Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

image-gnews
Seorang pria berjalan dengan menutupi telinganya saat melintasi kabut asap saat para pemilik toko menyalakan petasan dan kembang api di depan tokonya, di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 23 Februari 2018. Setelah liburan Festival Musim Semi, para pemilik toko di Cina akan berdoa dengan menyalakan petasan dan kembang api untuk kelancaran bisnis mereka.  REUTERS/Stringer
Seorang pria berjalan dengan menutupi telinganya saat melintasi kabut asap saat para pemilik toko menyalakan petasan dan kembang api di depan tokonya, di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 23 Februari 2018. Setelah liburan Festival Musim Semi, para pemilik toko di Cina akan berdoa dengan menyalakan petasan dan kembang api untuk kelancaran bisnis mereka. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, komunitas Tionghoa di berbagai belahan dunia merayakan Cap Go Meh sebagai penutupan perayaan Tahun Baru Imlek dengan berbagai upacara dan tradisi yang khas. Namun, di balik kegembiraan dan semangat perayaan tersebut, terdapat sejumlah larangan tradisional yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Tionghoa. Larangan-larangan ini tidak hanya berfungsi untuk menjaga kehormatan dan keselamatan selama perayaan, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya Tionghoa.

1. Menyulut Petasan dan Membunyikan Bel

Bunyi rentetan petasan seringkali dianggap sebagai bagian dari kegembiraan dan kemeriahan dalam tradisi Tionghoa, Suara petasan yang kencang dianggap dapat mengusir roh-roh jahat yang berkeliaran. Namun, saat sembahyang Cap Go Meh, hendaknya tidak menyulut petasan atau membunyikan bel. Salah satu larangan yang paling dihormati saat sembahyang Cap Go Meh adalah larangan untuk membunyikan bel atau petasan saat ibadah. Oleh karena itu, membunyikan bel atau petasan dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan dan dapat mengganggu ketentraman selama sembahyang.

Dilansir dari buku Selayang Pandang Agama Konghucu & Tao karya M. Ali Imron, dalam sembahyang Cap Go Meh, orang biasanya membawa kue keranjang ke kelenteng kemudian dilanjutkan sembahyang besar, memanjatkan doa dan memohon keselamatan. 

2. Memotong Rambut atau Kuku

Selain larangan terhadap bunyi-bunyian, ada juga larangan untuk memotong rambut atau kuku selama perayaan Cap Go Meh. Ini dipercayai sebagai tindakan yang dapat membawa kesialan atau mengganggu keseimbangan energi dalam tubuh seseorang. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa biasanya menghindari melakukan perawatan kecantikan semacam ini selama periode perayaan, sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi nenek moyang mereka.

3. Berkata Kasar

Tidak hanya larangan terhadap aktivitas fisik, tetapi juga larangan terhadap perilaku tertentu juga dijunjung tinggi selama perayaan Cap Go Meh. Misalnya, terdapat larangan untuk mengucapkan kata-kata kasar atau melakukan tindakan yang tidak pantas selama perayaan. Hal ini dianggap sebagai upaya untuk menjaga suasana perayaan yang sakral dan menghormati para leluhur yang telah meninggalkan warisan budaya ini.

4. Mencuci Pakaian

Selain itu, larangan untuk mencuci pakaian atau membersihkan rumah juga seringkali dijunjung tinggi selama perayaan Cap Go Meh. Ini dipercayai sebagai tindakan yang dapat menyebabkan keberuntungan dan rejeki yang telah diperoleh selama perayaan Tahun Baru Imlek mengalir keluar bersama air yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa seringkali menunda aktivitas membersihkan rumah atau mencuci pakaian hingga setelah perayaan Cap Go Meh berakhir.

Pilihan Editor: Asal Muasal Tradisi Cuci Jalan dan Tatung saat Cap Go Meh 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

6 hari lalu

Rumah hancur akibat petasan di di Dusun Sembilangan Timur, Desa Sembilangan, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Musthofa Bisri
Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

Petasan yang hendak dibawa ke rumah calon mempelai wanita tersebut meledak hingga menghancurkan rumah dan menewaskan seorang kerabat.


Balon Udara Jatuh di Magelang, Rusak Lima Rumah dan Satu Mobil

14 hari lalu

Sebuah mobil rusak ringan akibat balon udara jatuh di Mungkid, Kabupaten Magelang. ANTARA/Heru Suyitno
Balon Udara Jatuh di Magelang, Rusak Lima Rumah dan Satu Mobil

Sebuah balon udara jatuh di Perumahan Pesona Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Kejadian ini merusak lima rumah warga dan satu unit mobil.


Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

17 hari lalu

Ilustrasi petasan/kembang api. Shutterstock
Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

Reaksi kimia akibat petasan bisa akibatkan robekan kelopak atau bola mata, luka bakar mata atau wajah, pengikisan kornea mata hingga kebutaan.


Polri Imbau Masyarakat Tak Lakukan Konvoi Kendaraan Saat Malam Takbiran

17 hari lalu

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Tibiko Zabar bersama Koalisi Masyarakat Sipil memberikan surat permohonan informasi kepada Kabag Anev Biro PID Divisi Humas Polri, Kombes Pol Iroth Laurens Recky saat menyambangi Gedung Divisi Humas Mabes Polri di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023. Konsorsium Indonesia Leaks awal Juni lalu menemukan alat sadap dengan metode zero click atau yang dikenal Pegasus, milik perusahaan NSO Group asal Israel, telah masuk ke Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Polri Imbau Masyarakat Tak Lakukan Konvoi Kendaraan Saat Malam Takbiran

Imbauan untuk tak konvoi saat malam takbiran merupakan tindak lanjut dari instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.


109 Remaja Konvoi Motor di Jakarta Pusat Dibawa ke Polsek Tanah Abang, Berdalih Bagikan Takjil

18 hari lalu

Polres Metro Jakarta Pusat menangkap 109 remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil di Jakarta pada Minggu, 7 April 2024. (ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Pusat)
109 Remaja Konvoi Motor di Jakarta Pusat Dibawa ke Polsek Tanah Abang, Berdalih Bagikan Takjil

Polisi menemukan para remaja konvoi dengan menggeber-geber sepeda motor sembari membawa bendera.


169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

22 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sambil berhadapan dengan massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/Siti Nurhaliza
169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

Polres Jakarta Pusat menangkap 169 remaja yang konvoi motor dengan dalih membagikan takjil


Polisi Tangkap 98 Tersangka dan Sita 410 kilogram Bahan Peledak di Jawa Tengah

30 hari lalu

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi (tengah) memberikan penjelasan seputar persiapan pengamanan saat rangkaian acara ngunduh mantu pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Mapolresta Solo, Sabtu, 3 Desember 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tangkap 98 Tersangka dan Sita 410 kilogram Bahan Peledak di Jawa Tengah

"Kasus penyalahgunaan petasan atau bahan peledak sejumlah 81 kasus dengan 98 tersangka," ujar Kepala Polda Jawa Tengah.


Gelar Sahur on the Road dengan Konvoi Motor, 31 Remaja di Pancoran Diciduk Polisi

32 hari lalu

Ratusan remaja di Pasar Minggu ditangkap polisi karena menggelar sahur di jalan atau Sahur On The  Road (SOTR). Foto: Dokumentasi Polsek Pasar Minggu
Gelar Sahur on the Road dengan Konvoi Motor, 31 Remaja di Pancoran Diciduk Polisi

Dari para peserta sahur on the road itu, polisi menyita 16 unit sepeda motor, satu buat petasan yang sudah kosong, hingga bambu.


Viral Kebakaran Gedung Serbaguna di Bekasi karena Bocah Main Petasan

37 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Viral Kebakaran Gedung Serbaguna di Bekasi karena Bocah Main Petasan

Kebakaran melanda gedung serbaguna di perumahan Taman Narogong Indah, Rawalumbu, Kota Bekasi. Api diduga bersumber dari petasan


Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

37 hari lalu

Gohyong. Shutterstock
Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

Gohyong menjadi jananan kaki lima yang tengah naik daun saat ini. Namanya seperti kuliner Korea, ternyata akulturasi Tinghoa dan Betawi.