Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemanusiaan Dalam Proses Pendidikan, Belajar Gaya Antropomorfisme dan Empati

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Seorang wanita memeriksa tanaman anggrek di atap rumahnya di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa, 4 Januari 2022. Pemanfaatan atap rumah (rooftop) menjadi solusi untuk bercocok tanam di tengah minimnya lahan terbuka di Jakarta. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Seorang wanita memeriksa tanaman anggrek di atap rumahnya di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa, 4 Januari 2022. Pemanfaatan atap rumah (rooftop) menjadi solusi untuk bercocok tanam di tengah minimnya lahan terbuka di Jakarta. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Antropomorfisme, konsep yang sering kali terkait dengan memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati atau makhluk hidup, semakin menjadi sorotan dalam dunia pendidikan. Penggunaan konsep ini dalam konteks empati dan pembelajaran telah menimbulkan pertanyaan menarik tentang bagaimana cara kita menyampaikan pengetahuan kepada siswa dan bagaimana siswa memahami dunia di sekitar mereka.

Melansir dari Psychology Today, dalam konteks pembelajaran, antropomorfisme muncul dalam berbagai bentuk. Salah satu contohnya adalah penggunaan karakter fiksi, baik itu dalam bentuk binatang antropomorfik seperti Mickey Mouse atau dalam bentuk objek mati yang dihidupkan seperti buku cerita yang berbicara. Karakter-karakter ini, meskipun tidak memiliki sifat manusia yang sebenarnya, digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pelajaran dan nilai-nilai kepada siswa.

Penggunaan antropomorfisme dalam pembelajaran memiliki beberapa manfaat. Pertama, karakter-karakter antropomorfik dapat membuat materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah diingat bagi siswa. Dengan memperkenalkan karakter-karakter yang memiliki sifat-sifat manusia, siswa dapat lebih mudah terhubung dengan materi pembelajaran dan menginternalisasi konsep-konsep yang diajarkan.

Selain itu, antropomorfisme juga dapat membantu dalam memperjelas konsep-konsep abstrak. Dengan menggambarkan konsep-konsep seperti emosi, nilai, atau perilaku dalam bentuk karakter yang dapat dipahami oleh siswa, guru dapat membantu siswa memahami konsep-konsep tersebut dengan lebih baik.

Namun, penggunaan antropomorfisme dalam pembelajaran juga perlu diperhatikan dengan hati-hati. Terlalu banyak mengandalkan karakter-karakter antropomorfik dalam proses pembelajaran dapat mengaburkan pemahaman siswa tentang dunia nyata. Hal ini dapat mengarah pada kesalahpahaman atau kebingungan saat siswa berinteraksi dengan lingkungan di luar kelas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, penggunaan antropomorfisme juga dapat mempengaruhi cara siswa memahami dan berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya. Misalnya, jika karakter-karakter antropomorfik digunakan untuk menggambarkan hewan-hewan, hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman tentang perilaku dan kebutuhan hewan yang sebenarnya.

Meskipun demikian, dengan pendekatan yang tepat, penggunaan antropomorfisme dalam pembelajaran dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan pengetahuan dan nilai-nilai kepada siswa. Dengan memanfaatkan karakter-karakter yang menarik dan mudah diingat, guru dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Namun, penting untuk diingat bahwa antropomorfisme harus digunakan secara bijaksana dan sesuai dengan konteks pembelajaran untuk memaksimalkan manfaatnya bagi proses pendidikan.

Pilihan editor: Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

38 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.


Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

50 hari lalu

Ekspresi Masaya Shibasaki, seorang karyawan EXEO Group Inc., saat mencoba perangkat listrik VR yang dikembangkan Osaka Heart Cool 'Perionoid' yang melepaskan rangsangan listrik yang terasa seperti mengalami nyeri haid pada wanita selama lokakarya menjelang Hari Perempuan Internasional di kantor pusat perusahaan di Tokyo, Jepang 7 Maret 2024. REUTERS/Issei Kato
Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

Ini sebagai bagian dari inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan empati terhadap rekan kerja perempuan Jepang menjelang Hari Perempuan Internasional


Jenderal Kehormatan TNI dari Jokowi untuk Prabowo, Dosen Filsafat UGM: Cacat Moral dan Nir-Empati, DPR Perlu Panggil Presiden

59 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat memberikan kenaikan pangkat secara istimewa  kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disela-sela Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu 28 Februari 2024. Menhan RI Prabowo Subianto merupakan seorang purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir jenderal bintang tiga atau letnan jenderal. Prabowo keluar dari kedinasan setelah diberhentikan dengan hormat sebagaimana Keputusan Presiden (Keppres) Nomor: 62/ABRI/1998 yang diteken oleh Presiden Ke-3 RI B. J. Habibie pada 20 November 1998. TEMPO/Subekti.
Jenderal Kehormatan TNI dari Jokowi untuk Prabowo, Dosen Filsafat UGM: Cacat Moral dan Nir-Empati, DPR Perlu Panggil Presiden

Dosen Filsafat UGM Agus Wahyudi sebut pemberian Jenderal Kehormatan TNI dari JOkowi untuk Prabowo sebagai tindakan cacat moral dan nir-empati.


Psikolog Sebut Penyebab Perilaku Buruk karena Kurang Stimulasi Moral

13 November 2023

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Psikolog Sebut Penyebab Perilaku Buruk karena Kurang Stimulasi Moral

Benarkah Indonesia mengalami krisis moral? Psikolog mengatakan penyebab utama munculnya perilaku buruk adalah kurangnya stimulasi moral.


Kondisi Compassion Fatigue, Sulit Berempati Tersebab Kelelahan Mental

16 Oktober 2023

Ilustrasi perempuan lelah/kurang istirahat/mengantuk. Shutterstock
Kondisi Compassion Fatigue, Sulit Berempati Tersebab Kelelahan Mental

Kondisi kelelahan mental karena berlebihan berempati akhirnya seperti tak merasakan apa-apa menandakan compassion fatigue


Pentingnya Kehadiran Sahabat untuk Cegah Keinginan Bunuh Diri

12 September 2023

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Pentingnya Kehadiran Sahabat untuk Cegah Keinginan Bunuh Diri

Psikolog mengatakan kehadiran sahabat sangat penting bagi orang yang berniat bunuh diri karena merasa putus asa dengan situasi yang dialami.


Umur Berapa Anak Sudah Bisa DIajarkan Empati?

5 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
Umur Berapa Anak Sudah Bisa DIajarkan Empati?

Psikolog mengatakan anak bisa mulai diajarkan berbagi dan empati ketika menginjak usia 3 tahun dengan sifat perkenalan.


Said PDIP Sebut Megawati Punya Empati Luar Biasa Sehingga Perbaiki Dasi Firli Bahuri

16 Agustus 2023

Said Abdullah memulai karier menjadi anggota DPR/MPR RI pada periode 2004-2009 dan berlanjut hingga periode 2009-2014 serta periode 2019-2024. Politisi PDIP ini juga pernah menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2013 lalu. Dok. DPR
Said PDIP Sebut Megawati Punya Empati Luar Biasa Sehingga Perbaiki Dasi Firli Bahuri

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyampaikan sosok Megawati merupakan seorang yang perhatian.


Manfaat Jujur pada Diri Sendiri meski Perasaan Terluka

21 Juni 2023

Ilustrasi menangis. REUTERS/Susana Vera
Manfaat Jujur pada Diri Sendiri meski Perasaan Terluka

Terus-menerus menjaga perasaan orang lain sementara perasaan sendiri kita tahan tentu tidak baik. Lalu, apa yang perlu dilakukan?


Pentingnya Mengasah Empati, Termasuk pada Hewan

20 Juni 2023

Ilustrasi anak perempuan sedang bermain dengan anjing peliharaannya. Foto: PIxabay.com/Pexels
Pentingnya Mengasah Empati, Termasuk pada Hewan

Hewan dan tumbuhan sama-sama ciptaan Tuhan dan manusia diamanahi untuk memeliharanya sehingga empati harus ditanam sejak dini.