Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi ketika darah yang mendorong melalui pembuluh darah mengalir terlalu kuat. Pembuluh darah arteri yang sempit dapat menciptakan lebih banyak hambatan untuk aliran darah ke luar dari jantung. Semakin sempit arteri, semakin besar pula hambatannya, dan semakin tinggi tekanan darah. 

Menurut Healthline, hipertensi biasanya berkembang selama beberapa tahun, tetapi beberapa kasus mungkin tanpa menimbulkan gejala. Namun, tekanan darah tinggi yang terus-menerus berlangsung dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ, terutama jantung, mata, dan ginjal. 

Oleh karena itu, deteksi dini dengan pembacaan tekanan darah secara teratur dapat menurunkan risiko dari penyakit jantung. Lantas, bagaimana tanda-tanda dari hipertensi? 

Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi

Dalam pembacaan tekanan darah, ada dua hal yang perlu diketahui, yaitu tekanan sistolik (angka pertama) dan tekanan diastolik (angka kedua). Tekanan sistolik merupakan tekanan di arteri ketika jantung berdetak dan memompa darah, sedangkan tekanan diastolik terjadi di arteri di antara detak jantung. 

Tekanan darah normal memiliki tekanan darah sistolik kurang dari 120 milimeter merkuri (mmHg) dan tekanan diastolik kurang dari 80 mmHg. Penulisan tekanan darah normal biasanya 120/80. 

Seseorang yang menderita hipertensi stadium satu memiliki tekanan sistolik sekitar 130-139 mmHg dan tekanan diastolik 80-89 mmHg. Sedangkan hipertensi stadium dua dengan tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih tinggi dan tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih tinggi. 

Kemudian, penderita hipertensi krisis mencatatkan angka tekanan sistolik lebih dari 180 mmHg dan angka diastolik lebih dari 120 mmHg. Pada tahap tersebut, seseorang harus segera mendapatkan pertolongan medis. 

Melansir WebMD, berikut gejala-gejala yang perlu diwaspadai karena mengindikasikan tekanan darah tinggi:

-   Sakit kepala parah.

-   Mimisan.

-   Kelelahan atau kebingungan.

-   Masalah pada penglihatan, seperti buram atau mata berkunang-kunang.

-   Nyeri dada.

-   Susah bernapas.

-   Detak jantung tidak teratur.

-   Terdapat darah di dalam urin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-   Dada berdebar-debar.

-   Leher dan telinga terasa sakit.

-   Kejang.

-   Gugup.

-   Berkeringat.

-   Susah tidur.

-   Wajah memerah.

-   Bercak darah di mata. 

Kapan Harus Menemui Dokter?

Apabila gejala-gejala darah tinggi dalam tahap parah, maka segera periksakan diri ke dokter. Tanpa penanganan yang benar, seseorang bisa mengalami serangan jantung atau stroke serta mungkin menderita masalah kesehatan serius lainnya.

Umumnya, tekanan darah tinggi tidak mengakibatkan pusing atau mimisan. Namun, gejala-gejala hipertensi bisa dirasakan ketika tekanan darah lebih dari 180/120 mmHg. Jika tekanan darah sangat tinggi, maka tunggu lima menit dan periksa kembali tekanan darah. Apabila masih tinggi, segera hubungi layanan darurat medis.

Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Adapun cara terbaik untuk mengendalikan tekanan darah tinggi adalah dengan mengubah gaya hidup dan pola makan. Latihlah pernapasan dan lakukan meditasi untuk memperlambat detak jantung yang dapat menurunkan angka tekanan darah. 

Cobalah untuk mandi dengan menggunakan air hangat untuk meredakan ketegangan otot. Selain itu, penderita juga bisa berendam menggunakan air hangat selama beberapa menit untuk membuat perasaan lebih tenang dan stres berkurang. 

Konsumsi beberapa jenis bahan pangan untuk menurunkan tekanan darah, misalnya jus bit yang mengandung nitrat untuk membuka pembuluh darah. Meminum jus yang mengandung banyak kalium, seperti jus wortel, delima, atau jeruk juga bisa menjadi alternatif untuk melancarkan aliran darah. 

Pilihan Editor: Kenali Waktu Terbaik untuk Mengukur Tekanan Darah Secara Akurat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Bagi Tips Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah di Kaki

1 hari lalu

Ilustrasi wanita mengangkat kaki. Freepik.com/Yanalya
Pakar Bagi Tips Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah di Kaki

Berikut pendapat para pakar bedah vaskular mengenai hal-hal yang sebaiknya tak dilakukan agar kesehatan pembuluh darah terjaga.


Trik Batasi Asupan Garam agar Terhindar dari Hipertensi

4 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Trik Batasi Asupan Garam agar Terhindar dari Hipertensi

Asupan garam yang berlebihan merupakan salah satu pemicu utama hipertensi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.


Mengenal Gabapentin, Obat untuk Epilepsi yang Sering Disalahgunakan

4 hari lalu

ilustrasi overdosis obat (Pixabay.com)
Mengenal Gabapentin, Obat untuk Epilepsi yang Sering Disalahgunakan

Gabapentin dapat mengontrol nyeri saraf tertentu dan gangguan kejang dan biasa diresepkan untuk epilepsi tapi sering disalahgunakan seperti opium.


Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

6 hari lalu

Park Ji Ah. Dok. Billions
Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

Aktris Korea Selatan, Park Ji Ah, meninggal pada usia 52 tahun akibat infark serebral atau yang lebih dikenal sebagai stroke iskemik.


Pola Makan Sehat Bisa Turunkan 3 Faktor Penyebab Stroke

11 hari lalu

Diskusi bertajuk Pendekatan terbaru untuk Mencegah Stroke/Sania Royale
Pola Makan Sehat Bisa Turunkan 3 Faktor Penyebab Stroke

Stroke dapat terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena terjadi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.


Alasan Tak Boleh Minum Kopi dan Teh sebelum Tes Darah

11 hari lalu

ilustrasi tes darah (Pixabay.com)
Alasan Tak Boleh Minum Kopi dan Teh sebelum Tes Darah

Orang diminta tak minum kopi dan teh sebelum menjalani tes darah di laboratorium namun tetap boleh minum air putih karena tak mempengaruhi hasil.


Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

15 hari lalu

Ilustrasi puskesmas. dok.TEMPO
Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

Kemenkes akan mengembangkan layanan EKG di puskesmas pada 2025 sebagai upaya memfasilitasi skrining penanganan penyakit jantung.


Diagnosis dan Penilaian Kebutuhan PCI untuk Penanganan Serangan Jantung

20 hari lalu

Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Diagnosis dan Penilaian Kebutuhan PCI untuk Penanganan Serangan Jantung

Diagnosis dan penilaian kebutuhan PCI melibatkan serangkaian prosedur untuk menentukan apakah PCI adalah opsi terbaik untuk pasien serangan jantung.


Memahami Prosedur PCI untuk Serangan Jantung Akut

20 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Memahami Prosedur PCI untuk Serangan Jantung Akut

Salah satu keuntungan utama PCI adalah kemampuan untuk dilakukan secara darurat, yang merupakan langkah penting ketika terjadi serangan jantung.


Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

22 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak