TEMPO.CO, Jakarta - Bulan peduli kanker ovarium diadakan di Amerika Serikat pada September untuk menumbuhkan kepedulian pada jenis kanker ini. Kanker ovarium adalah jenis kanker yang menyerang sistem reproduksi perempuan. Kondisi ini lebih umum menyerang lansia, terutama di atas 63 tahun.
Berikut beberapa fakta mengenai kanker ovarium yang dibagikan Fox News Digital.
Apa itu kanker ovarium?
Kanker ovarium diakibatkan pembentukan sel-sel abnormal di ovarium atau indung telur atau tuba falopi. Selain memproduksi telur, ovarium juga melepaskan hormon estrogen dan progesteron. Ketika sel-sel tumbuh tak terkendali, saat itulah biasanya kanker ovarium terdeteksi.
Bagaimana kanker terdeteksi?
Tak ada tes skrining untuk jenis kanker ini. Menurut American Cancer Society, deteksi biasanya dilakukan dengan transvaginal ultrasound (TVUS) dan tes darah CA-125. TVUS menggunakan gelombang suara untuk melihat ke dalam uterus, tuba falopi, dan indung telur dengan memasukkan tongkat ultrasound kecil ke dalam vagina. Sementara tes darah CA-125 dilakukan dengan cara mengukur kadar protein dalam darah. Jika kadarnya tinggi, pasien mungkin juga mengalami kondisi lain seperti endometriosis.
Apa gejala awalnya?
Tak ada gejala kanker ovarium yang spesifik pada stadium awal, kata Dr. Michael Worley, pakar bedah onkologi kebidanan di RSIA Brigham di Boston. Namun satu gejala kanker ovarium yang jelas adalah berat badan naik atau turun. Gejala lain yang mungkin muncul adalah perut kembung, diare atau sembelit, masalah di kandung kemih sehingga lebih sering kencing, perut tak nyaman atau seperti ditekan, dan perasaan kenyang terus, jelas pakar onkologi kebidanan Dr. Jamie Bakkum-Gamez.
Siapa saja yang berisiko?
Salah satu faktor terbesar adalah usia karena biasanya ditemukan pada perempuan lansia. Faktor risiko lain adalah riwayat keluarga, tak pernah melahirkan, dan didiagnosa endometriosis.
Bisakah diobati?
Semakin dini terdiagnosa maka semakin besar peluang sembuh. Kanker ovarium biasa ditangani dengan operasi untuk membuang tumor dan/atau kemoterapi.
Pilihan Editor: Pakar Jelaskan Metastasis Kanker Payudara Her2-Low dan Pengobatannya