TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa G30S atau Gestapu di 1965 menjadi tragedi besar dalam sejarah Indonesia. Setiap tanggal 30 September, bangsa Indonesia memperingati peristiwa tersebut. Salah satu cara untuk mengenangnya adalah dengan menonton film Pengkhianatan G30S PKI, juga menyampaikan ucapan peringatan G30S.
Dalam peristiwa ini, enam jenderal, satu kapten, dan beberapa orang lainnya terbunuh. Oleh karenanya, ucapan peringatan G30S menjadi bentuk penghormatan para pahlawan revolusi yang telah gugur dan pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan negara dari berbagai ancaman ideologi.
Berikut ini adalah ucapan para tokoh bangsa yang mungkin dapat menjadi inspirasi untuk memperingati G30S, baik dalam bentuk doa, refleksi, maupun pesan pengingat bagi generasi muda.
- "Kami diberantas, dimatikan, bukan kalah" -Umi Sardjono, Ketua Umum Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani)
- “Hanya dengan membubarkan PKI ketertiban umum dapat dipulihkan” -Soeharto
- “Saya adalah satu-satunya orang yang memikul tanggung jawab paling besar dalam peristiwa G30S yang gagal dan yang didukung oleh anggota-anggota PKI yang lain, dan organisasi massa di bawah PKI” -DN Aidit
- “Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad ‘Merdeka, merdeka atau mati'!” -Soekarno
- “Membalas akan membuatmu sejajar dengan musuhmu, tetapi mengampuninya akan menempatkanmu di atas musuhmu.” -Sultan Hamengkubuwono IX
- “Kurang cerdas bisa diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki” -Bung Hatta
- “Kita tunjukan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka, lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.” -Bung Tomo
- “Ingatlah! Bahwa dari dalam kubur, suara saya akan lebih keras daripada dari atas bumi.” -Tan Malaka
- “Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali” -Tan Malaka
- "Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah” -Ki Hajar Dewantara
- “Kita hendak bekerja atas dasar kemerdekaan jiwa orang, atas dasar kerakyatan, atas dasar sukarela, mufakat dan kerjasama, dan tidak dengan paksaan seperti yang telah dilakukan di negeri-negeri totaliter dan diktatur itu.” -Sutan Sjahrir
- “Baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik." -Jenderal Hoegeng
- “Kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Yang Tuhan Maha Esa. Jadi kalau salah, tetap kita tindak.” -Jenderal Hoegeng
- “Kejayaan terbesar kita bukanlah saat kita tidak gagal, tetapi bagaimana kita tetap bangkit setiap kali kita gagal.” -Soeharto
- "Tidak pernah ada hari yang sama dalam kehidupan. Hari ini berbeda dengan kemarin. Mari jadikan hari ini lebih baik.” -Soesilo Bambang Yudhoyono
- “Bertobat tidak hanya berarti menyesali dosa, tetapi juga membenci dosa.” -Buya Hamka
- “Orang beradab pasti pandai menghormati keyakinan orang lain, walaupun dia sendiri tidak sesuai dengan keyakinan itu.” -Buya Hamka
- “Dalam situasi apapun, jangan biarkan emosimu mengalahkan kecerdasanmu.” -Buya Hamka
- “Perjuanganku melawan penjajah lebih mudah, tidak seperti kalian nanti. Perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan bangsa sendiri.” -Bung Hatta
- “Tidak penting apapun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak tanya apa agamamu.” -Gus Dur
Pilihan Editor: Serba-Serbi Film Pengkhianatan G30S/PKI, Sutradara Arifin C. Noer: Benar-benar Gila. Edan!
Catatan Redaksi: Artikel ini mengalami perubahan judul dari "30 Ucapan Peringatan G30S/PKI untuk Mengenang Sejarah Kelam Indonesia" menjadi "20 Ucapan dari Para Tokoh yang Bisa Dijadikan Inspirasi untuk Peringatan G30S"