TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit ginjal pada anak kini menjadi perhatian serius di kalangan medis dan masyarakat. Gaya hidup modern yang semakin tidak sehat menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya risiko penyakit ginjal pada anak-anak.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa gaya hidup yang membuat anak rentan terhadap penyakit ginjal:
1. Konsumsi Makanan Cepat Saji dan Junk Food
Anak-anak masa kini cenderung lebih memilih makanan cepat saji dan junk food. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, junk food memiliki kandungan natrium cukup tinggi di dalamnya. Kandungan natrium tersebut bisa mempengaruhi kinerja ginjal.
Dengan begitu, ginjal tidak bisa berfungsi untuk menyaring racun dalam darah dengan baik. Konsumsi makanan jenis ini dalam jangka panjang dapat merusak fungsi ginjal. Garam yang berlebihan menyebabkan retensi cairan dan tekanan darah tinggi, yang pada akhirnya membebani kerja ginjal.
2. Kurangnya Aktivitas Fisik
Banyak anak-anak yang lebih memilih bermain gadget atau menonton televisi daripada beraktivitas fisik di luar rumah. Dilansir dari Journal of Nursing Research, aktivitas fisik mempengaruhi kinerja ginjal. Jika anak tidak melakukan olahraga, kemungkinan besar akan terjangkit penyakit ginjal kronis.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis termasuk penyakit ginjal. Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan ideal dan kesehatan organ tubuh, termasuk ginjal.
3. Kebiasaan Minum Minuman Bersoda dan Manis
Minuman bersoda dan manis mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Dikutip dari penelitian yang dikeluarkan National Library Health, meminum dua atau lebih minuman bersoda dalam satu hari dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.
Minuman bersoda mengandung asam fosfat dan telah dikaitkan dengan perubahan urin yang memicu batu ginjal. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan diabetes tipe 2, yang berdampak negatif pada kesehatan ginjal. Selain itu, minuman bersoda juga mengandung fosfat yang dapat merusak ginjal.
4. Kurang Minum Air Putih
Banyak anak yang lebih suka minuman manis daripada air putih. Padahal, air putih sangat penting untuk membantu ginjal dalam proses penyaringan zat-zat berbahaya dari tubuh.
Dilansir dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kurangnya asupan air dapat menyebabkan dehidrasi dan mengganggu fungsi ginjal. Dianjurkan agar meminum air putih delapan gelas setiap hari agar tubuh sehat.
5. Penggunaan Obat-obatan Tanpa Resep Dokter
Beberapa orang tua memberikan obat-obatan pada anak mereka tanpa resep dokter, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Penggunaan obat-obatan ini secara berlebihan dapat merusak ginjal.
Dilansir dari Kidney, biasanya obat-obatan bisa efektif sesuai dengan porsinya. Akan tetapi, bukan berarti mengonsumsi obat-obatan bebas dari risiko. Obat-obatan ini harus digunakan dengan hati-hati. Jika digunakan secara tidak tepat, obat pereda nyeri dapat menimbulkan masalah pada tubuh, termasuk ginjal.
Sebanyak 2-5 persen kasus baru gagal ginjal kronis setiap tahun mungkin disebabkan oleh penggunaan obat pereda nyeri ini secara berlebihan. Begitu penyakit ginjal terjadi, penggunaan obat yang bermasalah secara terus-menerus akan memperburuknya. Karena itu, sangat penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat kepada anak.
6. Stres dan Kurang Tidur
Tidur sering kali dianggap remeh oleh sebagian besar orang. Sebagian orang lebih memilih untuk mengurangi jam tidur dibandingkan harus melewatkan film yang bagus atau bermain sosial media.
Dilansir dari laman Universitas Airlangga, stres dan kurang tidur dapat mempengaruhi fungsi berbagai organ tubuh, termasuk ginjal. Tidur yang cukup dan manajemen stres yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal anak.
Pilihan Editor: Banyak Anak yang Cuci Darah, Pakar di RSHS Sebut Bukan Akibat Minuman Manis