Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serba-serbi Insomnia yang Kerap Dihubungkan dengan Kecemasan

image-gnews
Ilustrasi pria insomnia dan jus ceri. shutterstock.com
Ilustrasi pria insomnia dan jus ceri. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidur merupakan fase istirahat yang dibutuhkan oleh tubuh, pada saat tidur sel-sel yang telah rusak menjadi proses regenerasi sel itu sendiri. Namun, tak dipungkiri beberapa orang mengalami kesulitan tidur yang biasa disebut insomnia.

Dilansir dari Healthline, insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki gejala kesulitan untuk tertidur, tetap tertidur atau bahkan tetap merasa kelelahan setelah bangun dari tidur. Orang-orang yang memiliki gejala tersebut tentu saja tidak memiliki kualitas tidur yang baik. Padahal kualitas tidur sangat berpengaruh besar pada kesehatan mental dan fisik, serta kualitas hidup.

Asosiasi Psiakter Amerika (APA) bahkan melakukan studi bahwa sepertiga dari orang dewasa melaporkan gejala insomnia. Dilansir dari laman yang sama, Insomnia terbagi menjadi lima klasifikasi diantaranya.

1.       Insomnia Akut yang mengacu kesulitan tidur yang terjadi dalam jangka waktu pendek dan biasanya berlangsung kurang dari beberapa minggu.

2.       Insomnia Kronis terjadi pada seseorang yang mengalami kesulitan tertidur selama berbulan-bulan

3.       Insomnia yang Timbul, biasanya terjadi pada seseorang dikarenakan sebab tertentu misal dikarenakan terlalu banyak minum kafein atau merupakan gejala dari kesehatan mental yang sedang menurun.

4.       Insomnia Terpelihara, berupa kesulitan untuk tetap tertidur ketika seseorang sudah tertidur sehingga menyebabkan seseorang bangun terlalu dini.

5.       Insomnia Perilaku pada Masa Kanak-kanak, anak-anak kerap mengalami kesulitan tidur dikarenakan jadwal tidur yang secara tiba-tiba berantakan atau kesulitan menyesuaikan diri di tempat baru.

Dengan beberapa klasifikasi tersebut, studi menunjukkan korelasi yang cukup kuat antara insomnia dengan kecemasan. Insommnia yang disebabkan oleh rasa cemas dapat dikaitkan secara dua arah.

Seseorang bisa saja merasa sulit tidur dikarenakan perasaan cemas yang menyelimuti dirinya sehingga menyulitkan dirinya untuk tertidur ataupun seseorang yang mengalami insomnia kronis mengalami rasa cemas dikarenakan tidak bisa tidur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan kondisi kesulitan tidur yang berhubungan dengan cemas sangat disarankan untuk menemui tenaga psikolog professional dan kemudian menjalankan terapi perilaku kognitif (CBT) yang merupakan cara yang efektif untuk menangani kedua kondisi tersebut.

Langkah-langkah mandiri seperti berikut juga sangat disarankan untuk mengatasi kecemasa yang dapat menyebabkan insomnia.

1.       Anda dapat menambahkan makanan yang dapat mengurangi kecemasan dalam asupan harian anda untuk mengurangi rasa cemas

2.       Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga sebelum tidur dapat membuat anda merasa lelah sehingga memudahkan untuk tidur

3.       Relaksasi juga menjadi opsi selanjutnya yang bisa mengurangi rasa cemas

4.       Meluangkan waktu bagi diri sendiri seperti melakukan hobi dan aktivitas yang menyenangkan

Insomnia bukanlah masalah tidur yang sepele. Dengan memahami faktor penyebab dan dampaknya, serta mengadopsi strategi penanganan yang sesuai, kita dapat membantu mengurangi risiko dan memperbaiki kualitas tidur. Konsultasikan dengan profesional kesehatan jika mengalami kesulitan tidur yang persisten untuk mendapatkan bantuan yang tepat.

Pilihan editor: 4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Unila Bikin Permen Jelly dari Ekstrak Pegagan untuk Gen Z Atasi Insomnia

4 hari lalu

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Lampung (Unila) membuat inovasi Lyca, permen jelly pereda insomnia yang dirancang khusus untuk generasi z. Dok. Unila
Mahasiswa Unila Bikin Permen Jelly dari Ekstrak Pegagan untuk Gen Z Atasi Insomnia

Sekelompok mahasiswa Universitas Lampung (Unila) membuat permen jelly dengan memanfaatkan ekstrak daun pegagan untuk atasi insomnia.


Makanan Pedas Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya

20 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
Makanan Pedas Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya

Makanan pedas bisa mengganggu kualitas tidur karena dapat menimbulkan refluks asam.


Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun, Kok Bisa?

24 hari lalu

Ilustrasi teror mimpi buruk. dailymail.co.uk
Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun, Kok Bisa?

Penelitian baru ungkap hubungan mimpi buruk dengan penyakit autoimun yang dimiliki manusia.


Bangun Pagi Hari, Jangan Lewatkan 6 Aktivitas Ini

36 hari lalu

Ilustrasi wanita bangun tidur. shutterstock.com
Bangun Pagi Hari, Jangan Lewatkan 6 Aktivitas Ini

Saat bangun pagi ada beberapa aktivitas yang dapat Anda lakukan agar hari Anda berjalan lebih baik dan sehat.


Perfeksionis Ingin Segala Sesuatu Berjalan Sempurna, Berikut Dampak Negatifnya

41 hari lalu

Ilustrasi bos sedang berkomunikasi dengan anggota timnya di tempat kerja. Foto: Unsplash.com/Amy Hirschi
Perfeksionis Ingin Segala Sesuatu Berjalan Sempurna, Berikut Dampak Negatifnya

Meskipun dapat memotivasi, sikap perfeksionis yang tidak terkendali juga berdampak buruk terhadap kesehatan psikologis dan hubungan sosial.


Serba-serbi Menopause: Kenali Gejala Andropause yang Dialami Para Pria

53 hari lalu

Ilustrasi penis. Shutterstock
Serba-serbi Menopause: Kenali Gejala Andropause yang Dialami Para Pria

Tak hanya wanita, pria juga bisa mengalami kondisi menopause. Andropause terjadi pada usia 40 tahun ke atas.


Walau Mengantuk, Mengapa Setelah Makan Tidak Boleh Langsung Tidur?

58 hari lalu

Ilustrasi wanita mengantuk. Freepik.com
Walau Mengantuk, Mengapa Setelah Makan Tidak Boleh Langsung Tidur?

Namun, kebiasaan tidur setelah makan karena disergap mengantuk ini sebenarnya dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan.


Macam-macam Jenis Tidur Siang dan Manfaatnya

59 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Polina Zimmerman
Macam-macam Jenis Tidur Siang dan Manfaatnya

Tidur siang memiliki manfaat tersendiri yang dapat membantu mengembalikan energi dan memperbaiki suasana hati.


Seluk-beluk Gangguan Tidur: Jenis, Penyebab Hinggga Cara Mengatasi

59 hari lalu

Menaklukkan Gangguan Tidur
Seluk-beluk Gangguan Tidur: Jenis, Penyebab Hinggga Cara Mengatasi

Gangguan tidur bisa berupa kesulitan untuk tertidur, sulit mempertahankan tidur, bangun terlalu dini, atau tidur yang tidak berkualitas.


Gangguan Tidur Hipersomnia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

27 Juli 2024

Ilustrasi tidur (pixabay.com)
Gangguan Tidur Hipersomnia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hipersomnia adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami rasa kantuk yang berlebihan atau kesulitan bangun tidur untuk waktu yang lama.