Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiat Sehat Selama Musim Mudik Lebaran

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi umat Muslim, menyantap hidangan Lebaran adalah kepuasan setelah satu bulan lamanya berpuasa. Segala jenis kue kering, ketupat, opor ayam, sate, hingga rendang rasanya ingin dikunyah semua selama musim mudik Lebaran tersebut.

Aneka hidangan kaya rasa itu tersebut ternyata memiliki kalori yang tinggi. Terlebih bagi makanan yang bersantan, kolestrol akan siap untuk menyerang kapan saja. Tetapi, aman kah jika makanan seperti itu hanya disantap sekali dalam setahun?

Sebenarnya makanan tersebut bukanlah hal yang satu kali dimakan selama satu tahun. Dalam makanan sehari-hari setidaknya ada selipan makanan-makanan di atas.

Dilansir dari Antaranews, pada dasarnya hanya diri kita sendirilah yang tau apa saja yang sudah dimakan selama ini dan kita sendiri jugalah yang mengetahui seberapa banyak yang sudah dikonsumsi.

"Pengendalian diri merupakan satu satunya cara yang paling baik," jelas ahli gizi dari RS Mayapada Hospital Kuningan, Christina Andhika Setyani.

Christina menjelaskan bahwa santan sendiri memang tidak mengandung kolesterol, tetapi mengandung asam lemak dan trigliserid yang dapat dibakar oleh tubuh. Tetapi jika santan diolah dalam waktu lama dan dihangatkan maka lemak yang terkandung dalam santan berubah menjadi lemak jenuh.

Lemak jenuh ini dapat meningkatkan kadar LDL (lemak jahat) dalam tubuh. Banyaknya LDL dalam darah dapat menyebabkan penumpukan lemak dipembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan aliran darah ke jantung dan otak. Akibatnya, hal ini dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit jantung dan stroke.

Dokter spesialis gizi dr. Amalia Primahastuti, M.Gizi, Sp.GK mengatakan makanan khas lebaran sebagian besar dibuat menggunakan santan yang mengandung lemak jenuh.

"Lemak jenuh merupakan jenis lemak yang konsumsinya perlu dibatasi, jadi tips aman menyantap hidangan lebaran tersebut adalah dengan tidak berlebihan," kata Amalia dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan, santan yang masuk ke dalam golongan lemak jenuh yang perlu dibatasi, yakni kurang dari 7 persen total kalori harian atau sekitar 15 gram lemak dengan perkiraan kebutuhan 2000 kalori. Santan 100gr mengandung 230kkal kalori, 2.29gr Protein, 23,84 gr lemak, 23,84gr karbohidrat, dan 0 mg kolesterol.

1. Pengganti santan

Selain pengendalian diri, pemilihan bahan makanan dan cara memasak yang baik juga dapat mempengaruhi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Hidangan khas lebaran seperti gulai opor, santan, dan sambal ati pada dasarnya menggunakan santan kental sebagai salah satu bahan utamanya.

Sebagai alternatif, penggunaan santan yang banyak dan kental dapat digantikan dengan susu skim, susu rendah lemak, susu kedelai, bahkan kemiri. Susu skim atau susu rendah lemak, serta susu kedelai dapat menggantikan gurihnya santan yang tentunya dengan rasa yang tidak kalah enaknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi tetap harus diingat jumlah penggunaannya dan cara memasaknya. Susu skim dan susu kedelai memiliki protein yang lebih tinggi daripada santan sehingga jika dimasak terlalu lama dan terlalu sering dipanaskan protein yang terkandung di dalamnya akan rusak akibat panas.

"Oleh karena itu baiknya susu skim atau rendah lemak dan susu kedelai bisa dimasukkan terakhir setelah masakan hampir matang. Trik lainnya adalah dengan menggunakan jenis daging yang rendah lemak atau ayam tanpa kulit," ujar Christina.

Pengaturan porsi makan dan jenis makanan adalah kuncinya. Jangan pernah tinggalkan serat dalam komposisi makanan, serat banyak terkandung di sayur dan buah, batasi gula dan lemak.

2. Tips sehat saat menikmati hidangan lebaran

Agar dapat tetap menikmati kudapan lebaran dan tidak takut menaikkan kolestrol berikut tips sehat selama lebaran dikutip dari Kemkes.

1. Memperhatikan Porsi Makanan

Poin penting dalam menikmati hidangan lebaran adalah dengan memperhatikan dan mengatur porsi makan. Konsumsi makanan secara berlebihan dan abai pada porsi makanan, akan berdampak tidak baik pada kesehatan tubuh.

2. Konsumsi Sayur dan Buah

Mengkonsumsi sayur dan buah yang cukup akan dapat mengimbangi kolesterol dalam tubuh dan melancarkan sistem pencernaan. Namun bukan alasan untuk tetap makan secara berlebihan.

3. Minum Air Putih yang Cukup

Hindari minuman softdrink atau minuman alkohol, karena hal tersebut akan lebih meningkatkan kadar gula dalam tubuh, sehingga kemungkinan untuk terkena diabetes akan meningkat. Perbanyak minum air putih sebagai pengganti minuman manis.

KARUNIA PUTRI (MAGANG PLUS) | ANTARA | KEMKES
Pilihan editor: 2 Resep Lidah Kucing yang Layak Dicoba Sebagai Camilan Lebaran

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekitar 4.000 Peserta Lari dan Fun Walk Herbalife Run 2024 di ICE BSD

4 jam lalu

Herbalife Run 2024 di ICE BSD diikuti sekitar 4.000 peserta dari berbagai kalangan dan usia, Minggu, 15 September 2024. ISTIMEWA
Sekitar 4.000 Peserta Lari dan Fun Walk Herbalife Run 2024 di ICE BSD

Salah seorang peserta lari 5K Herbalife mengatakan acaranya seru dan semua terakomodasi dari anak-anak kecil sampai dewasa


Cara Mengatur Konsumsi Buah Harian

9 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah apel. Foto: Freepik.com/lifestylememory
Cara Mengatur Konsumsi Buah Harian

Makan buah setiap hari dapat membantu menurunkan risiko terkena berbagai penyakit.


Pakar Sebut Perlunya Peran Kelompok untuk Bantu Pasien Kanker Anak

11 hari lalu

Dua orang guru mengajarkan sambil bermain bersama anak penderita kangker di Yayasan Kasih Kangker Anak Indonesia (YKAKAI) di Salemba, Jakarta, 15 Februari 2016. Selain belajar bermain, anak-anak penderita Kanker juga melakukan pengobatan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Pakar Sebut Perlunya Peran Kelompok untuk Bantu Pasien Kanker Anak

Dukungan dan kehadiran kumpulan anak penyintas kanker bisa membantu mempertahankan kualitas hidup pasien kanker anak agar menjalani hidup sehat.


12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

13 hari lalu

Ilustrasi traveling ke Jepang. Unsplash.com/Zhaoli JIN
12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

Beberapa alasan yang mendasari banyak orang untuk pindah ke Jepang


Minati Atmanagara Bagi Rahasia Tetap Bugar di Usia 60-an

37 hari lalu

Minati Atmanagara. Instagram
Minati Atmanagara Bagi Rahasia Tetap Bugar di Usia 60-an

Di usia kepala 6, Minati Atmanagara lebih mementingkan memperbanyak asupan protein dan kalsium untuk kesehatan otot dan tulang.


6 Kunci Gaya Hidup Sehat yang Bantu Cegah Penyakit Jantung Koroner

42 hari lalu

Konferensi Pers bertema
6 Kunci Gaya Hidup Sehat yang Bantu Cegah Penyakit Jantung Koroner

Ada 6 kunci gaya hidup sehat yang perlu dilakukan seseorang untuk pencegahan penyakit jantung koroner.


Gelar PHC Fest, CISDI Ajak Anak Muda Wujudkan Lingkungan Sehat dengan Cara Menyenangkan

14 Juli 2024

PHC FEST by CISDI 13-14 Juli 2024/CISDI
Gelar PHC Fest, CISDI Ajak Anak Muda Wujudkan Lingkungan Sehat dengan Cara Menyenangkan

CISDI mengajak anak muda untuk mempopulerkan gaya hidup sehat dengan cara menyenangkan melalui Primary Healthcare Festival


Ajak Anak Muda Indonesia Bangga dengan Olahraga dan Gaya Hidup Sehat

5 Juli 2024

Meet And Greet Timnas Indonesia pada 4 Juli 2024/Rumah Indofood
Ajak Anak Muda Indonesia Bangga dengan Olahraga dan Gaya Hidup Sehat

Anak muda perlu terus tingkatkan rasa bangga Indonesia. Salah satunya dengan mendukung atlet serta meningkatkan gaya hidup sehat.


Penyakit Jantung Koroner Hantui Usia Produktif, Gaya Hidup Sehat Pencegahan Utamanya

20 Juni 2024

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Penyakit Jantung Koroner Hantui Usia Produktif, Gaya Hidup Sehat Pencegahan Utamanya

Dokter menekankan pentingnya gaya hidup sehat bagi masyarakat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.


Demi Jantung Sehat, Konsumsi Makanan dengan Olahan Tradisional Sangat Dianjurkan

16 Juni 2024

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Demi Jantung Sehat, Konsumsi Makanan dengan Olahan Tradisional Sangat Dianjurkan

Tingginya prevalensi penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung di Indonesia disebabkan oleh perubahan gaya hidup.