TEMPO.CO, Jakarta - Urolog di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Rachmat Budi Santoso, menjelaskan selain faktor risiko yang bersifat fisik, masalah emosional juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya kanker ginjal. Ia mengatakan umumnya penderita kanker ginjal berusia 50 tahun ke atas. Namun seiring berubahnya zaman, hidup semakin rumit, penuh tekanan serta ambisi, sehingga jumlah penderita kanker ginjal dari kalangan muda bertambah karena beban pikiran yang berat.
"Kalau kita marah atau stres, tubuh cenderung akan mengeluarkan hormon adrenalin dan kortisol. Kebanyakan hormon ini di dalam tubuh akan membuat sistem saraf, elektrokimia, sel-sel, tubuh kita juga akan terpapar dalam environment yang stressfull. Itu juga bisa menyebabkan hal tersebut," ujarnya dalam webinar "Waspada Kanker Ginjal" yang disiarkan di kanal YouTube RSK Dharmais, Selasa, 19 Maret 2024.
Menurutnya, setiap orang punya risiko terkena kanker, baik ginjal maupun kanker lain. Untuk mencegahnya, keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental perlu dijaga, misalnya dengan olahraga, cukup istirahat, tidak merokok, serta melakukan meditasi dan yoga.
"Mental itu tidak kelihatan sebenarnya. Namun, itu mempengaruhi fisik juga. Orang yang marah sama orang yang sabar itu kalau kita periksa beda internalnya," jelasnya.
Dia mengatakan seperti kanker-kanker lain, kecuali kanker serviks, penyebab pasti kanker ginjal belum diketahui. Akan tetapi, ada sejumlah faktor yang meningkatkan risiko kanker, antara lain merokok, obesitas, dan genetik. Menurutnya, ginjal adalah organ kedua terpenting setelah jantung dalam hal sirkulasi darah karena berfungsi mencuci darah yang kotor, menjaga keseimbangan elektrolit, serta mengatur tekanan darah.
Terlambat terdeteksi
Berdasarkan data GLOBOCAN pada 2020, jumlah kasus baru kanker ginjal dalam satu tahun berkisar antara 2.600-2.800 orang. Dia menjelaskan dari sekian banyak pasien tersebut, semuanya datang ketika stadiumnya sudah lanjut sehingga sekitar 1.400 penderita meninggal dunia.
Dia menjelaskan pada stadium awal, biasanya kanker ginjal tidak ada gejala. Akan tetapi, pada stadium yang sudah agak lanjut ada gejala-gejala seperti kencing berdarah, benjolan di punggung atau bahkan sampai ke perut, serta nyeri pinggang.
Namun, kencing berdarah tidak selalu terlihat oleh mata dan darah yang keluar bisa berukuran mikroskopik. Ada juga gejala-gejala lain yang sering tidak diketahui, seperti tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, anemia, atau penurunan berat badan yang cukup drastis.
"Jadi, jangan senang dulu kalau misalnya dalam tiga bulan turun 10 kilogram, jangan 'Wah, saya langsing.' Itu kita harus teliti dulu, apa penyebab langsingnya itu?" katanya.
Pilihan Editor: Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan