Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Jitu Edukasi Seks Remaja dari Orang Tua

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Okamoto Luncurkan Inovasi Kondom Latex Tipis/Okamoto
Okamoto Luncurkan Inovasi Kondom Latex Tipis/Okamoto
Iklan

TEMPO.CO, JakartaEdukasi seks pada remaja, ada banyak caranya. Edukasi seks pun bisa mulai dilakukan orang tua kepada buah hati mereka. Konselor dan edukator seks dari Tiga Generasi Febrizky Yahya, menyebutkan ada 3 cara efektif memberikan edukasi seks kepada remaja. "Usia remaja itu kan masa-masa ingin tahu yang tinggi. Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri," ujar Febrizky pada peluncuran kondom varian baru dari Jepang bernama Okamoto di M Bloc Space, Jumat 29 Juli 2024.

Pertama, yakni bangun koneksi. Sebelum memberikan nasihat atau koreksi, orang tua harus memastikan bahwa mereka memiliki hubungan yang baik dengan anak. "Sebelum kita mengkoreksi anak, yang pertama, kita harus membangun koneksi. Koneksi sebelum koreksi, jadi kalau kita mau ngomong sama anak, pastikan dulu kita punya hubungan yang baik sama mereka," kata Febrizky.

Orang tua bisa mencoba untuk memahami minat dan hobi anak, seperti bermain game atau mengikuti grup musik tertentu. Dengan begitu, anak akan merasa lebih terbuka untuk diajak bicara. Selanjutnya yaitu dengarkan anak.

Febrizky berpesan jangan hanya berbicara, tetapi juga dengarkan apa yang ingin disampaikan oleh anak. "Berikan ruang bagi anak untuk bertanya dan mengungkapkan perasaan mereka," ujar Febrizky. Dengan mendengarkan dengan penuh perhatian, orang tua akan lebih mudah memahami sudut pandang anak dan memberikan penjelasan yang sesuai.

Poin ketiga adalah komunikasi yang efektif. Febrizky mendorong orang tua untuk menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari menggurui. "Komunikasikan seperti teman, tapi tetap berikan batasan yang jelas," katanya.

Menurut Febrizky, dari sinilah orang tua bisa memulai percakapan tentang seks dengan santai, misalnya sambil menonton film atau membaca berita.

Ia menegaskan bahwa edukasi seks tidak hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.

Ia sangat menyarankan agar orang tua sudah mengenalkan pendidikan seksual sejak dini kepada para remaja. Termasuk mengenalkan alat-alat kontrasepsi. Febrizky menyebutkan meskipun penggunaannya masih terbilang rendah, nyatanya pemahaman masyarakat akan kondom sudah tinggi. Pada hasil survei timnya tercatat 86 persen responden memahami kondom efektif sebagai pengendali kehamilan dan 93 persen memahami penularan IMS seperti HIV/AID dapat dicegah dengan kondom. "Sayangnya, persepsi kondom yang mengurangi kepuasan pengguna dan pasangannya masih menjadi barrier utama. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Febrizky mengingatkan bahwa kondom merupakan satu-satunya alat kontrasepsi yang terbukti mampu mencegah kehamilan sekaligus mengurangi risiko penularan infeksi menular seksual (IMS) dengan tingkat efektifitas sebesar 98 persen, ketika digunakan dengan benar. "Untuk itu saya berharap hadirnya 0.03 Real Fit ini bisa turut mendorong tingkat penggunaan kondom di masyarakat, terlebih hasil survey pun juga mengungkap bahwa lebih dari 80 persen responden akan merasa tertarik untuk menggunakan kondom, jika ada jenis kondom yang sangat tipis, memberikan kenyamanan ekstra, tidak memiliki tip, dan mengikuti bentuk organ intim pria saat dipakai,” kata Febry.

Tujuan mengenalkan alat kontrasepsi, kata Febrizky bukan untuk mendorong aktivitas seksual pada usia dini, melainkan untuk memberikan informasi yang benar dan melindungi anak dari risiko yang mungkin terjadi.

Ia juga menyarankan agar orang tua memberikan penjelasan mengenai risiko-risiko yang mungkin timbul akibat hubungan seksual yang tidak aman, seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual. "Anak-anak perlu tahu bahwa keputusan untuk berhubungan seksual memiliki konsekuensi," kata Febrizky.

Edukasi seks yang tepat sejak dini sangat penting untuk melindungi anak-anak dari risiko yang tidak diinginkan. Orang tua berperan penting dalam memberikan informasi yang benar dan membangun komunikasi yang terbuka dengan anak-anak.

Sebelumnya, brand kondom asal Jepang resmi meluncurkan varian terbarunya, yakni 0.03 Real Fit sebagai kondom latex tipis pertama tanpa tip (reservoir tip) yang dirancang khusus dengan mengikuti bentuk alami organ intim pria, sehingga bisa memberikan pengalaman bersama pasangan yang lebih natural dan berkesan. Direktur Okamoto Industries (HK) Ltd Ryota Isetani mengatakan timnya terus mencari inovasi dalam menjawab preferensi masyarakat akan kondom impian. "Tak hanya memberikan perlindungan maksimal, namun juga tetap memastikan kenyamanan dan pengalaman bersama pasangan," katanya. 

ANTARA

Pilihan Editor: Perlunya Edukasi untuk Cegah Pesta Seks

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

7 hari lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

8 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

8 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.


Dua Remaja Terlibat Tawuran Maut di Palmerah Terancam 12 Tahun Penjara

10 hari lalu

Konferensi pers Polres Metro Jakarta Barat soal kasus tawuran di Palmerah yang sebabkan satu orang tewas, Selasa, 10 September 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Dua Remaja Terlibat Tawuran Maut di Palmerah Terancam 12 Tahun Penjara

Tawuran yang terjadi di Palmerah mengakibatkan seorang remaja tewas akibat luka sayatan benda tajam di bagian leher


Banyak Anak Terpapar Pornografi, Tim Mahasiswa UGM Kembangkan Permainan Edukasi Seks untuk Anak Usia Dini

12 hari lalu

Tim Universitas Gadjah Mada mengembangkan permainan edukasi seks melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK) UGM. Foto/UGM
Banyak Anak Terpapar Pornografi, Tim Mahasiswa UGM Kembangkan Permainan Edukasi Seks untuk Anak Usia Dini

Tim mahasiswa UGM mengembangkan perangkat permainan edukasi seks untuk anak. Dilatarbelakangi tingginya paparan pornografi dan kekerasan seksual anak.


Gedung Asrama di Kenya Kebakaran, 17 Remaja Tewas

14 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. Dok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Gedung Asrama di Kenya Kebakaran, 17 Remaja Tewas

Citizen Televisi mewartakan api membakar sampai hangus para korban hingga sulit dikenali. Penyebab kebakaran masih diinvestigasi


Pentingnya Peran Keluarga untuk Cegah Pernikahan Dini

24 hari lalu

Ilustrasi pernikahan
Pentingnya Peran Keluarga untuk Cegah Pernikahan Dini

Banyak dampak buruk pernikahan dini sehingga perlu peran keluarga untuk mencegahnya. Berikut penjelasan psikolog.


UNICEF Ajukan Anggaran Rp256 Miliar untuk Tangani Cacar Monyet Mpox di Afrika

28 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
UNICEF Ajukan Anggaran Rp256 Miliar untuk Tangani Cacar Monyet Mpox di Afrika

UNICEF mengajukan permohonan dana sebesar Rp256 miliar untuk meningkatkan penanganan terhadap penyakit cacar monyet atau mpox di Afrika


Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris

31 hari lalu

Reaksi Raja Charles dari Inggris saat dia melihat penghormatan di luar Balai Kota Southport, selama kunjungannya untuk bertemu dengan anggota masyarakat setempat, menyusul serangan pada 29 Juli di pesta dansa anak-anak, di Southport, Inggris, pada 20 Agustus 2024. PAUL ELLIS/Pool Via Reuters
Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris

Raja Charles III menyampaikan simpatinya ketika bertemu dengan korban selamat penikaman yang memicu kerusuhan anti-imigrasi secara nasional


Polisi Amankan 4 Remaja Diduga Tawuran yang Bawa 2 Celurit di Kedoya Selatan

33 hari lalu

Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Polisi Amankan 4 Remaja Diduga Tawuran yang Bawa 2 Celurit di Kedoya Selatan

Polres Metro Jakarta Barat mengamankan empat remaja dan dua celurit di Kedoya Selatan. Mereka diduga akan melakukan tawuran.