TEMPO.CO, Jakarta - Dilansir dari CNN, mimpi buruk dan gangguan tidur, seperti halusinasi yang muncul saat terjaga, bisa menjadi indikasi awal dari penyakit autoimun, seperti lupus dan arthritis rematoid. Penelitian ini, yang dipublikasikan dalam jurnal eClinicalMedicine, mengungkapkan bahwa gejala-gejala ini bisa menandakan bahwa penyakit tersebut sedang berkembang atau akan mengalami kekambuhan yang signifikan.
Melanie Sloan, peneliti utama dari Departemen Kesehatan Masyarakat dan Perawatan Primer di Universitas Cambridge, menjelaskan bahwa mimpi buruk yang sering dan intens bisa jadi pertanda awal penyakit autoimun seperti lupus. "Ini bisa menjadi tanda bahwa penyakit seperti lupus, yang dikenal mempengaruhi berbagai organ termasuk otak, sedang memburuk atau akan mengalami flare-up," kata Sloan.
Contoh dari mimpi buruk ini melibatkan pengalaman yang sangat menakutkan, seperti merasa dikejar pembunuh berantai, sesak napas, atau mengalami kekerasan ekstrem. Seorang pasien asal Kanada mengungkapkan, “Ada pembunuh berantai yang mengejar saya dan dalam beberapa tahun terakhir saya mengalami mimpi yang sama. Rasanya seperti ada sesuatu di kaki saya, bahkan ketika saya sudah bangun.”
Sloan menambahkan bahwa gejala ini tidak hanya ditemukan pada lupus, tetapi juga pada penyakit autoimun lainnya, seperti arthritis rematoid, sindrom Sjogren, dan sklerosis sistemik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa gangguan tidur seperti mimpi buruk mungkin menjadi tanda awal penyakit yang semakin memburuk.
Jennifer Mundt, profesor asisten di bidang kedokteran tidur, psikiatri, dan ilmu perilaku di Northwestern University, mengapresiasi fokus penelitian ini pada mimpi buruk. “Mimpi buruk sering kali diabaikan kecuali dalam konteks PTSD, padahal ini bisa menjadi gejala penting dalam berbagai kondisi medis dan psikiatris,” ujarnya.
Penelitian ini melibatkan survei terhadap 400 dokter dan 676 orang dengan lupus, serta wawancara mendalam dengan 50 dokter dan 69 pasien dengan penyakit autoimun sistemik. Hasilnya menunjukkan bahwa 3 dari 5 pasien lupus dan 1 dari 3 pasien penyakit rematoid mengalami mimpi buruk yang semakin mengganggu sebelum terjadinya halusinasi. Mimpi-mimpi ini sering kali melibatkan situasi, seperti jatuh, diserang, terjebak, atau melakukan kekerasan.
Sloan menekankan pentingnya mengenali gejala ini sebagai tanda awal agar penyakit bisa dideteksi dan diobati lebih awal. “Meskipun gejala ini sering kali tidak terlihat dan sulit diuji, mereka sangat penting untuk dipertimbangkan dalam perawatan dan dukungan,” katanya.
Namun, Carlos Schenc, spesialis gangguan tidur di Hennepin County Medical Center, memperingatkan agar masyarakat tidak terlalu khawatir jika mengalami mimpi buruk sesekali. "Gejala seperti mimpi buruk atau halusinasi bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis dan psikiatris, bukan hanya penyakit autoimun," kata Schenck.
Jika mimpi buruk atau gangguan tidur disertai dengan gejala lain seperti kelelahan ekstrem, sakit kepala, atau tanda-tanda penyakit autoimun, Sloan menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. "Jangan takut atau malu untuk membicarakan gejala-gejala ini. Kadang-kadang, melaporkan gejala ini lebih awal bisa membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit autoimun," ujarnya.
Pilihan Editor: Peneliti Sebut Kaitan Mimpi Buruk dan Risiko Penyakit Parkinson