Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Keluarga Nasional, Perempuan Berperan Besar Tentukan Nasib Bangsa

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, kasih sayang adalah kunci membangun keluarga yang tangguh. "Tanpa kasih dan sayang di dalam keluarga, tidak mungkin akan terbangun keluarga yang kokoh," kata Menko Muhadjir dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu 29 Juni 2024.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir mewakili Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada peringatan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Menurutnya, perempuan juga berperan besar menentukan nasib Bangsa Indonesia, sehingga intervensi kepada remaja putri juga sangat diperlukan untuk menciptakan keluarga yang berkualitas. "Kita sudah menemukan polanya di dalam penanganan keluarga. Pertama-tama, yang kita perhatikan adalah remaja putri. Remaja putri harus disiapkan betul, kondisinya harus betul-betul sehat, karena mereka yang akan menentukan masa depan Indonesia," ujar dia.

Untuk itu, menurutnya, remaja putri sudah harus rajin dicek kesehatannya sejak dini, tidak boleh mengalami anemia atau kekurangan darah berkepanjangan (anemia kronis), karena akan berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi mereka.

"Kalau kondisi rahim perempuan tidak sehat, peluang untuk melahirkan generasi tidak sehat sangat besar, termasuk generasi stunting," ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya pemberian tablet tambah darah yang sesuai dengan kondisi tubuh remaja putri Indonesia.

"Saya sudah berkali-kali usul, minta ke Pak Menteri Kesehatan, tolong pil penambah darah itu yang betul-betul akrab dengan lidah remaja putri, karena di beberapa kasus, saya sering mengecek diberi pil diterima, tapi dibuang karena tidak akrab lidahnya," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Muhadjir juga mengapresiasi intervensi serentak pengukuran dan penimbangan di seluruh pos pelayanan terpadu (posyandu) dalam rangka percepatan penurunan stunting yang sudah hampir mencapai target.

"Alhamdulillah target 95 persen balita seluruh Indonesia yang diukur, ditimbang, dan diintervensi stunting bisa dilaksanakan dengan baik, tinggal nanti kita akan melihat triangulasi data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dengan hasil pengukuran ini seperti apa," kata dia.

Ia juga berpesan agar sensus bayi dilakukan dengan kriteria yang sudah terstandar oleh tenaga yang terdidik dan terlatih, agar tingkat akurasi dari sensus bisa lebih baik dari survei.

Meski akan tetap ada kesalahan, menurutnya, sensus dengan 95 persen lebih balita yang jumlahnya hampir 18 juta di Indonesia dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya balita di Indonesia, sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat. “Karena dalam sensus, sudah by name by address (berdasarkan nama dan alamat), siapa bapak dan ibunya, tinggal di mana, kondisinya bagaimana jelas, sehingga kita bisa minta ke pemerintah daerah untuk menangani," ujarnya.

Menko Muhadjir juga berharap, di tahun 2024 prevalensi stunting di Indonesia bisa berada di bawah 20 persen sesuai ketentuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs. "Jadi, kita menargetkan tahun 2025 stunting kita sudah di bawah 20 persen," kata Muhadjir Effendy.

Pilihan Editor: Pentingnya Keluarga Awasi Anak untuk Cegah Penculikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming di Indonesia

20 jam lalu

Peneliti Utama dan Ketua Health Collaborative Center Ray Wagiu Basrowi menjelaskan soal tingginya angka Mom Shaming di Indonesia/Tempo-Mitra Tarigan
7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming di Indonesia

Para ibu mendapatkan paling banyak tindakan mom shaming dari pihak keluarga dan orang terdekat.


Pentingnya Momen Harganas untuk Tekan Angka Perceraian

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Pentingnya Momen Harganas untuk Tekan Angka Perceraian

Harganas ke-31 menjadi momen penting untuk menekan angka perceraian. Berikut penjelasan Kepala BKKBN.


Cerita Ruth Sahanaya tentang 2 Putrinya yang Teruskan Jejak Seni Keluarga

2 hari lalu

Penyanyi Ruth Sahanaya, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Cerita Ruth Sahanaya tentang 2 Putrinya yang Teruskan Jejak Seni Keluarga

Ruth Sahanaya berbagi cerita tentang kedua putrinya, Nadine dan Amabel, yang mewarisi bakat seni dari orang tua mereka.


Kabupaten Batang Hari Sukses Tekan Stunting, Terima Penghargaan

2 hari lalu

Wakil Bupati Batang Hari Bakhtiar menerima penghargaan dari BKKBN di Hari Keluarga Nasional 2024 ke-31 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat 28 Juni 2024. Batang Hari dianugerahi tanda penghargaan untuk percepatan penurunan stunting, SKI 2023.
Kabupaten Batang Hari Sukses Tekan Stunting, Terima Penghargaan

Angka stunting di Batang Hari dari 26,3 persen menjadi 10,1 persen.


Pentingnya Ikatan Batin Ibu dan Anak untuk Tumbuh Kembang

3 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pentingnya Ikatan Batin Ibu dan Anak untuk Tumbuh Kembang

BKKBN mengatakan ikatan batin antara ibu dan anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi, termasuk mencegah stunting.


Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

5 hari lalu

Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF
Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

BKKBN menyebut faktor pendidikan rendah sebagai salah satu tantangan dalam mengedukasi masyarakat tentang stunting.


BKKBN Minta Keluarga Berperan Mencegah Judi Online

6 hari lalu

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
BKKBN Minta Keluarga Berperan Mencegah Judi Online

Keluarga adalah sistem sosial terdekat yang dapat mengawasi dan membina anggotanya untuk tidak bermain judi online.


Sambut Musim Liburan Sekolah dengan Promo Istimewa di Grand Whiz Poins Simatupang Jakarta

6 hari lalu

Musim liburan sekolah di Grand Whiz Poins Simatupang Jakarta
Sambut Musim Liburan Sekolah dengan Promo Istimewa di Grand Whiz Poins Simatupang Jakarta

Musim liburan sekolah telah tiba!


Pentingnya Keluarga Awasi Anak untuk Cegah Penculikan

7 hari lalu

Ilustrasi penculikan. Shutterstock.com
Pentingnya Keluarga Awasi Anak untuk Cegah Penculikan

KemenPPPA menyebut pentingnya peran keluarga untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pendekatan terhadap anak demi mencegah penculikan.


Penanganan Stunting Tak Cukup Hanya dengan Makanan Tambahan

8 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Penanganan Stunting Tak Cukup Hanya dengan Makanan Tambahan

Penanganan stunting tidak hanya dengan pemberian makanan tambahan tetapi perlu melihat faktor lain yang menyebabkan balita sulit berkembang.