Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Menaruh Bawang dalam Kaus Kaki saat Tidur Bisa Redakan Flu?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bawang merah. shutterstock.com
Ilustrasi bawang merah. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada kepercayaan menaruh irisan bawang dalam kaus kaki bisa melawan gejala flu dan pilek. Pengobatan rumahan memang sering digunakan untuk melengkapi pengobatan medis namun kemanjurannya sering mengundang tanda tanya.

Untuk mendapatkan kejelasan, berikut pendapat pakar mengenai bawang dalam kaus kaki sebagai pereda pilek dan flu.

Tren bawang dalam kaus kaki
Konsep pengobatan ini adalah menaruh irisan bawang dalam kaus kaki yang dipakai tidur. Tujuannya agar kandungan dalam bawang menyerap racun dari tubuh dan meredakan gejala flu dan pilek.

"Bawang meningkatkan sirkulasi darah dan mengencerkan lendir dan ingus, menjadikannya pengobatan luar biasa untuk pilek," kata Dr. Lauren Feder kepada Fox News Digital.

Pasalnya, telapak kaki memiliki banyak pori-pori yang membuatnya menjadi titik penyerapan ideal kandungan bawang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendapat pakar
Sebagian orang masih percaya menggunakan bawang saat tidur bisa mengatasi batuk namun metode ini tak pernah terbukti. "Virus flu dan pilek menyebar lewat kontak, bukan karena mengambang di udara di mana bawang bisa mengacaukannya," papar Asosiasi Bawang Nasional Amerika Serikat yang berada di Colorado.

Meski demikian, pakar di asosiasi tersebut, Greg Yielding, tak menampik khasiat bawang untuk meningkatkan kekebalan tubuh meski meletakkan bawang di kaus kaki adalah mitos kuno.

Khasiat kandungan bawang
Meski memiliki khasiat kesehatan, termasuk zat antimikroba dan antiperadangan, menaruhnya dalam kaus kaki untuk melawan flu dan pilek masih perlu dukungan sains. Bawang mengandung belerang, kuersetin, dan alisin, yang bermanfaat bagi kesehatan ketika dimakan, menurut Institut Kesehatan Nasional AS. Namun efektivitas penyerapannya melalui kulit masih belum jelas.

Pilihan Editor: Flu Menyerang di Musim Hujan, Redakan dengan Cara Alami Ini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

16 jam lalu

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

Bergulat dengan penyakit seperti pilek, sakit perut, dan flu membuat anak-anak stres. Berikutsaran agar anak tak gampang tertular penyakit di sekolah.


Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

7 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

Diagnosis dini autoimun pada anak penting agar pengobatan dan terapi bisa dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut.


6 Makanan yang Mempengaruhi Bau Badan

16 hari lalu

Ilustrasi wanita mencium bau badan. Freepik.com/Cookie_studio
6 Makanan yang Mempengaruhi Bau Badan

Makanan yang mempengaruhi bau badan mengandung asam sulfat tinggi.


Mengapa Kucing Tidak Boleh Diberi Makan Bawang?

20 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Mengapa Kucing Tidak Boleh Diberi Makan Bawang?

Keracunan bawang menyebabkan gangguan perut yang signifikan dan kerusakan pada sel darah merah kucing.


Beda dengan COVID-19, WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Cacar Monyet Mpox

21 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse/File foto
Beda dengan COVID-19, WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Cacar Monyet Mpox

WHO merekomendasikan "vaksinasi terarah" dalam upaya melawan cacar monyet atau mpox, alih-alih vaksinasi massal


Pengobatan Gratis Pakai KTP

23 hari lalu

Bupati Belu, Taolin Agustinus mengecek keadaan warga yang sakit di Atambua. Dok. Pemkab Belu
Pengobatan Gratis Pakai KTP

Bupati Agus Taolin membuat terobosan di berbagai sektor agar Belu keluar dari status daerah tertinggal. Jumlah penduduk miskin menurun drastis dalam dua tahun.


Perbedaan Jenis Ruangan IGD, UGD, ICU, dan HCU di Rumah Sakit

27 hari lalu

Tenaga medis melintas di depan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis, 10 Februari 2022. RSPI Sulianti Saroso menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan perawatan pasien Covid-19 varian Omicron. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbedaan Jenis Ruangan IGD, UGD, ICU, dan HCU di Rumah Sakit

Ketahui istilah UGD, IGD, ICU, dan HCU di rumah sakit. Masing-masing bagaimana penanganannya?


BRIN Ungkap Khasiat Bawang Hitam untuk Diabetes dan Penyakit Kardiovaskular

42 hari lalu

Ilustrasi bawang hitam (Pixabay.com)
BRIN Ungkap Khasiat Bawang Hitam untuk Diabetes dan Penyakit Kardiovaskular

Peneliti BRIN memaparkan penggunaan bawang putih yang difermentasi menjadi bawang hitam untuk terapi diabetes dan penyakit kardiovaskular.


5 Cairan Termahal di Dunia, Ada Parfum, Darah, hingga Bisa Kobra

57 hari lalu

Seorang pekerja mengekstrak racun dari kalajengking untuk memproduksi obat homeopati Vidatox di LABIOFAM di Cienfuegos, Kuba, 3 Desember 2018. Para peneliti di Kuba telah menemukan bahwa racun dari kalajengking biru memiliki sifat anti-inflamasi dan pereda nyeri, dan mungkin dapat menunda pertumbuhan tumor pada beberapa pasien kanker. REUTERS/Stringer
5 Cairan Termahal di Dunia, Ada Parfum, Darah, hingga Bisa Kobra

Terdapat sejumlah cairan dengan harga tinggi, bisa mencapai ratusan juta rupiah per liter.


Memasuki Musim Pancaroba, Berikut Tips Jaga Kesehatan

11 Juli 2024

Ilustrasi wanita flu sedang bekerja di kantor. shutterstock.com
Memasuki Musim Pancaroba, Berikut Tips Jaga Kesehatan

Kepala Stasiun Meteorologi, Sugeng, dalam paparannya menyampaikan bahwa bulan Juli 2024 telah memasuki musim pancaroba.