Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Faktor Penyebab Keterlambatan Bicara Menurut Dokter Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Fitri Hartanto, menyebut dua faktor penyebab keterlambatan bicara atau speech delay sehingga mengganggu tumbuh kembang anak.

"Keterlambatan bicara dua anak dikenali dari dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik," katanya dalam webinar "Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak" pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Fitri menjelaskan faktor intrinsik menyebabkan terlambat bicara tipe sekunder akibat kelainan organ, gangguan saraf, gangguan perilaku, gangguan kognitif, termasuk di dalamnya juga keterlambatan perkembangan atau maturation delay. Sementara faktor ekstrinsik menjadi penyebab terlambat bicara tipe primer, di mana keterlambatan terjadi pada aspek bahasa.

Kurang stimulasi
Secara umum, faktor ekstrinsik disebabkan kurang stimulasi dan pembelajaran yang salah sehingga anak mengalami keterlambatan bicara. Menurutnya, kekurangan stimulasi terjadi karena pola asuh anak yang permisif, misalnya menuruti kemauan anak tanpa menggunakan bahasa ucapan, hanya melalui gestur. Kondisi ini diperparah dengan pola asuh yang overprotektif, di mana anak selalu dilayani kemauannya agar tidak menangis.

"Kalau hanya meraih tangan atau menunjuk saja sudah diberikan keinginannya dengan harapan agar anak tidak menangis, ini tidak memberi kesempatan anak belajar dengan benar. Harus diperbaiki dengan bahasa ucap," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fitri juga mengatakan pembelajaran yang salah biasanya terjadi karena anak dipaksa untuk bilingual atau belajar dua bahasa di usia awal alih-alih fokus belajar satu bahasa untuk berkomunikasi. Kemudian, anak disuruh belajar bahasa secara mandiri tanpa pendampingan orang tua sehingga berisiko mengalami kesalahan dalam kosakata maupun menerjemahkan bahasa. Ia menyebut anak perlu perlu distimulasi untuk berbicara tahapan pengenalan, pemahaman, dan pengucapan.

"Tidak bisa setelah melalui tahapan pengenalan anak langsung disuruh mengucap tanpa memahami apa yang diucapkan," jelasnya.

Pilihan Editor: Pakar: Jangan Paksakan Anak Jika Sulit Belajar 2 Bahasa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran IDAI agar Anak Tak Alami Terlambat Bicara

6 jam lalu

Mendengar adalah kunci bagi si anak untuk belajar  bicara dan mengembangkan fungsi lainnya.
Saran IDAI agar Anak Tak Alami Terlambat Bicara

Stimulasi bicara dapat dilakukan sejak dini melalui tahap pengenalan, pemahaman, dan pengucapan sehingga anak tak alami terlambat bicara.


Cara Menerapkan Gentle Parenting yang Mudah untuk Orang Tua

9 jam lalu

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Cara Menerapkan Gentle Parenting yang Mudah untuk Orang Tua

Gentle parenting merupakan pola asuh yang mengedepankan kelembutan dan empati saat berkomunikasi dengan anak. Dengan pola asuh ini, anak terbukti akan jauh lebih stabil dari segi emosi dan kedewasaan. Berikut selengkapnya


Kementerian Pendidikan Ukraina Dukung RUU Larang Penggunaan Bahasa Rusia di Sekolah Negeri

2 hari lalu

Alisa Ustinova dari Kharkiv, berjalan selama pengenalan sekolah oleh seorang guru selama pertemuan sekolah di Sekolah Tadeusz Gajcy No. 58 di Warsawa, Polandia, 1 September 2022. REUTERS/Kacper Pempel
Kementerian Pendidikan Ukraina Dukung RUU Larang Penggunaan Bahasa Rusia di Sekolah Negeri

Sebagian besar warga negara Ukraina bisa berbahasa Rusia atau mengerti bahasa Ukraina dan bahasa Rusia.


Dukung Orang Tua Membersamai Tumbuh Kembang Anak dengan Konsep Adventure Parenting

15 hari lalu

Salah satu kegiatan di program Taro Rangers Camp, 28-29 September 2024. Dok. Taro
Dukung Orang Tua Membersamai Tumbuh Kembang Anak dengan Konsep Adventure Parenting

Pendekatan adventure parenting bisa menjadi cara membantu orang tua membangun karakter dan budi pekerti anak. Berikut contohnya.


Pentingnya Peran Pola Asuh Perempuan dalam Wujudkan Generasi Emas

22 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Pentingnya Peran Pola Asuh Perempuan dalam Wujudkan Generasi Emas

Pola asuh adalah cara terbaik yang ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan tanggung jawab kepada anak.


Studi: Anak yang Banyak Waktu di Depan Layar Lebih Sulit Kuasai Keterampilan Bahasa

27 hari lalu

Seorang pemain tim esports Rogue Warriors berlatih untuk permainan
Studi: Anak yang Banyak Waktu di Depan Layar Lebih Sulit Kuasai Keterampilan Bahasa

Peneliti Universitas Tartu melakukan studi bahwa anak yang banyak waktu di depan layar lebih sulit dalam keterampilan berbahasa.


Pengaruh Gizi Seimbang pada Perkembangan Motorik Anak

28 hari lalu

Ilustrasi bayi makan biskuit. shutterstock.com
Pengaruh Gizi Seimbang pada Perkembangan Motorik Anak

Dokter anak mengingatkan orang tua gizi seimbang berperan terhadap perkembangan motorik anak, stimulasi juga tidak kalah penting .


Fakta di Balik Gentle Parenting, Mitos Umum Pengasuhan Anak

28 hari lalu

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Fakta di Balik Gentle Parenting, Mitos Umum Pengasuhan Anak

Gentle parenting adalah pendekatan pengasuhan anak yang mengutamakan empati, komunikasi, dan kolaborasi antara orang tua dan anak.


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

30 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

33 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.