Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Hartono Gunadi mengatakan vaksin dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi. Contohnya campak, yang menyebar lewat udara dan satu anak dapat menginfeksi 12-18 orang. Komplikasi campak adalah pneumonia, diare, ensevalitis atau radang otak, kebutaan, dan infeksi telinga.

"Komplikasi tadi, diare dan pneumonia. Keduanya merupakan penyebab kematian bayi. Ini merupakan hal yang bisa kita cegah dengan imunisasi," kata Hartono dalam konferensi pers Pekan Imunisasi Sedunia yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin, 18 Maret 2024.

Dia menjelaskan juga radang otak komplikasinya adalah gangguan kognitif yang dapat membuat anak kesulitan belajar, lemah, lumpuh, epilepsi, bahkan hidrosefalus. Contoh lain yang adalah difteri, di mana terdapat 103 kejadian luar biasa (KLB) di 19 provinsi pada 2023.

Dia menyebutkan pada penderita difteri, ada selaput yang menutup saluran napas dan gejalanya demam, sakit kepala, serta sulit bernapas. Selaput tersebut tidak bisa sembarangan dibuang karena disentuh saja sudah berdarah.

"Bagaimana kalau dia tersumbat saluran napasnya? Jadi harus dibolongi di sini, namanya trakeostomi," jelasnya.

Komplikasi difteri
Dia menjelaskan komplikasi akibat difteri termasuk penyakit jantung, gangguan ginjal, serta gangguan saraf. Selain itu, angka mortalitas difteri 5-10 persen.

"Kalau tidak diobati mortalitasnya 50 persen meninggal. Pengobatannya tentu perlu antibiotik dan serum, antidifteri serum. Antidifteri serum ini tidak diproduksi di Indonesia, harus diimpor," paparnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hartono menyebut di negara lain produksi serum itu semakin sedikit karena kasus difteri pun sedikit. "Jadi kembali lagi, apa yang kita perlu lakukan? Yang perlu dilakukan adalah pemberian imunisasi," ujarnya.

Dia mengatakan setiap tahun imunisasi sudah menyelamatkan sekitar 3,5-5 juta nyawa dari penyakit berbahaya seperti difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak. Karena itu, imunisasi menjadi hak anak di seluruh dunia. Ia juga menyebutkan lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi sehingga perlu dilakukan imunisasi kejar.

Menurutnya, imunisasi perlu diberikan secara lengkap dan bila pernah mendapatkan imunisasi satu kali dapat dilanjutkan dengan imunisasi lain sesuai jadwal imunisasi yang ideal.

"Kemudian mungkin diperlukan suntikan ganda. Suntikan ganda adalah pemberian suntikan beberapa kali, lebih dari satu kali pada saat perkunjungan. Suntikan ini terbukti aman, efektif, dan efisien," tandasnya.

Pilihan Editor: Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diketahui

41 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diketahui

Penyakit ginjal kronis atau juga disebut gagal ginjal kronis adalah ketika ginjal mengalami kerusakan dalam jangka waktu lama.


3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

58 hari lalu

Diskusi tema Sinergi Program Keluarga SIGAP Lintas Sektor Untuk Transformasi Kesehatan/Sigap
3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?


5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

59 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan imunisasi polio kepada anak di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jalan Siwalankerto Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi polio tahap dua dilakukan setelah penerima sudah mendapatkan imunisasi tahap satu sebagai upaya menyukseskan program pemerintah pemberian imunisasi polio dalam menanggulangi kejadian luar biasa (KLB). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

Orangtua perlu untuk mengedukasi anaknya bahwa pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan tidaklah semenakutkan bayangannya.


Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

59 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

22 Februari 2024

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab terbanyak kasus diare pada bayi dan anak berusia di bawah 2 tahun, yaitu sebanyak 90 persen.


Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

12 Januari 2024

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

Pakar mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila ketinggalan jadwal imunisasi karena tenaga kesehatan ada solusinya.


Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

11 Januari 2024

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

Pakar mengatakan pemberian vitamin A dapat membantu melindungi ana dari penyakit pernapasan seperti pneumonia, selain ASI dan imunisasi.


Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya


Blac Chyna Mengalami Komplikasi Menyakitkan Saat Reduksi Implan

2 Januari 2024

Blac Chyna. Instgram.com/@blacchyna
Blac Chyna Mengalami Komplikasi Menyakitkan Saat Reduksi Implan

Blac Chyna merenungkan momen penting sepanjang tahun lalu, termasuk saat dia menjalani reduksi implan