Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perubahan Cuaca Ekstrem Berkaitan dengan Meningkatkan Kasus DBD

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama menyoroti bila kasus dengue (demam berdarah/DBD) yang saat ini terus meningkat berkaitan erat dengan adanya perubahan cuaca yang semakin ekstrem.

“Saya melihat fenomena kasus demam berdarah dengue biasanya mengalami kenaikan atau Kejadian Luar Biasa (KLB) karena berhubungan dengan cuaca atau iklim,” kata Ngabila melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu 24 Maret 2024.

Ngabila menyoroti kasus dengue di Indonesia biasa naik per tiga tahun sekali seperti yang terjadi pada tahun 2016, 2019 dan 2022 lalu. Pada tahun ini yang diprediksinya puncak dengue maju sedikit cepat, disebabkan oleh peralihan cuaca La Nina ke El Nino yang sedikit berbeda.

Menurut dia kondisi seperti saat ini perlu mendapatkan masukan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta entomology (ahli nyamuk), untuk mencari solusi serta bukti konkret terkait adanya pengaruh iklim dan cuaca terhadap pola perilaku nyamuk tertentu yang berubah dan mempengaruhi.

“Kalau iklim selain kelembapan atau relative humidity (RH), juga punya peranan penting untuk naik turunnya kasus. Juga tetesan air hujan menjadi media utama untuk modal perkembangan nyamuk,” katanya.

Sementara terkait dengan indikasi demam yang dicurigai dengue, Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan itu menjelaskan bila kasus demam dengan trombositopenia yang diindikasikan terduga demam berdarah perlu dilakukan penapisan infeksi lain.

Terutama adanya infeksi virus lain seperti influenzae, parainfluenzae, adenovirus, rinovirus, campak, rubella, HMFD, cikungunya hingga mumps (gondongan). “Perlu sampling pemeriksaan panel virus untuk surveilans aktif berbasis laboratorium dan pada kasus trombositopenia diperiksakan minimal NS1 sebagai pemeriksaan sederhana dengue, atau jika memungkinkan pemeriksaan IgM dan IgG dengue meski tidak dicover BPJS,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia juga menyampaikan hal yang paling penting untuk mencegah sakit akibat penularan dengue adalah menjadikan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus di sembilan tatanan kota sehat sebagai sebuah rutinitas. “Jadi tidak hanya di rumah atau pemukiman. Misal di taman, di tanah kosong yang melakukan PSN petugas pertamanan dan kebersihan misalnya atau RT/RW terkait,” ujarnya.

Hal lain yang dapat dijalankan yakni mengadakan surveilans aktif berbasis masyarakat baik itu dari RT, RW, kader kesehatan dan jumantik kepada puskesmas. Menurutnya, sistem rujukan dari puskesmas atau FKTP ke rumah sakit juga perlu ditingkatkan.

“Yang terpenting juga laporan dari rumah sakit untuk kasus dengue penting disampaikan segera agar puskesmas dapat melakukan penyelidikan segera, dan jika dibutuhkan dilakukan fogging. Kemudian jika diperlukan audit medis pada beberapa kasus yang unik dari gejala rutin yang ditemukan dan audit kematian,” ucap Ngabila.

Berdasarkan data kumulatif sebaran kasus dengue Kementerian Kesehatan per 18 Maret 2024, total kasus sudah mencapai angka 35.556 kasus. Dengan lima provinsi yang menyumbang kasus terbanyak adalah Jawa Barat 10.428 kasus, Jawa Timur 3.638 kasus, Sulawesi Tenggara 2.763 kasus, Kalimantan Tengah 2.309 kasus, Kalimantan Selatan 2.068 kasus dan Lampung 1.761 kasus.

Dalam data yang sama, total kasus kematian yang diakibatkan oleh dengue pun sudah mencapai 290 kasus.

Pilihan Editor: 5 Cara Menaikkan Trombosit Secara Alami Pada Pasien Demam Berdarah

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir dan Tanah Longsor Melanda Empat Desa di Kabupaten Banyumas

1 hari lalu

Masyarakat bekerja bakti menyingkirkan material tanah longsor di Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Senin, 9 September 2024. Foto/BPBD Kabupaten Banyumas via Antara
Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir dan Tanah Longsor Melanda Empat Desa di Kabupaten Banyumas

BPBD Kabupaten Banyumas tengah menanggulangi dampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda empat desa di dua kecamatan.


Perkiraan Cuaca BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat Merata di Jawa Barat dalam Sepekan

2 hari lalu

Ilustrasi hujan badai petir. Pixabay
Perkiraan Cuaca BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat Merata di Jawa Barat dalam Sepekan

BMKG merilis perkiraan cuaca sepekan ke depan. Hujan sedang hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang diprediksi mengguyur Jawa Barat.


Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

2 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan mereka sudah kebal, tidak akan terinfeksi lagi. Bagaimana faktanya?


Hujan dan Angin Kencang Tewaskan Dua Warga Bogor, BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem

7 hari lalu

Petugas BPBD Kota Bogor membersihkan genteng ruang kelas yang ambruk di SDN Polisi 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 3 Januari 2024.  Atap dari empat ruang kelas SDN Polisi 1 Kota Bogor ambruk akibat hujan deras dan angin kencang pada Selasa (2/1) dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Hujan dan Angin Kencang Tewaskan Dua Warga Bogor, BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem

Sebelum kejadian, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini pada pukul 15.55 WIB tentang potensi hujan sedang hingga lebat yang bisa disertai petir.


Najirah Resmi Buka Seminar Mengenal DBD dalam Peringatan ASEAN Dengue Day

18 hari lalu

Wakil Wali kota Bontang,  Najirah secara resmi membuka acara Seminar Awam Mengenal Penyakit Demam Berdarah Dengue dan Pencegahan dalam rangka memperingati ASEAN Dengue Day di Gedung Mainhall, Town Center Badak LNG, Bontang, Kamis, 22 Agustus 2024. Pemkot Bontang
Najirah Resmi Buka Seminar Mengenal DBD dalam Peringatan ASEAN Dengue Day

Wakil Wali Kota Bontang, Najirah, secara resmi membuka acara Seminar Awam Mengenal Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Pencegahannya, dalam rangka memperingati ASEAN Dengue Day, pada Kamis, 22 Agustus 2024 di Gedung Mainhall, Town Center Badak LNG, Bontang.


Nias Selatan Darurat Wabah DBD dan Malaria

26 hari lalu

Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Nias Selatan Darurat Wabah DBD dan Malaria

Wabah Demam berdarah dengue (DBD) dan malaria setelah merebak di Nias Selatan, Sumatera Utara, sejak Januari-Juli 2024.


Nias Selatan Darurat Bencana DBD dan Malaria: Ratusan Orang Dirawat, 8 Meninggal

26 hari lalu

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Nias Selatan Darurat Bencana DBD dan Malaria: Ratusan Orang Dirawat, 8 Meninggal

Kasus demam berdarah dengue (DBD) dan malaria merebak di wilayah Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, sepanjang Januari hingga Juli 2024.


Mengenal Ciri-ciri dan Penyebab Terjadinya Hujan Es

33 hari lalu

Ilustrasi hujan es. wikimedia
Mengenal Ciri-ciri dan Penyebab Terjadinya Hujan Es

Hujan es adalah salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal. Adapun ciri-ciri hujan es yang paling dominan adalah adanya jatuhnya butiran es dari awan.


Demam Berdarah Dengue Bisa Menjangkit Lebih Dari Sekali, Apa Risikonya?

44 hari lalu

Spesialis dokter anak Nunki Andria Samudra dalam gelar wicara bertajuk
Demam Berdarah Dengue Bisa Menjangkit Lebih Dari Sekali, Apa Risikonya?

Demam Berdarah Dengue mengancam jiwa dan mengintai setiap orang. Bagaimana risikonya bila seseorang terkena DBD lebih dari sekali?


Kurangi Risiko DBD Parah dengan Vaksinasi

44 hari lalu

Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Kurangi Risiko DBD Parah dengan Vaksinasi

Vaksinasi lengkap menjadi salah satu langkah krusial dalam pencegahan DBD dan dapat menurunkan risiko keparahan serta rawat inap.