TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog anak dan remaja Alzena Masykouri, meminta orang tua agar tidak hanya fokus pada akademik anak tapi juga memperhatikan waktu bermain mereka, khususnya yang berusia remaja. Namun, ia mengatakan waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya.
"Padahal enggak harus belajar yang dilakukan anak. Bukan cuma nilai di raport tapi juga aktivitas di luar sekolah,” kata Alzena dalam diskusi daring yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kamis, 12 September 2024.
Baca juga:
Perkembangan emosi dan fisik pada remaja juga penting untuk diperhatikan selain sisi kognitifnya. Alzena menjelaskan perkembangan emosi dan fisik remaja bisa didapatkan di luar aktivitas belajar. Karena itu, tugas orang tua adalah memastikan anak bisa belajar dengan baik dan berkegiatan dengan maksimal.
Luangkan waktu bersama
Menurut Alzena, ketika bermain dengan anak-anak seusia, hal ini baik agar remaja bisa saling bertukar pikiran. Dari sinilah anak bisa mencapai banyak kompetensi. Misalnya, berelasi dengan teman sebaya, dapat bertanggung jawab dengan perilaku sosialnya, dan sebagainya.
Tak hanya dengan teman sebaya, orang tua juga perlu menyempatkan beraktivitas bersama anak. Jika sama-sama memiliki kesibukan, orang tua dapat mempersiapkan waktu untuk beraktivitas dengan anak pada akhir pekan. Kalau tidak sempat di hari biasa karena sama-sama beraktivitas, bisa dilakukan di akhir pekan.
"Satu jam dikali lima hari yang sudah terlewat, jadi lima jam menghabiskan waktu bersama di akhir pekan,” tegas Alzena.
Pilihan Editor: 4 Manfaat Hobi Main Sepatu Roda buat Anak