Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara Sp.PD-KHOM dalam edukasi bertajuk Webinar Awam Untuk Tingkatkan Kesadaran Akan Penyakit Multiple Myeloma oleh Johnson & Johnson Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia dan dihadiri oleh sekitar 80 peserta pada Sabtu 23 Maret 2024/Johnson & Johnson
Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara Sp.PD-KHOM dalam edukasi bertajuk Webinar Awam Untuk Tingkatkan Kesadaran Akan Penyakit Multiple Myeloma oleh Johnson & Johnson Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia dan dihadiri oleh sekitar 80 peserta pada Sabtu 23 Maret 2024/Johnson & Johnson
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker menjadi salah satu penyakit yang sangat diwaspadai saat ini. Salah satu jenis kanker yang ada adalah Multiple myeloma. Jenis kanker darah ini menyerang sel plasma, yaitu sel darah putih yang berperan dalam pembangunan daya tahan tubuh dengan memproduksi antibodi dalam jumlah besar. Kanker ini biasanya ditandai dengan rasa nyeri di tulang, utamanya tulang belakang dan panggul. Multiple myeloma juga dikenal sebagai kanker darah terbanyak di dunia setelah leukemia. 

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab spesifik dari multiple myeloma. Namun, sama seperti jenis kanker pada umumnya, diyakini bahwa tumbuhnya sel plasma yang tidak normal, tak terkendali, dan bersifat kanker (sel mieloma) disebabkan oleh adanya mutasi atau perubahan DNA.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik Konsultan Jeffry Beta Tenggara menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada yang tahu penyebab multiple myeloma yang jelas. "Penyakit ini bermula dengan pembentukan satu sel plasma abnormal di sumsum tulang kemudian akhirnya berkembang biak dengan cepat,” kata Jeffry dalam diskusi virtual bertajuk Tingkatkan Kesadaran Akan Penyakit Multiple Myeloma by Johnson & Johnson Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pada 23 Maret 2024. Diskusi ini diselenggarakan untuk mendukung Bulan Kesadaran Myeloma (Myeloma Awareness Month) yang jatuh setiap tahun pada Bulan Maret. 

Sel-sel kanker terus berusaha menghasilkan antibodi, seperti yang sel plasma sehat lakukan. Namun, sel-sel myeloma menghasilkan antibodi abnormal yang tidak dapat tubuh gunakan. Sebaliknya, antibodi abnormal dapat menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan masalah seperti kerusakan pada ginjal. Bahkan, sel kanker juga dapat menyebabkan kerusakan pada tulang yang meningkatkan risiko patah tulang.

Risiko Multiple Myeloma meningkat seiring bertambahnya usia dan umumnya tidak dapat disembuhkan, dengan angka kematian yang masih sangat tinggi. Sekitar setengah dari pasien yang baru terdiagnosa tidak dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun dan sekitar satu dari sepuluh pasien dengan multiple myeloma akan meninggal dalam waktu kurun waktu satu tahun setelah didiagnosa. 

Secara global terjadi peningkatan kasus Multiple Myeloma sebanyak 126 persen dari tahun 1990 hingga 2016 dan sebesar 106 persen hingga 192 persen untuk semua kuintil SDI (Socio Demographic Index). Tiga wilayah dunia dengan tingkat kejadian Multiple Myeloma tertinggi berdasarkan usia adalah Australasia, Amerika Utara, dan Eropa Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walaupun Indonesia tidak termasuk dalam tiga wilayah tersebut namun berdasarkan data Globocon tahun 2020, diperkirakan terdapat 3.151 pasien baru terdiagnosa Multiple Myeloma di Indonesia. Gejala yang sering mirip dengan penyakit lain membuat pasien datang sudah dalam keadaan terlambat untuk mendapatkan perawatan.

Country Leader of Communications & Public Affairs Johson & Johnson Innovative Medicine untuk Indonesia, Malaysia dan Philippine, Devy Yheanne menyatakan bahwa timnya berupaya terus memerangi penyakit dan meningkatkan kesadaran pada masyarakat dalam memberikan pengetahuan dan informasi. "Oleh karenanya Johnson & Johnson terus bekerja sama dengan para mitra untuk memberikan informasi luas dan bermanfaat bagi masyarakat,“ katanya. 

Devy mengatakan timnya mendukung inovasi di bidang onkologi. Selama dua dekade terakhir, Johnson & Johnson berkomitmen dalam merintis pengobatan inovatif untuk kanker darah, mengubah multiple myeloma menjadi kondisi yang lebih mudah ditangani. “Tujuan kami bulan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang bentuk kanker darah yang tidak biasa ini dan menginspirasi pasien dan masyarakat luas untuk mengambil peran lebih aktif dalam menjaga kesehatan mereka dan dalam melalui perjalanan penyakitnya," kata Devy.

Pilihan Editor: Jenis-jenis Kanker Darah dan Tes untuk Mendiagnosisnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 jam lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

5 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

10 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.