Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Hal Penting Pengasuhan Digital untuk Cegah Anak Kecanduan Gawai

Reporter

image-gnews
Sejumlah siswa SDN Marmoyo, mengerjakan tugas dengan berkelompok menggunakan gawai secara bergantian di rumah warga Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 8 Agustus 2020. Kondisi ini memaksa anak-anak yang tinggal di wilayah terpencil untuk berkumpul di rumah-rumah warga yang menyediakan akses internet melalui WiFi agar dapat mengakses pelajaran. Beberapa siswa ada yang bergantian memakai ponsel karena orang tua mereka tidak mampu membelikan gawai untuk belajar. ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF
Sejumlah siswa SDN Marmoyo, mengerjakan tugas dengan berkelompok menggunakan gawai secara bergantian di rumah warga Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 8 Agustus 2020. Kondisi ini memaksa anak-anak yang tinggal di wilayah terpencil untuk berkumpul di rumah-rumah warga yang menyediakan akses internet melalui WiFi agar dapat mengakses pelajaran. Beberapa siswa ada yang bergantian memakai ponsel karena orang tua mereka tidak mampu membelikan gawai untuk belajar. ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Anrilla E. M. Ningdyah menyebut tiga hal penting pengasuhan digital untuk mencegah anak kecanduan gawai.

“Kita mengelola secara cerdas dan yang sudah terbukti keberhasilannya. Salah satu konsepnya yakni pola pengasuhan digital. Itu prinsipnya tiga saja dan gampang sekali untuk diingat, yakni pahami, dukung, dan atur aktivitas anak-anak,” kata Anrilla, Kamis, 29 Agustus 2024.

Ia menjelaskan dalam memahami harus dimulai dari orang tua dengan menolak pandangan menggunakan gawai menjadi lebih mudah untuk menyelesaikan pekerjaan dan memberikan anak gawai agar bisa tenang atau diam.

“Orang tua perlu mengevaluasi dan memastikan penggunaan tepat teknologi digital bagi dirinya sendiri dulu sebelum membantu anak-anak. Penggunaan yang tepat dapat menunjang kesehatan mental, dan jangan lupa fondasi kesehatan mental,” ujarnya.

Ia mengatakan fondasi kesehatan mental di antaranya pola tidur cukup, aktivitas fisik dengan bergerak minimal 60 menit per hari, cukup asupan nutrisi, memberikan dan mendapatkan dukungan sosial, membuat batasan antara rumah dan kantor, serta menghindari bekerja di tempat tidur.

Pengaruh ke kesehatan mental
Pola asuh digital selanjutnya yakni dukung, di mana anak-anak usia dini butuh stimulasi langsung untuk memiliki fungsi eksekutif, yaitu proses mental dan kemampuan kognitif kompleks yang mengatur keterampilan untuk berperilaku atau mencapai tujuan.

“Pada anak prasekolah di antaranya fokus dan perhatian, paham dan ingat instruksi, kontrol diri, organisasi dan prioritas, serta pengaturan emosi. Fungsi eksekutif ini dapat diajarkan, dilatih, dan dikembangkan. Syaratnya adalah memberikan kesempatan dan pengalaman melalui asah, asih, dan asuh,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pola terakhir yakni atur, yang terdiri atas batasi, kelola, dan arahkan. “Waktu, durasi, dan frekuensi bisa menggunakan aplikasi parental monitoring atau kontrol, mesin akses dan isi atau konten, membuat kebijakan dan kontrak penggunaan dengan anak, seperti batasan waktu menggunakan gawai sedari awal, memberi pengertian, kemudian baru memberikan fasilitas,” paparnya.

Ia juga menyebutkan hasil studi NeuroSensum Indonesia Consumers Trend 2021: Social Media Impact on Kids, 92 persen anak dari rumah tangga berpenghasilan rendah cenderung mengenal media sosial lebih dini, 54 persen di antaranya diperkenalkan ke media sosial sebelum berusia 6 tahun.

Ia menjelaskan dampak penggunaan teknologi digital pada anak di antaranya berpengaruh terhadap kesehatan mental, yakni tingkat depresi lebih tinggi yang muncul karena penggunaan media sosial di atas tiga atau empat jam per hari, juga peningkatan risiko perundungan siber, ketergantungan, serta pemborosan waktu.

“Kemudian muncul penyakit yang dipicu penggunaan gawai terlalu lama, yaitu tics and tourette syndrome, menurunnya keamanan pribadi dan privasi, penyalahgunaan data pribadi, serta menjadi target berlebihan bagi iklan-iklan, juga mendorong perilaku konsumtif dan impulsif,” tuturnya.

Pilihan Editor: Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ragam Makna Istilah "ACC" yang Sering Digunakan di Media Sosial

19 jam lalu

Ilustrasi wanita stalking media sosial. Freepik.com/Kamran Aydinov
Ragam Makna Istilah "ACC" yang Sering Digunakan di Media Sosial

Istilah ACC yang kerap digunakan di Tik Tok maupun media sosial lainnya awalnya adalah sebuah istilah slang dalam bahasa Inggris.


Paspampres Disorot Usai Anggotanya Diduga Pukul Pemuda Selfie dengan Jokowi, Berikut Sejumlah Kasus Paspampres

1 hari lalu

Pria yang diduga mengalami pemukulan oleh paspampres. Foto : X
Paspampres Disorot Usai Anggotanya Diduga Pukul Pemuda Selfie dengan Jokowi, Berikut Sejumlah Kasus Paspampres

Paspampres kembali dapat sorotan setelah anggotanya diduga memukul pemuda yang selfie dengan Jokowi. Ini sejumlah kasus yang melibatkan Paspampres.


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Viral Perempuan ke Kampus Pakai Lingerie, Psikolog Singgung Etika Berbusana

2 hari lalu

Ilustrasi lingerie. shutterstock.com
Viral Perempuan ke Kampus Pakai Lingerie, Psikolog Singgung Etika Berbusana

Belum lama ini viral di medsos soal memakai lingerie ke lingkungan kampus. Psikolog sebut kesopanan dan etika berbusana.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

2 hari lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Hasil Riset Mekari: Software Berbasis Cloud Dongkrak Efektivitas Perusahaan

2 hari lalu

Ilustrasi Alibaba Cloud LLM open-source yang sedang digunakan. (ANTARA/HO-Alibaba Cloud)
Hasil Riset Mekari: Software Berbasis Cloud Dongkrak Efektivitas Perusahaan

Studi juga menunjukkan mayoritas perusahaan antusias menggunakan software berbasis cloud dalam dua tahun ke depan.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

3 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

4 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

6 hari lalu

Ilustrasi anak makan sambil bermain gadget. Kuali.com
Dinilai Berbahaya, Australia akan Larang Media Sosial untuk Anak-anak

Pemerintah Australia akan memperkenalkan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan platform media sosial.


Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

7 hari lalu

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Soponyono di kawasan Rungkut Asri Utara, Surabaya pada Jumat 6 September 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Terkini: Jokowi akan Reshuffle Menteri lagi, Sri Mulyani Didesak Keluarkan Aturan Antidumping Keramik Cina

Terkini: Jokowi akan kembali melakukan reshuffle menteri menjelang akhir jabatan. Sri Mulyani didesak keluarkan aturan antidumping keramik Cina.