Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

image-gnews
Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Systemic Lupus Erythematosus atau yang biasa disebut lupus adalah penyakit autoimun kronis yang menimbulkan peradangan di berbagai bagian tubuh, termasuk sendi, kulit, ginjal, dan otak. Penyakit ini terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang sel-sel sehatnya sendiri.

Dilansir dari Webmd, Lupus adalah penyakit jangka panjang pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Ketika orang berbicara tentang “lupus”, yang mereka maksud adalah jenis yang paling umum, lupus  eritematosus sistemik (SLE).

Penyakit lupus sulit didiagnosa karena tanda dan gejalanya sering menyerupai penyakit lainnya. Namun, ada salah satu gejala yang khas ditemukan pada odapus, yaitu ruam di wajah yang menyerupai kupu-kupu. Walaupun belum ada obat untuk menyembuhkan lupus, ada beberapa langkah penanganan yang dilakukan untuk mengendalikan gejalanya.

Berdasarkan data dari Medical News Today, sebanyak 70 persen kasus lupus di seluruh dunia merupakan jenis systemic lupus eritematosus. Selain jenis tersebut, ada pula jenis lupus lainnya, yaitu discoid lupus eritematosus, lupus eritematosus subakut, lupus yang disebabkan oleh obat, dan neonatal lupus yang terjadi pada bayi baru lahir.

Penyebab Penyakit Lupus 

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit lupus, di antaranya adalah:

1. Faktor Genetik

Faktor genetik memainkan peran dalam perkembangan penyakit lupus. Orang yang memiliki anggota keluarga yang menderita lupus memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini. Selain itu, memiliki kondisi perubahan genetik tertentu juga meningkatkan risiko penyakit lupus.

2. Faktor Lingkungan

Beberapa faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari yang berlebihan dan zat dari polusi udara serta asap rokok dapat memicu perkembangan lupus pada orang yang rentan terkena penyakit ini.

3. Perubahan Hormonal

Sekilas dijelaskan pada awal paragraf bahwa wanita lebih rentan terkena penyakit lupus. Mengapa? Hormon seks yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh antara laki-laki dan perempuan berbeda. Tubuh wanita menghasilkan hormon estrogen yang dikenal sebagai immuno-enhancing, yang berarti sistem kekebalan tubuh wanita lebih kuat daripada pria. Hanya saja, sistem imun ini bisa berbalik menyerang tubuh sehingga wanita rentan mengalami penyakit autoimun, termasuk lupus.

4. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

Gangguan ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ yang sehat dalam tubuh. Alhasil, peradangan dan kerusakan pada organ dan jaringan tubuh muncul sehingga menyebabkan penyakit autoimun.

Gejala lupus berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin memiliki sedikit gejala, sedangkan yang lain memiliki banyak gejala. Tidak hanya itu, lupus juga dapat menyerang bagian mana pun dari tubuh. Gejala umumnya meliputi:

- Sendi pegal (arthralgia)

- Demam tinggi

- Sendi bengkak (radang sendi)

- Kelelahan yang terus-menerus atau parah 

- Ruam kulit

- Pergelangan kaki  bengkak

- Nyeri di dada saat bernapas dalam-dalam (radang selaput dada)

- Ruam berbentuk kupu-kupu di pipi dan hidung (ruam malar), yang mungkin tampak ungu tua atau coklat tua pada kulit gelap tetapi merah atau merah muda pada kulit terang

- Rambut rontok

- Sensitivitas terhadap matahari atau cahaya lainnya

- Kejang

- Luka pada mulut atau hidung

- Jari tangan atau kaki pucat atau ungu saat kedinginan atau stres (fenomena Raynaud)

Melansir dari Mayo Clinic, peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat mempengaruhi banyak area tubuh. Lupus dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius, dan gagal ginjal adalah salah satu penyebab utama kematian pada penderita lupus. Selain ginjal, Jika otak Anda terkena lupus, mungkin akan mengalami sakit kepala, pusing, perubahan perilaku, masalah penglihatan, dan bahkan stroke atau kejang. 

Lupus juga dapat menyebabkan masalah darah, termasuk berkurangnya jumlah sel darah merah yang sehat (anemia) dan peningkatan risiko pendarahan atau pembekuan darah. Hal ini juga dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Pendarahan ke paru-paru dan pneumonia juga mungkin terjadi. Lupus dapat menyebabkan peradangan pada otot jantung, arteri atau selaput jantung.

Pilihan Editor: Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala Pada Tubuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Halsey Konfirmasi Pertunangannya dengan Avan Jogia

40 menit lalu

Halsey dan kekasihnya, Avan Jogia. Foto: Instagram.
Halsey Konfirmasi Pertunangannya dengan Avan Jogia

Lama digosipkan, Halsey akhirnya konfirmasi kabar pertunangannya dengan aktor, Avan Jogia.


Anak Sakit, Kapan Boleh Tetap Sekolah atau di Rumah Saja?

23 jam lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
Anak Sakit, Kapan Boleh Tetap Sekolah atau di Rumah Saja?

Orang tua boleh khawatir bila anak sakit tapi bukan berarti otomatis tak mengizinkan ke sekolah. Kapan anak sakit harus di rumah atau tetap sekolah?


Selena Gomez Cerita Tak Bisa Hamil Akibat Lupus dan Gangguan Bipolar

1 hari lalu

Selena Gomez dan Benny Blanco. Foto: Instagram/@selenagomez
Selena Gomez Cerita Tak Bisa Hamil Akibat Lupus dan Gangguan Bipolar

Selena Gomez mengungkapkan kesedihannya tidak bisa mengandung anak karena masalah kesehatan, yaitu lupus dan bipolar yang dideritanya.


Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

2 hari lalu

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

Bergulat dengan penyakit seperti pilek, sakit perut, dan flu membuat anak-anak stres. Berikutsaran agar anak tak gampang tertular penyakit di sekolah.


Cara Mengatur Konsumsi Buah Harian

7 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah apel. Foto: Freepik.com/lifestylememory
Cara Mengatur Konsumsi Buah Harian

Makan buah setiap hari dapat membantu menurunkan risiko terkena berbagai penyakit.


Gejala Radang Pembuluh Darah di Tungkai Bawah Terkait Autoimun

9 hari lalu

Ilustrasi anak biduran. kidsallergy.co.za
Gejala Radang Pembuluh Darah di Tungkai Bawah Terkait Autoimun

Bercak merah di tungkai bawah bisa merupakan gejala radang pembuluh darah kecil, salah satu kondisi autoimun tersering pada anak.


Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun, Kok Bisa?

9 hari lalu

Ilustrasi teror mimpi buruk. dailymail.co.uk
Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun, Kok Bisa?

Penelitian baru ungkap hubungan mimpi buruk dengan penyakit autoimun yang dimiliki manusia.


Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

9 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

Diagnosis dini autoimun pada anak penting agar pengobatan dan terapi bisa dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut.


Kenali Gejala Radang Sendi pada Anak, Bisa Jadi Terkait Autoimun

10 hari lalu

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Kenali Gejala Radang Sendi pada Anak, Bisa Jadi Terkait Autoimun

Dokter mengatakan radang sendi pada anak yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari enam minggu dapat dicurigai sebagai kondisi autoimun.


UNICEF Dukung Pengadaan Vaksin Cacar Monyet untuk Darurat

10 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
UNICEF Dukung Pengadaan Vaksin Cacar Monyet untuk Darurat

Vaksin cacar monyet yang diinisiatif UNICEF ini nantinya akan didistribusikan pada negara-negara dengan wabah cacar monyet terburuk