TEMPO.CO, Jakarta - Sulit berhenti merokok disebabkan perubahan yang terjadi dalam tubuh dan psikologis. Begitu menurut spesialis Kesehatan Jiwa dari Ikatan Alumni FKUI tahun 2023 Kelompok Staf Medis (KSM) Psikiatri, Fitri Dona Nainggolan
“Kenapa susah untuk berhenti merokok? Karena seseorang yang sudah berhenti merokok itu awalnya dia merasa nyaman, rileks dengan merokok. Itu mulai ada perasaan tidak nyaman di tubuhnya ketika tidak merokok, seperti ada ketegangan, emosinya jadi sensitif, dan mudah marah,” kata Dona, Senin, 27 Mei 2024.
Minggu keempat sering menjadi saat di mana banyak orang yang mencoba berhenti merokok akan kembali pada kebiasaan lamanya. Dona menjelaskan berdasarkan penelitian 75 persen orang yang mencoba berhenti merokok mengalami kekambuhan di minggu keempat.
“Ketika orang yang berhenti merokok tantangannya besar bukan hanya dari diri sendiri tapi lingkungan juga. Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang berhenti merokok akan mengalami kekambuhan lagi pada minggu keempat,” ungkapnya.
Alihkan ke kegiatan lain
Dona menambahkan perasaan atau pikiran saat ingin merokok dapat dialihkan dengan melakukan kegiatan lain yang positif seperti makan makanan sehat, berolahraga, atau bahkan mengobrol dengan keluarga dan teman.
Apabila mengalami kesulitan saat ingin mencoba berhenti merokok dapat dikonsultasikan juga kepada spesialis jiwa bagian adiksi. Adapun, faktor pemicu kebiasaan merokok dapat berasal dari dalam diri sendiri, seperti merokok saat bosan atau dalam situasi tertentu, serta dari lingkungan seperti teman yang juga merokok.
Untuk berhasil berhenti merokok, penting untuk mengidentifikasi pemicu-pemicu tersebut dan menetapkan tujuan yang jelas. Dengan pemahaman akan penyebab merokok, orang dapat lebih mudah mengatasi tantangan tersebut dan mencapai keberhasilan dalam berhenti merokok.
Pilihan Editor: Perlukah Meniru Cara Eropa dalam Menangani Kecanduan Merokok