TEMPO.CO, Jakarta - Saat Iduladha stok daging di rumah menjadi lebih banyak dari biasanya. Daging memiliki banyak manfaat dengan kandungan protein yang tinggi dan baik untuk kesehatan. Namun, untuk mendapat manfaatnya daging harus dimasak dengan benar.
Untuk memasak daging kurban perlu diperhatikan kelayakan daging agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Untuk itu memilah daging sebelum dimasak sangat diperlukan. Berikut cara mengetahui apakah daging masih layak dikonsumsi atau tidak.
1. Bau Daging
Daging yang masih layak dikonsumsi bisa dikenali dari baunya. Dikutip dari laman Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, daging yang segar tidak akan mengeluarkan aroma ganjil atau tidak sedap.
Ada dua penyebab daging memiliki bau tidak sedap. Pertama, ketika bau daging seperti mentega tengik, kemungkinan hewan menderita penyakit radang yang bersifat akut pada organ dalam.
Kedua, jika daging sedikit berbau menyengat dan ada bau obat-obatan, hewan biasanya dalam masa pengobatan dan pernah diberi antibiotika. Kemudian jika baunya sudah tidak sedap, berarti daging telah busuk.
2. Warna Daging
Dilansir dari Australian Institute of Food Safety, daging yang masih segar dilihat dari warnanya yang merah cerah atau masih kemerahan. Jika warna daging berubah menjadi sedikit kecoklatan atau sedikit ungu ini karena proses oksidasi. Daging dengan warna ini masih bisa dikonsumsi. Apabila warna daging sudah kehitaman, artinya daging telah busuk dan lebih baik untuk tidak diolah karena dapat menimbulkan masalah kesehatan.
3. Kekenyalan Daging
Masih dikutip dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, ciri daging yang tidak segar dilihat dari tingkat kekenyalannya. Daging yang tidak segar menuju busuk jika ditekan dengan jari akan terasa tidak kenyal lagi atau jika disentuh sudah lunak. Biasanya jika sudah lunak akan diikuti dengan perubahan warna yang tidak normal, jadi lebih baik tidak dikonsumsi.
4. Daging yang Busuk akibat Bakteri
Penyebab busuknya daging bisa terjadi karena bakteri. Bisanya daging yang busuk karena bakteri bisa dilihat dari warnanya yang kusam dan berlendir. Bahkan, terkadang daging berwarna kehijau-hijauan dan ada juga yang kebiru-biruan, biasanya pada bagian usus. Kemudian daging jika dimasak menjadi tengik. Hal ini karena proses penguraian lemak.
5. Daging Sapi Gelonggongan
Sapi yang dijadikan hewan kurban sering kali dalam kondisi gelonggongan atau sengaja diminumkan banyak air. Ciri daging sapi gelonggongan bisa dilihat dari warna dagingnya yang merah, tapi pucat. Teksturnya juga tidak kenyal, melainkan lembek. Jika disentuh permukaan daging akan terasa basah. Setelah dipotong, jika daging digantung, akan dilihat banyak air yang menetes.
Pilihan Editor: Peneliti BRIN Jelaskan Empat Kriteria dan Cara Penanganan Daging Kurban