVID-19, WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Cacar Monyet Mpox

WHO merekomendasikan "vaksinasi terarah" dalam upaya melawan cacar monyet atau mpox, alih-alih vaksinasi massal


Pengobatan Gratis Pakai KTP

21 hari lalu

Bupati Belu, Taolin Agustinus mengecek keadaan warga yang sakit di Atambua. Dok. Pemkab Belu
Pengobatan Gratis Pakai KTP

Bupati Agus Taolin membuat terobosan di berbagai sektor agar Belu keluar dari status daerah tertinggal. Jumlah penduduk miskin menurun drastis dalam dua tahun.


KPK Mutasi 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Simak Daftar Selengkapnya

24 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata bersama Sekjen KPK, Cahya Hardianto Harefa (kiri), memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Kamis, 23 November 2023. Pemberhentian permanen Ketua KPK Firli Bahuri masih menunggu surat Keputusan Presiden RI. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Mutasi 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Simak Daftar Selengkapnya

Sebanyak 12 nama pejabat pimpinan tinggi pratama KPK dimutasi ke jabatan baru.


Perbedaan Jenis Ruangan IGD, UGD, ICU, dan HCU di Rumah Sakit

25 hari lalu

Tenaga medis melintas di depan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis, 10 Februari 2022. RSPI Sulianti Saroso menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan perawatan pasien Covid-19 varian Omicron. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbedaan Jenis Ruangan IGD, UGD, ICU, dan HCU di Rumah Sakit

Ketahui istilah UGD, IGD, ICU, dan HCU di rumah sakit. Masing-masing bagaimana penanganannya?


Kuntadi, Jaksa yang Tangani Kasus Korupsi CPO, BTS Hingga Timah Dimutasi Jadi Kajati Lampung

27 hari lalu

Dirdik Jampidsus Kejaksaan Agung Kuntadi saat memaparkan penetapan tersangka baru dalam kasus korupsi terkait pembangunan Tol MBZ di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024. Kuntadi menerangkan, posisi DP dalam perkara ini bermula ketika PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) yang bernilai investasi sebesar kurang lebih Rp16 triliun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kuntadi, Jaksa yang Tangani Kasus Korupsi CPO, BTS Hingga Timah Dimutasi Jadi Kajati Lampung

Direktur Penyidikan Kejagung Kuntadi dimutasi sebagai Kajati Lampung. Ia menangani sejumlah kasus korupsi besar seperti CPO, BTS dan Timah.


Peneliti Virginia Tech Kaji Pengendalian Nyamuk Melalui Pembiakan Genetik

42 hari lalu

Ilustrasi nyamuk. Pexels/Franklin Santillan
Peneliti Virginia Tech Kaji Pengendalian Nyamuk Melalui Pembiakan Genetik

Peneliti dari Virginia Tech sedang mengkaji pengendalian nyamuk melalui pembiakan secara genetik.


Ahmad Luthfi Dimutasi ke Kemendag, Kapolda Jawa Tengah Bakal Dijabat Ribut Hari Wibowo

43 hari lalu

Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi. mitrapolri.com
Ahmad Luthfi Dimutasi ke Kemendag, Kapolda Jawa Tengah Bakal Dijabat Ribut Hari Wibowo

Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi dimutasi di tengah santernya kabar akan maju dalam Pilgub Jawa Tengah


Daftar Mutasi 6 Kapolda, Ada yang Bakal Naik Pangkat Jadi Komjen

43 hari lalu

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat ditemui di Lapangan Garuda Pertamina Hulu Rokan, Dumai, Riau usai Peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila Tahun 2024 pada Sabtu, 1 Juni 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Daftar Mutasi 6 Kapolda, Ada yang Bakal Naik Pangkat Jadi Komjen

Kapolri melakukan mutasi terhadap 6 kapolda. Ada yang bakal naik pangkat jenderal bintang tiga.