Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Reporter

image-gnews
Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak dan CEO Tentang Anak, Mesty Ariotedjo, mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.

"Biarpun lagi mudik atau liburan, asupan gula anak jangan blong (kebablasan) kalau tidak mau repot," ujar Mesty, dikutip dari akun Instagram resmi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Senin, 15 April 2024.

Peraih gelar spesialis anak dari Universitas Indonesia itu menjelaskan anak yang mengonsumsi gula lebih dari 25 gram per hari atau enam sendok teh lebih cenderung mengalami gangguan perilaku.

"Anak-anak jadi gampang marah, cemas, sedih, dan tantrum tidak karuan," ucapnya.

Batasi konsumsi GGL
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah menyatakan urgensi penerapan kebijakan cukai pada produk mengandung gula, garam, dan lemak untuk mencegah risiko penyakit tidak menular (PTM), seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan jantung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Peraturan saat ini tengah disosialisasikan dan dikoordinasikan bersama pemangku kepentingan terkait, seperti Kementerian Keuangan, terkait besaran cukai yang akan diterapkan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Eva Susanti.

Kemenkes telah menyarankan batas konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) per orang per hari 50 gram atau setara empat sendok makan gula, 2.000 miligram natrium atau 5 gram atau satu sendok teh garam (natrium/sodium), dan lemak hanya 67 gram atau lima sendok makan minyak goreng. Dia menjelaskan konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, salah satunya obesitas.

Pilihan Editor: Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi takaran gula penderita diabetes. shutterstock.com
Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

Penderita diabetes melitus diminta memperhatikan pilihan gula yang dikonsumsi untuk menjaga gula darah tidak naik drastis.


Perlu Cara Bertahap, Ini Tips Kurangi Asupan Manis pada Anak

10 hari lalu

Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
Perlu Cara Bertahap, Ini Tips Kurangi Asupan Manis pada Anak

Kesukaan terhadap rasa manis seringkali terbentuk sejak dini dan dapat bertahan hingga dewasa jika tidak diintervensi dengan tepat.


15 Makanan dan Minuman yang Bisa Menurunkan Daya Tahan Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi makanan gizi seimbang. shutterstock.com
15 Makanan dan Minuman yang Bisa Menurunkan Daya Tahan Tubuh

Daya tahan tubuh bisa dijaga dengan baik jika menghindari makanan-makanan berikut ini.


GAPMMI Minta Ada Kajian Lanjut Soal Dampak Cukai dan Batasan Asupan Gula Garam Lemak

14 hari lalu

Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (GAPPMI) Adhi Lukman/GAPPMI
GAPMMI Minta Ada Kajian Lanjut Soal Dampak Cukai dan Batasan Asupan Gula Garam Lemak

GAPMMI merasa tidak dilibatkan dalam aturan soal cukai dan batasan gula garam dan lemak yang ada pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024.


Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

17 hari lalu

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

KemenPPPA mengingatkan sebaiknya anak hingga usia 2 tahun tidak diberikan gula dan garam dalam MPASI., apalagi kian banyak kasus anak cuci darah.


Ibu Jadi Panutan Anak Konsumsi Gula

25 hari lalu

Ilustrasi gula pasir. ANTARA/Fauzan
Ibu Jadi Panutan Anak Konsumsi Gula

Kebiasaan ibu dalam konsumsi gula dapat sangat memengaruhi pola makan anak.


Tips Kurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Anak, Lakukan Secara Bertahap

25 hari lalu

Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
Tips Kurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Anak, Lakukan Secara Bertahap

Guru besar bidang gizi menyarankan beberapa cara agar anak kurangi konsumsi makanan dan minuman manis.


Makanan Mengandung Gula, Garam, dan Lemak akan Dikenai Cukai, GAPMMI: Tidak Ada Gunanya

25 hari lalu

Karyawan menyusun minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenakan cukai terhadap produk plastik. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Makanan Mengandung Gula, Garam, dan Lemak akan Dikenai Cukai, GAPMMI: Tidak Ada Gunanya

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) meminta pemerintah berhati-hati dalam pengenaan cukai untuk makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak (GGL).


7 Tips Mengurangi Asupan Gula Harian

37 hari lalu

Ilustrasi susu kental manis. Shutterstock
7 Tips Mengurangi Asupan Gula Harian

Menurut rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, asupan gula harian maksimal adalah 50 gram atau sekitar 4 sendok makan per hari.


Viral Anak Cuci Darah, Menkes Soroti Konsumsi Gula Tinggi

42 hari lalu

Anak sekolah menunggu pembuatan jajanan minuman manis saat pulang sekolah di Kawasan Palmerah, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Agustus 2024. Salah satu pasal dari PP ini juga mengatur soal jajanan sekolah. TEMPO/Ilham Balindra
Viral Anak Cuci Darah, Menkes Soroti Konsumsi Gula Tinggi

Banyaknya konsumsi gula pada makanan dan minuman dikaitkan dengan kasus anak yang harus menjalani cuci darah karena mengalami gagal ginjal.