Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konsumsi Yoghurt Diklaim Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Simak Penjelasan dari FDA

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi yoghurt beku (Pixabay.com)
Ilustrasi yoghurt beku (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan yoghurt di Amerika Serikat bisa mengklaim bahwa produk yang mereka jual dapat mengurangi risiko penyakit Diabetes Tipe 2 berdasarkan bukti terbatas. Hal ini sesuai dengan persetujuan yang dikeluarkan oleh Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS pada Jumat, 1 Maret, 2024.

Dilansir dari situs channelnewsasia.com, FDA sepakat bahwa ada beberapa bukti yang dapat memperkuat pernyataan bahwa mengonsumsi setidaknya dua cangkir yoghurt per minggu dapat mengurangi kemungkinan terkena penyakit yang menyerang sekitar 36 juta orang Amerika itu. 

Badan ini disebut telah mengizinkan klaim kesehatan yang memenuhi syarat (klaim yang tidak memiliki dukungan ilmiah penuh tetapi diperbolehkan selama ada penyangkalan agar tidak menyesatkan konsumen) untuk suplemen makanan sejak tahun 2000 dan makanan sejak tahun 2002.

Sebelumnya, FDA telah menghadapi tuntutan hukum yang menentang standar yang mengharuskan adanya perjanjian ilmiah berdasarkan klaim bahwa lembaga tersebut melanggar jaminan kebebasan berpendapat. 

Untuk yoghurt, Danone North America, perusahaan asal Perancis cabang AS yang mereknya meliputi yoghurt Dannon, Activia, dan Horizon Organics, meminta klaim kesehatan yang memenuhi syarat pada tahun 2018.

Mereka menyampaikan informasi dari penelitian yang mengamati partisipan dari waktu ke waktu dan menemukan hubungan antara mengonsumsi yoghurt dan penanda diabetes yang lebih rendah. 

FDA setuju bahwa "ada beberapa bukti yang dapat dipercaya" tentang manfaat dari mengonsumsi yoghurt sebagai makanan secara keseluruhan, tetapi bukan karena nutrisi tertentu di dalamnya.

Sementara itu, para kritikus tidak sependapat mengenai hal tersebut. Kelompok advokasi Center For Science In The Public Interest menyebut tidak ada satu pun makanan yang dapat mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan pola makan secara keseluruhan. 

Mereka juga mengatakan bahwa perubahan label dapat meningkatkan risiko diabetes dengan mendorong konsumsi yoghurt, termasuk jenis-jenis yang mengandung gula tambahan dan campuran seperti biskuit dan pretzel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Marion Nestle, pakar kebijakan pangan, bahkan menyebut klaim kesehatan yang memenuhi syarat berdasarkan bukti terbatas adalah “konyol”.

Disisi lain, studi terbaru yang dipimpin oleh peneliti Harvard School of Public Health (HSPH) menemukan bahwa konsumsi yogurt yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko Diabetes Tipe 2. 

Dilansir dari situs hsph.harvard.edu, dikatakan bahwa pada bentuk produk susu lainnya tidak ditemukan memberikan perlindungan serupa.

Berdasarkan data penelitian yang melibatkan lebih dari 100.000 peserta dalam tiga penelitian jangka panjang, peneliti menemukan bahwa satu porsi yogurt setiap hari dapat dikaitkan dengan risiko Diabetes Tipe 2 yang 18% lebih rendah.

Namun, profesor nutrisi dan epidemiologi Frank Hu mengatakan bahwa mekanisme di balik temuan ini belum dipahami dengan baik saat ini. Sehingga perlu didalami lagi dengan menguji hipotesis yang ada secara klinis.

Terlepas dari pro kontra yang ditimbulkan, tak bisa dipungkiri bahwa yoghurt memang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan sehingga selalu menjadi produk yang populer di masyarakat.

Pilihan editor: Inilah Makanan yang Perlu Dikonsumsi Setelah Olahraga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tim Kampanye Donald Trump Cari Cara Menangkan Suara dari Kalangan Kulit Hitam

8 jam lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Tim Kampanye Donald Trump Cari Cara Menangkan Suara dari Kalangan Kulit Hitam

Donald Trump disarankan membeberkan apa yang sudah dilakukannya untuk masyarakat dan perubahan apa yang disorongkannya dalam pilpres 2024.


Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

23 jam lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

Seorang pria bersenjata yang menyeberang dari Yordania menewaskan tiga warga sipil Israel


Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

1 hari lalu

Kendaraan militer Rusia, termasuk sistem rudal balistik antarbenua Yars, melaju di sepanjang jalan sebelum latihan parade, yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia, 5 Mei 2024. REUTERS/ Shamil Zhumatov
Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

Iran membantah laporan memasok rudal balistik kepada Rusia dalam konflik dengan Ukraina


Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

1 hari lalu

Pengemudi memarkir kendaraannya di I-75 di utara London, Kentucky, 7 September 2024. Departemen Pemadam Kebakaran Mount Vernon/Handout via REUTERS
Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

Penembakan massal terjadi jalan raya di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat dan menyebabkan sejumlah orang menjadi korban


Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

1 hari lalu

Orang-orang menghadiri upacara peringatan untuk Dmytro Kotsiubailo, mantan sukarelawan dan tentara Pahlawan Ukraina, yang tewas dalam perang melawan pasukan Rusia di kota garis depan Bakhmut, di Kyiv, Ukraina 10 Maret 2023. REUTERS/Vladyslav Musiienko
Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

Amerika Serikat mengancam setiap rudal balistik yang dikirimkan Iran ke Rusia sama dengan memantik naiknya ketegangan dalam perang Ukraina


Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

2 hari lalu

Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

Putusan yang seharusnya dibacakan pada 18 September 2024, ditunda sampai pemilu 5 November 2024 terlaksana agar tak berdampak pada Donald Trump


Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

Gedung Putih menegaskan residen Rusia Vladimir Putin harus berhenti berbicara tentang pemilihan presiden Amerika Serikat


Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

3 hari lalu

Sebuah rudal nuklir balistik antarbenua Yars ditembakkan selama pelatihan, dari kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk Utara, Rusia, 1 Maret 2024. Rusia memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia, yang diikuti Amerika Serikat. Kedua negara ini mengendalikan lebih dari 90 persen senjata nuklir dunia. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

Senat Amerika Serikat akan mengadakan dengar pendapat mengenai penggunaan semikonduktor buatan Amerika dalam senjata Rusia


Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

3 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri pertama Andrii Sybiha. REUTERS/Stringer
Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

Andrii Sybiha, calon menlu yang ditunjuk Presiden Volodymyr Zelensky diterima oleh parlemen Ukraina.


Keluarga Sandera Desak Amerika Serikat buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas

3 hari lalu

Aksi unjuk rasa yang menyerukan pemulangan segera para sandera yang ditawan di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di dekat kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 2 September 2024. Massa menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencapai gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas untuk membawa pulang tawanan yang tersisa. REUTERS/Ronen Zvulun
Keluarga Sandera Desak Amerika Serikat buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas

Keluarga sandera Amerika Serikat yang ditawan Hamas mendesak Gedung Putih untuk membuat kesepakatan sepihak dengan Hamas dan mengabaikan Israel