Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko Penyakit Jantung pada Wanita Usia 50-an, Kardiolog Ingatkan Gejala Baru

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit kardiovaskular adalah pembunuh nomor satu pada perempuan menurut kardiolog di Northwell Health di New York, Dr. Stacey Rosen. Wanita berumur di atas 50 tahun perlu menaruh lebih banyak perhatian pada kesehatan jantung.

Hampir 45 persen perempuan di atas 20 tahun hidup dengan bermacam jenis penyakit kardiovaskular (CVD), menurut Rosen. Faktor risiko termasuk riwayat menstruasi dan kehamilan.

"Faktor risiko lain termasuk kecemasan dan depresi. Risiko bertambah terkait pengobatan kanker payudara tertentu dan kondisi rematik," jelas Rosen kepada Fox News Digital.

Dr. John Whyte, kepala staf medis WebMD di Washington DC juga menyebut faktor risiko utama pada perempuan berusia 50 tahun ke atas, berawal dari menopause.

"Menurunnya kadar estrogen setelah menopause terkait kenaikan risiko penyakit kardiovaskular. Inilah salah satu alasan kita sering melihat peningkatan serangan jantung pada usia tersebut," ujarnya.

Gejala tak sama dengan pria
Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi juga terjadi seiring bertambahnya usia dan semakin sulit dikontrol, kata Whyte. Kenaikan kadar kolesterol, termasuk LDL yang jahat dan berkurangnya HDL yang baik, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Risiko diabetes juga naik seiring usia, yang secara signifikan memperbesar peluang penyakit jantung, seperti juga faktor-faktor kesehatan lain seperti obesitas, merokok, dan gaya hidup sedenter, menurut Whyte.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kurangnya aktivitas fisik bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan komorbid lain," tambahnya.

Gejala pada wanita mungkin berbeda dari pria. Gejala klasik seperti nyeri dada dan di lengan kiri mungkin tak terasa. Perempuan justru merasakan kelelahan luar biasa, napas tersengal, pusing, mual, dan masalah pencernaan. Nyeri di rahang, leher, dan punggung atas sering terlihat dan biasanya terjadi tanpa nyeri dada.

"Gejala penyakit jantung pada perempuan sering berbeda. Jangan abaikan gejala baru seperti kelelahan, susah bernapas dan mencerna," pesan Rosen.

Karena itulah wanita perlu rutin memeriksakan kondisi jantung, juga tekanan darah, kolesterol, dan gula darah. "Kuncinya jangan hanya kolesterol tapi juga mengecek khusus LDL," imbau Whyte.

Pilihan Editor: Dampak Lanjutan Penyakit Jantung Katup dan Pencegahannya Menurut Guru Besar FKUI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

1 hari lalu

Ilustrasi Kismis Hitam/ANTARA/Shutterstock/Kriacho Oleksii
Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung


Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

2 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?


Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi wanita kecewa atau marah. Unsplash.com/Joshua Rawson Harris
Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.


Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan suami-istri. dailymail.co.uk
Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.


Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi gorengan. Shutterstock
Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.


Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

3 hari lalu

Ilustrasi Ring jantung. Vidio/Abott
Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.


Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

4 hari lalu

Ilustrasi mitokondria/gangguan metabolik. Lasertherapy
Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.


Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

7 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

8 hari lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.


Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

11 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.