Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Dokter Tak Anjurkan Suplemen Penguat Imun untuk Pengobatan Lupus

Reporter

image-gnews
Ilustrasi lupus. Shutterstock
Ilustrasi lupus. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suplemen dengan klaim penguat sistem imun sebaiknya dihindari dalam pengobatan lupus atau orang yang berisiko terserang lupus secara genetik.

"Konsumsi suplemen yang memiliki klaim meningkatkan kekebalan tubuh itu sebaiknya dihindari," kata spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta, RM Suryo Anggoro, dalam seminar RSCM terkait lupus, Senin, 13 Mei 2024.

Ia menjelaskan penyakit lupus terjadi akibat sistem imun yang salah mengenali sesuatu sebagai penyakit sehingga organ tubuh sendiri pun ikut diserang. "Maka yang dianjurkan adalah obat-obatan yang menekan sistem imun supaya itu tidak menyerang tubuh sendiri," jelasnya.

Penyakit lupus biasanya didiagnosis antara usia 15-44 tahun dan berlangsung seumur hidup. Lupus lebih sering menyerang wanita dan hampir 90 persen penderita adalah wanita sementara hanya 10 persen pria yang terdiagnosis penyakit ini.

Jaga kondisi tubuh
Suryo mengatakan terdapat satu titik di mana kondisi gejala lupus terlihat minimal dan dinamakan remisi. Namun, kondisi remisi pada lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ketika sudah remisi itu bukan berarti obatnya stop. Akan perlu dipertahankan sampai jangka waktu tertentu yang remisinya terus-menerus, barulah dosisnya bisa kita turunkan atau mungkin suatu saat bisa dihentikan," ujar Suryo.

Ia berharap penyintas lupus tetap menjaga kondisi tubuh agar gejala penyakit tidak muncul kembali dan meneruskan masa pengobatan dengan berkonsultasi ke dokter. "Tentu kalau ada keluhan berobat ke dokter umum dulu. Nanti mereka yang akan menentukan itu ke arah penyakit tertentu atau tidak, atau pasien dirujuk ke faskes berikutnya," papar Suryo.

Pengobatan dilakukan untuk mengendalikan peradangan, meringankan gejala lupus, dan mencegah kerusakan organ.

Pilihan Editor: Sebab Anak Perempuan Lebih Rentan Terserang Lupus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Halsey Konfirmasi Pertunangannya dengan Avan Jogia

2 hari lalu

Halsey dan kekasihnya, Avan Jogia. Foto: Instagram.
Halsey Konfirmasi Pertunangannya dengan Avan Jogia

Lama digosipkan, Halsey akhirnya konfirmasi kabar pertunangannya dengan aktor, Avan Jogia.


Selena Gomez Cerita Tak Bisa Hamil Akibat Lupus dan Gangguan Bipolar

3 hari lalu

Selena Gomez dan Benny Blanco. Foto: Instagram/@selenagomez
Selena Gomez Cerita Tak Bisa Hamil Akibat Lupus dan Gangguan Bipolar

Selena Gomez mengungkapkan kesedihannya tidak bisa mengandung anak karena masalah kesehatan, yaitu lupus dan bipolar yang dideritanya.


Curah Hujan Tinggi, Guru Besar IPB Imbau Tingkatkan Imunitas dengan Vitamin C

4 hari lalu

Smoothies Buah dan Sayuran. Pixabay
Curah Hujan Tinggi, Guru Besar IPB Imbau Tingkatkan Imunitas dengan Vitamin C

Pakar gizi menjelaskan perlunya menjaga kesehatan tubuh, terutama di musim hujan. Salah satunya dengan mengonsumsi vitamin C.


Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

5 hari lalu

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

Bergulat dengan penyakit seperti pilek, sakit perut, dan flu membuat anak-anak stres. Berikutsaran agar anak tak gampang tertular penyakit di sekolah.


Gejala Radang Pembuluh Darah di Tungkai Bawah Terkait Autoimun

11 hari lalu

Ilustrasi anak biduran. kidsallergy.co.za
Gejala Radang Pembuluh Darah di Tungkai Bawah Terkait Autoimun

Bercak merah di tungkai bawah bisa merupakan gejala radang pembuluh darah kecil, salah satu kondisi autoimun tersering pada anak.


Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun, Kok Bisa?

11 hari lalu

Ilustrasi teror mimpi buruk. dailymail.co.uk
Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun, Kok Bisa?

Penelitian baru ungkap hubungan mimpi buruk dengan penyakit autoimun yang dimiliki manusia.


Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

12 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

Diagnosis dini autoimun pada anak penting agar pengobatan dan terapi bisa dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut.


Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

17 hari lalu

Warga berjemur di bawah sinar matahari di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 3 April 2020. Hal tersebut dilakukan warga untuk memperkuat imunitas tubuh selama wabah virus Corona. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai gejala yang berujung pada gangguan kesehatan.


Kenapa Gigitan Nyamuk Bikin Gatal?

28 hari lalu

ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti (pixabay.com)
Kenapa Gigitan Nyamuk Bikin Gatal?

Rasa gatal yang muncul setelah digigit nyamuk adalah hasil dari reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap air liur nyamuk.


5 Manfaat Minum Air Nanas

31 hari lalu

Ilustrasi nanas (pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Nanas

Air nanas dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah terjadinya kanker.