Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com
Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Merck Tbk Evie Yulin mengatakan ada banyak tantangan masyarakat untuk menghadapiy masalah infertilitas di Indonesia. Salah satu faktor yang cukup sering didapat masyarakat adalah kurangnya pengetahuan tentang isu kesuburan masyarakat. "Selain itu, kesiapan finansial seringkali menjadi penghalang bagi pasangan yang menghadapi tantangan infertilitas untuk memiliki anak," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 27 Maret 2024. 

Pengobatan yang sangat kompleks serta biaya yang cukup tinggi untuk atasi gangguan kesuburan ini tidak diimbangi dengan cakupan asuransi kesehatan. Berdasarkan studi, biaya yang harus dikeluarkan tiap pasangan untuk menjalani perawatan infertilitas berkisar hingga Rp 123 juta.

Selain soal biaya, ada pula faktor kesuburan pasangan yang mempengaruhi masalah infertilitas ini. Dari sisi wanita, kesuburan faktor kesuburan mereka ditentukan dari 10 hal ini, seperti dilansir Halodoc. 

1. Obesitas mampu memengaruhi kesuburan wanita

Memiliki kelebihan berat badan bisa memengaruhi produksi hormon sehingga berpengaruh pada kesuburan wanita. Semakin berat bobot tubuh wanita, semakin rendah pula fungsi ovariumnya. Selain itu, wanita berusia sekitar 18 tahun yang mengalami obesitas cenderung berisiko mengalami polycystic ovary syndrome (PCOS). Gejala PCOS ini adalah salah satu masalah kesehatan yang mengganggu kesuburan sehingga membuat sulit untuk hamil.

2. Terlalu Kurus

Bukan hanya kegemukan atau obesitas, terlalu kurus nyatanya juga tidak baik dan mengganggu kesuburan wanita. Memiliki badan terlalu kurus dan berat badan rendah juga mampu memengaruhi kinerja hormon. Tubuh yang terlalu kurus biasanya kekurangan hormon leptin, hormon yang mengontrol rasa lapar dan kenyang. Hormon tersebut juga memengaruhi masa menstruasi.

3.  Bertambahnya Usia menentukan kesuburan wanita

Jika seorang wanita sudah mencapai masa menopause, biasanya di usia 50-an, produksi sel telur umumnya akan semakin berkurang. Alhasil, kesuburan wanita menurun dan peluang kehamilan terbilang kecil.

Beberapa tahun sebelum menopause, umumnya seorang wanita akan mengalami gangguan kesuburan karena kurangnya jumlah sel telur ini. Tidak ada angka yang pasti kapan kesuburan wanita akan berkurang, tapi kebanyakan dokter peluang kehamilan akan semakin menurun ketika menginjak usia 35 tahun peluang kehamilan akan menurun.

4. Faktor Keturunan

Tanyakan pada ibu Anda, di usia berapa ia mencapai masa menopause. Jika ia memulainya di usia yang tergolong muda, kemungkinan besar Anda juga. Faktor genetik memang berpengaruh pada kesuburan seorang perempuan. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan banyak atau sedikitnya jumlah sel telur yang dimiliki.

5.  Zat Kimia

Paparan polutan, pestisida, dan zat-zat kimia lainnya bisa menurunkan tingkat kesuburan sampai 29 persen. Beberapa zat kimia yang kita temui di produk kecantikan atau pembersih rumah, seperti phthalates, juga bisa memengaruhi kadar hormon dalam tubuh.

6. Merokok mengganggu kesuburan wanita

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebiasaan ini bukan hanya menurunkan peluang kehamilan tetapi juga mengganggu perkembangan janin. American Society for Reproductive Medicine mengungkapkan, merokok adalah penyebab dari 13 persen kasus infertilitas. Merokok juga diketahui akan mengacaukan hormon dan membuat DNA menjadi tidak berfungsi, baik pada pria atau wanita.

7.  Alkohol

Yang perlu diwaspadai adalah konsumsi alkohol dalam jumlah besar, yakni lebih dari satu minuman perhari. Menurut penelitian, wanita yang gemar konsumsi alkohil cenderung perlu menjalani terapi untuk kehamilan.

8.  Olahraga Berat

Berolahraga rutin memang akan membantu kamu dalam menjaga berat badan, kuat, dan berenergi. Semua itu diperlukan untuk meningkatkan kesuburan bahkan pada masa kehamilan. Tetapi, jika Anda berolahraga terlalu berat, justru berdampak buruk pada proses ovulasi . Gejala paling nyata dari olahraga berat adalah gangguan siklus haid, menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit.

9.  Gangguan Tiroid

Salah satu faktor kesuburan wanita adalah gangguan tiroid yang bisa memengaruhi proses ovulasi dan kehamilan. Karena itu, tak ada salahnya untuk memeriksa kadar tiroid jika Anda belum hamil juga.

10. Konsumsi Kafein Berlebihan

Kecanduan minuman berkafein seperti kopi dapat mengganggu kontraksi otot yang membantu sel telur berpindah dari ovarium melalui tuba falopi ke rahim. Selain berbagai faktor di atas, kondisi stres nyatanya juga berdampak pada hormon yang berperan dalam kesuburan. Jika kamu sedang mencari solusi atas masalah yang sedang kamu hadapi, kamu bisa bicara dengan psikolog. 

Masalah kesuburan semakin banyak dialami pasangan di dunia. Evie menyebutkan di seluruh dunia, 1 dari 6 orang akan menghadapi masalah fertilitas. "Sebagai pionir dan pemimpin di bidang fertilitas, kami di Merck memahami beban finansial dan emosional yang dapat terjadi pada individu maupun keluarga dalam perjalanan fertilitas ini. Kami sangat senang Program Fertility Benefit telah diluncurkan di Indonesia dan kami dapat mendukung karyawan kami dalam mewujudkan mimpi mereka menjadi orang tua,” ujar Evie Yulin.

Fertility Benefit Program alias Program Tunjangan Fertilitas adalah program bagi karyawan Merck di Indonesia yang ingin memiliki anak. Program inovatif ini tidak hanya menawarkan dukungan finansial, tetapi juga menyediakan solusi komprehensif bagi karyawan dan pasangan mereka mewujudkan impian menjadi orang tua. Fertility Benefit pertama kali diluncurkan oleh Merck Group pada Oktober 2023 di sembilan negara. Pada Maret 2024, program ini diperluas ke 11 negara yaitu Indonesia, Afrika Selatan, Australia, Filipina, Irlandia, Kolombia, Malaysia, Peru, Singapura, Spanyol dan Turki. 

Evie menjelaskan, Program Fertility Benefit memberikan akses langsung bagi karyawan Merck dan pasangannya terhadap bantuan finansial untuk berbagai tahap perjalanan kesuburan. Dengan skema reimbursement (penggantian), karyawan serta pasangan dapat mengikuti proses konsultasi ke dokter, tes fertilitas, hingga perawatan hormonal dan program bayi tabung. 

Untuk lebih mendukung karyawan melewati setiap tahap perjalanan menjadi orang tua, timnya juga menyediakan platform komunitas yang menyediakan informasi penting tentang kesehatan reproduksi, dan fertilitas. Tak hanya itu, Evie mengatakan timnya pun berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan sejahtera bagi karyawan salah satunya dengan menjamin kerahasiaan dan privasi karyawan yang ikut serta dalam program ini.

Pilihan Editor: Kasus Infertilitas Banyak di Daerah Maju, Ginekolog Beri Saran Pengobatan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istri Gordon Ramsay Menderita PCOS, Apa Penyebab dan Akibatnya?

1 hari lalu

(paling kiri) Gordon Ramsay bersama istri dan anak-anaknya. Foto: Instagram/@gordongram
Istri Gordon Ramsay Menderita PCOS, Apa Penyebab dan Akibatnya?

Istri Gordon Ramsay mengaku bermasalah dengan infertilitas setelah didiagnosis PCOS. Berikut penjelasan mengenai gangguan hormon ini.


Beda IVF dan IUI untuk Solusi Gangguan Kesuburan dan Bantu Kehamilan

9 hari lalu

Ilustrasi program bayi tabung. Shutterstock
Beda IVF dan IUI untuk Solusi Gangguan Kesuburan dan Bantu Kehamilan

Pasangan sering mempertimbangkan teknik reproduksi untuk meningkatkan peluang hamil, yakni IUI dan IVF. Berikut perbedaanya.


Kepala BKKBN Imbau Masyarakat Jangan Langsung Percaya Tuduhan Galon Polikarbonat Sebabkan Infertilitas

35 hari lalu

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Dok. Colegality
Kepala BKKBN Imbau Masyarakat Jangan Langsung Percaya Tuduhan Galon Polikarbonat Sebabkan Infertilitas

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, SpOG (K), mengingatkan masyarakat agar tidak langsung mempercayai tuduhan bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) galon polikarbonat dapat menyebabkan infertilitas.


3 Fase Reproduksi Tubuh Wanita: Perimenopause, Menopause, dan Postmenopause

36 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya memegang segelas air. Freepik.com
3 Fase Reproduksi Tubuh Wanita: Perimenopause, Menopause, dan Postmenopause

Ada 3 fase menuju tahap tersebut, perimenopause, menopause, dan postmenopause.


10 Negara dengan Angka Kelahiran Terendah di Dunia, Terancam Krisis Populasi

26 Juni 2024

Akta kelahiran adalah dokumen penting administrasi kependudukan guna memperoleh hak kewarganegaraan. Berikut cara buat akta kelahiran dan syaratnya. Foto: jakarta.go.id
10 Negara dengan Angka Kelahiran Terendah di Dunia, Terancam Krisis Populasi

Dilansir dari World Population Review, berikut ini adalah 10 negara di dunia dengan angka kelahiran terendah 2024. Terancam krisis populasi.


Pesohor Ini Mengaku Hamil di Usia 54 Tahun, Pakar Kesuburan Angkat Bicara

7 Juni 2024

ilustrasi sel telur (pixabay.com)
Pesohor Ini Mengaku Hamil di Usia 54 Tahun, Pakar Kesuburan Angkat Bicara

Sangat sulit bagi wanita hamil di umur 50-an karena kebanyakan sudah memasuki masa menopause. Lalu, benarkah pesohor ini hamil di usia 54?


Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

23 April 2024

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS


5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

11 Maret 2024

Ilustrasi minum obat. Shutterstock
5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

Sekali-kali minum pereda nyeri seperti ibuprofen tak ada masalah besar. Namun bila terlalu sering, efek sampingnya menakutkan.


Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

8 Maret 2024

PT Merck Tbk, (Merck) perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan, dan Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI) berkolaborasi memperbarui situs MauPunyaAnak.id/Tempo-Mitra Tarigan
Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.


Kasus Infertilitas Banyak di Daerah Maju, Ginekolog Beri Saran Pengobatan

28 Januari 2024

Ilustrasi pasangan dan kesuburan. Shutterstock.com
Kasus Infertilitas Banyak di Daerah Maju, Ginekolog Beri Saran Pengobatan

Ade berbagai penyebab infertilitas yang banyak terjadi di daerah maju. Ginekolog memberi penjelasan dan ragam pengobatan.