TEMPO.CO, Jakarta - Polio adalah nama pendek untuk poliomielitis. Imunisasi polio sangat penting untuk dilakukan. Polio menjadi salah satu penyakit yang berbahaya yang menyerang manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Wabah penyakit polio tersebar luas pada pertengahan abad ke-20.
Melansir dari laman Pan American Health Organization (PAHO) ketika seseorang terinfeksi virus polio ia akan merasakan gejala seperti demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, leher kaku, dan nyeri pada anggota badan. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan yang tidak dapat disembuhkan. Di antara mereka yang lumpuh, 5 hingga 10 persen meninggal saat otot-otot pernapasan mereka tidak dapat digerakkan.
Melansir dari laman World Health Organization (WHO) pada pertengahan abad ke-20 virus polio menjadi momok yang menakutkan di berbagai negara. Virus ini telah menyebar secara luas dan menewaskan atau melumpuhkan lebih dari setengah juta penduduk dunia setiap tahun. Pada tahun 1916 lebih dari 2000 orang tewas akibat terjangkit polio kemudian catatan terburuk terjadi di Amerika Serikat dengan 3000 orang tewas pada 1952.
Sampai saat ini belum ada obat yang ditemukan untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus polio. Pemerintah melakukan upaya imunisasi vaksin polio di sejumlah negara terdampak secara besar-besaran untuk menghentikan virus ini menyebar luas dan menelan korban.
Sejarah Polio di Indonesia
Setelah digelarnya imunisasi polio dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 1995 – 1997, Virus Polio Liar (VPL) asli Indonesia (indigenous) sudah dinyatakan musnah sejak tahun 1996. Pada 2018, dilaporkan adanya kasus polio di Negara tetangga Papua New Guinea, sehingga Indonesia meningkatkan kewaspadaan dini terhadap masuknya virus polio ke Indonesia. Namun, pada tanggal 13 Maret 2005 ditemukan kasus polio importasi pertama di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kasus polio terjadi di Kecamatan Cidahu ditetapkan oleh pemerintah sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Dalam kasus tersebut 205 orang terjangkit dalam kurun waktu 2005 hingga awal 2006. KLB ini juga tersebar di 47 kabupaten/kota di 10 provinsi. Selain itu, juga ditemukan 46 kasus Vaccine Derived Polio Virus (VDPV) yaitu kasus polio yang disebabkan oleh virus dari vaksin, yang terjadi apabila banyak anak yang tidak di imunisasi.
45 kasus terjadi di Pulau Madura dan satu kasus terjadi di Probolinggo, Jawa Timur. Setelah dilakukan Outbreak Response Immunization (ORI), dua kali mop-up, lima kali PIN, dan dua kali sub-PIN, akhirnya KLB dapat diatasi sepenuhnya. Kasus VPL terakhir yang mengalami kelumpuhan ditemukan pada tanggal 20 Februari 2006 di aceh.
Kasus polio belakangan ini kembali sejak kasus terakhir terdeteksi di Aceh pada tahun 2006 silam. Melansir dari laman World Health Organization Indonesia melaporkan empat kasus virus polio pada Januari 2024.
Keempat kasus tersebut terjadi di dua wilayah di Indonesia yakni Provinsi Aceh dengan tiga kasus dan Jawa Barat dengan dua kasus. Diketahui jenis virus polio yang menyerang keempat orang tersebut serupa dengan kasus yang terjadi di Amerika yakni polio yang terjadi akibat infeksi virus dari vaksin tipe 2 (cVDPV2) yang beredar dari Oktober 2022 hingga Februari 2023.
Sebelumnya pada tanggal 20 dan 27 Desember 2023, Kementerian Kesehatan Indonesia juga memberi tahu WHO tentang dua kasus baru cVDPV2 yang terkonfirmasi. Satu kasus, dari Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, adalah seorang perempuan berusia 6 tahun, dengan riwayat perjalanan baru-baru ini ke Pulau Madura (Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur). Kasus kedua, seorang laki-laki berusia satu tahun, berasal dari kabupaten tetangga Pamekasan di Pulau Madura, Jawa Timur.
Melansir dari laman dinkes.jakarta.go.id selama kurun waktu 2022-2024 telah terjadi 12 kemunculan 12 kasus polio yang tersebar di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, dan yang terbaru di wilayah Banten, yang semuanya tergolong dalam penyakit Polio dengan gambaran klinis kelumpuhan.
Selama masih ada satu anak yang terinfeksi, anak-anak di semua wilayah berisiko tertular polio. Maka pemerintah terus berupaya untuk menjadikan Indonesia bebas dari polio dengan melakukan salah satu upaya imunisasi polio masal melalui kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.
Pilihan Editor: Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?