Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com
Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Glaukoma Sedunia diperingati setiap tanggal 12 Maret. Peringatan tersebut pertama kali dideklarasikan pada 6 Maret 2008. Deklarasi dilakukan oleh World Glaucoma Patient Association dan World Glaucoma Association. Seluruh negara di dunia diimbau melaksanakan kampanye ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang glaukoma. 

Setiap tahun Hari Glaukoma Sedunia diselenggarakan di salah satu pekan bulan Maret. Sebab, kampanye ini juga disebut World Glaucoma Week atau Pekan Glaukoma Sedunia. Peringatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan semua orang mengenai faktor risiko glaukoma dan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara teratur. 

Apa itu Glaukoma?

Dilansir dari National Today, glaukoma adalah penyakit mata yang ditandai dengan kerusakan saraf optik secara bertahap dan permanen. Menurut WHO, dua jenis glaukoma yang paling umum yaitu Primary Open Angle Glaucoma (POAG) dan Angle Closure Glaucoma (ACG). POAG terjadi secara bertahap dan biasanya tersembunyi. Sedangkan ACG kondisi tidak umum, tapi bisa lebih parah.

Glaukoma umumnya disebabkan oleh tekanan bola mata yang meninggi. Biasanya terjadi karena adanya hambatan pengeluaran cairan bola mata. Penyebab lainnya adalah adanya kerusakan saraf optik. Kondisi itu akan terjadi apabila ada gangguan suplai darah ke serat saraf optik. Namun, kerusakan juga bisa terjadi apabila terjadi kelemahan serat optik. 

Glaukoma dibagi menjadi sekunder dan kongenital. Glaukoma sekunder berasal dari penyakit mata lain, bisa juga timbul akibat trauma, pembedahan, hingga penggunaan kortikosteroid yang berlebihan, Sementara itu, glaukoma kongenital adalah bawaan lahir. Penyebabnya biasanya adalah sistem saluran pembuangan di dalam mata yang tidak berfungsi secara tepat. 

Penyebab Glaukoma

Glaukoma sebagian besar disebabkan oleh penumpukan tekanan di mata saat cairan tidak dapat mengalir dengan baik. Cairan tersebut dikenal sebagai aqueous humor. Aqueous humour adalah cairan alami pada mata yang memiliki fungsi untuk membersihkan kotoran, menjaga bentuk, serta menyuplai nutrisi pada mata.

Cairan tersebut biasanya mengalir melalui jaringan yang terletak di sudut pertemuan iris dan kornea. Peningkatan tekanan ini kemudian merusak saraf yang menghubungkan mata dengan otak atau saraf optik. Ketika saraf optik mati, manusia akan mengembangkan titik buta pada penglihatan. Awalnya, titik tersebut hanya berupa bintik kecil. Namun, jika semua sarat optik telah mati, maka manusia akan mengalami kebutaan sepenuhnya. 

Gejala Glaukoma

Gejala glaukoma bervariasi, tergantung pada jenis dan stadium glaukoma. Namun, beberapa gejala umum glaukoma adalah bintik-bintik buta tidak merata di sisi penglihatan secara bertahap. Pada tahap selanjutnya, kesulitan melihat sesuatu dalam penglihatan sentral. 

Ketika sudah semakin parah, gejala yang muncul adalah sakit kepala parah, sakit mata yang parah, mual atau muntah, penglihatan kabur, lingkaran cahaya di sekitar lampu, dan kemerahan mata. Selain itu, mata kusam, penglihatan kabur, dan rabun jauh yang semakin parah juga menjadi gejala umum Glaukoma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengobatan Glaukoma

1. Obat tetes mata

Dilansir dari Mayo Clinic, perawatan glaukoma bisa dimulai dengan resep obat tetes mata. Obat tetes mata dapat menurunkan tekanan di mata dan mencegah kerusakan saraf optik. Selain itu, obat tetes mata juga mampu mengurangi jumlah cairan yang dihasilkan mata. Biasanya, resep obat tetes mata meliputi prostaglandin, beta blockers, agonis alfa-adrenergik, penghambat karbonat anhidrase, penghambat Rho kinase, agen miotik atau kolinergik. 

2. Obat oral

Obat oral biasanya menjadi pendamping obat tetes mata. Obat ini biasanya merupakan inhibitor karbonat anhidrase. Kemungkinan efek samping termasuk sering buang air kecil, kesemutan di jari tangan dan kaki, depresi, sakit perut, dan batu ginjal.

3. Laser

Perawatan laser mungkin disarankan bila obat tetes mata tidak memperbaiki gejala glaukoma. Laser akan diarahkan dengan hati-hati ke bagian mata untuk menghentikan penumpukan cairan di dalamnya. Adapun jenis perawatan laser meliputi laser trabeculoplasty, perawatan laser siklodioda, dan laser iridotomi. 

4. Operasi

Langkah terakhir yang bisa dicoba adalah operasi. Ada beberapa jenis operasi yang dapat membantu cairan penyebab glaukoma mengalir keluar dari mata.

RINDI ARISKA | HENDRIK KHOIRUL MUHID

Pilihan Editor: 7 Mitos soal Glaukoma dan Faktanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

3 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

4 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

13 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

21 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

23 hari lalu

Ilustrasi pria periksa lidah ke dokter. shutterstock.com
Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

Penderita kanker lidah yang menjalani operasi pengangkatan kanker yang mencakup pemotongan bagian lidah perlu memperhatikan hal ini.


Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

26 hari lalu

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.


Benjamin Netanyahu Operasi Hernia

26 hari lalu

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato dalam pembukaan kedutaan besar Guatemala, Yerusalem, 16 Mei 2018. [Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu gestures as he speaks during the dedication ceremony of the embassy of Guatemala in Jerusalem, May 16, 2018. [REUTERS/Ronen Zvulun/Pool]
Benjamin Netanyahu Operasi Hernia

Dalam pemeriksaan kesehatan rutin pada Sabtu malam, ditemukan sebuah hernia di tubuh Benjamin Netanyahu.


Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

32 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.


26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

32 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.


7 Daftar Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan

33 hari lalu

Pemeriksaan katarak. Dok. KMN EyeCare
7 Daftar Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Berikut ini daftar penyakit mata yang ditanggung BPJS Kesehatan termasuk pemberian kacamata dengan skema subsidi.