TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener menjelaskan di era digital seperti saat ini, teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak, sehingga pola asuh yang tepat penting untuk diterapkan. "Teknologi memang sangat membantu dalam kehidupan kita sehari-hari termasuk dalam membantu perkembangan anak, namun penting bagi orang tua dan anak-anak untuk menyadari bahwa teknologi hanya boleh digunakan sebagai alat pembelajaran," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada 13 September 2024.
Samanta menambahkan bahwa pola asuh gentle parenting memberikan manfaat yang baik bagi anak. "Pola asuh gentle parenting dapat membantu orang tua mengembangkan kecerdasan emosional anak yang sehat, menumbuhkan rasa percaya diri dan ketahanan," katanya.
Baca juga:
Ada cara mudah mengaplikasikan gentle parenting. "Salah satu tips agar sukses melakukan gentle parenting adalah dengan mendampingi anak bermain hingga tercipta hubungan yang erat antara orang tua dan anak melalui empati, mendengarkan secara aktif, komunikasi terbuka dan saling percaya,” katanya.
Di tengah era digital, ibu menjadi garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan tumbuh kembang anak. Mulai dari perkembangan teknologi yang semakin meluas dan tidak menentu hingga memastikan anak tetap fokus di tengah paparan informasi yang semakin terbuka.
My Baby Momversity 2024/Momversity
Baca juga:
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dengan tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5 persen. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, terdapat peningkatan 1,4 persen. Secara kelompok usia, jumlah Generasi Alfa yang menggunakan internet adalah 9,17 persen dari total pengguna keseluruhan.
Paparan teknologi dan internet pada generasi alfa dapat berdampak pada perkembangannya, seperti kurangnya waktu istirahat, menurunnya kualitas interaksi sosial, tumbuhnya rasa tidak percaya diri, berkurangnya aktivitas fisik, kurang memiliki sifat eksploratif dan bahkan memiliki potensi gangguan kesehatan mental di kemudian hari. Maka penting bagi orang tua untuk mengambil langkah-langkah mengimbangi paparan internet pada anak agar tidak menghambat proses tumbuh kembangnya.
My Baby menggelar Roadshow Puncak My Baby Momversity di Bintaro Exchange pada Sabtu, 31 Agustus 2024 setelah sebelumnya dilakukan di kota Medan dan Surabaya. Kegiatan My Baby Momversity tahun ini mengangkat tema #RaisingFutureReadyKids.
Managing Director Brand Portfolio & Communication My Baby Audrey Gandadjaja berharap My Baby Momversity bisa menjadi wadah edukasi berbasis komunitas di mana para orang tua dapat saling terhubung dan memberi dukungan positif. Pola asuh orang tua akan berdampak dalam membentuk karakter dasar anak melalui penanaman nilai empati, kemampuan meregulasi emosi, dan etika sopan santun. Selain itu, penting juga untuk melakukan stimulasi yang membantu anak agar mandiri, mudah beradaptasi, mampu berpikir secara kreatif, dan memiliki daya saing sebagai pembekalan masa depan. "Menyadari pentingnya pembentukan karakter dan basic life skills yang kuat untuk Generasi Alfa, tahun ini My Baby mengajak para ibu di Indonesia berpartisipasi dalam My Baby Momversity bertemakan #RaisingFutureReadyKids dan diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi para Ibu dalam mendampingi tumbuh kembang si kecil," katanya.
Brand Ambassador My Baby Nadine Chandrawinata mengatakan menjadi seorang ibu di zaman serba digital memang penuh tantangan. "Kampanye My Baby Momversity ini membantu para Ibu untuk lebih siap menghadapi tantangan parenting yang seiring perkembangan zaman," katanya.
Pilihan Editor: Intip Cara Belgia Kurangi Rasa Takut Anak untuk Berobat ke Rumah Sakit