Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengadopsi Anak Usia Remaja

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Sebut saja Endah, seorang penulis buku ternama. Ia sudah enam tahun menikah dengan Rio. Pasangan ini belum juga dikaruniai buah hati, meski sudah mencoba berbagai cara dan upaya.

Sejak Agustus tahun lalu, pasangan ini sepakat mengadopsi Fauzi, yang berusia 19 tahun dan kuliah di semester IV. "Keputusan kami mengadopsi anak pada usia remaja karena kami berdua sama-sama tidak lagi muda, sibuk, dan tak memungkinkan mengasuh anak kecil," katanya ketika ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Kebetulan Endah berteman akrab dengan mama Fauzi, yang mengalami kesulitan mendidik putranya. Endah bercerita, setelah suami temannya itu meninggal dalam tugas sebagai pilot, Fauzi, yang merupakan anak kesayangan, terguncang hebat. Dia berubah sikap, dari anak manis dan penurut menjadi anak yang suka dugem, nongkrong di klub, dan berpacaran dengan wanita seusia mamanya.

Endah, yang secara pribadi sangat mengenal Fauzi, mengaku sedih. Dia merasa prihatin dan mengutarakan niatnya mengadopsi anak itu. Sahabatnya itu setuju karena merasa sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mamanya mengharapkan, siapa tahu denganku Fauzi kembali menjadi anak baik," tutur Endah.

Apalagi Endah dan suami tidak asing dengan dunia remaja karena mereka juga penulis skenario sinetron dan film remaja. Namun, pada awalnya, ini bukanlah hal yang mudah. Sikap Fauzi yang sudah terbius oleh kenikmatan hidup dalam kegemerlapan membuainya dan terlelap. "Tapi aku dan Rio sepakat memposisikan diri sebagai teman untuk memahami perilaku Fauzi," ucapnya.

Strategi itu sungguh jitu dan menuai hasil positif. Pelan-pelan Fauzi akhirnya berubah menjadi anak manis. "Dia tak lagi suka ke klub atau berdisko. Bahkan dia memutuskan cintanya dengan wanita sebaya mamanya. Syukurlah, aku dan Rio bahagia," Endah berucap lega.

Lain lagi dengan pasangan Anjar dan Siska, yang sudah menikah 10 tahun serta belum dikaruniai keturunan. Setahun lalu, mereka mengadopsi Runi, remaja berusia 15 tahun. "Ayahnya mempercayakan Runi kepada kami karena Runi sangat nakal dan tidak mau sekolah," kata Anjar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lagi-lagi melalui sikap dan pendekatan memposisikan diri sebagai teman, Runi berubah menjadi anak manis. "Runi sudah mau ke sekolah dan menjadi anak penurut," Anjar menambahkan. Mereka berhasil mengubah Runi karena tahu dan memahami alasan mengapa Runi bersikap menjadi anak nakal dan malas.

"Mungkin aku dan Siska membuatnya merasa nyaman, sehingga dia percaya untuk menyampaikan kegundahannya selama ini. Kami berdua seperti teman bagi Runi, makanya dia sangat percaya," tutur Anjar.

Menurut psikolog Retno Pudjiati, mengadopsi anak usia remaja harus mengacu pada alasan dan prinsip-prinsip mengapa harus melakukan adopsi. Sebab, kebutuhan setiap orang tua yang melakukan adopsi bermacam-macam. "Yang pertama harus diingat (adalah) prinsip dasar tadi. Kemudian bagaimana metode dan proses pelaksanaan adopsi akan diarahkan ke mana," kata dia.

Dalam kondisi keluarga masa kini yang semakin kompleks, tentunya mereka menerapkan aturan main pada adopsi anak, berapa pun usia anak itu. "Mungkin ada benarnya juga mengadopsi anak usia remaja dengan memposisikan diri sebagai teman bisa menjadi tolak ukur keberhasilan. Meski demikian, sekali lagi esensinya bukan faktor itu semata, tapi sangat holistik," tutur Retno.

Yang jelas, menurut Retno, mengangkat atau mengadopsi anak, baik sejak usia dini, balita, anak-anak, maupun remaja, pasti ada banyak pernik ini-itu. "Yang wajib diingat, mengadopsi anak itu harus mampu memberikan hak-hak yang dibutuhkan seorang anak." | HADRIANI P

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

2 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.


Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

2 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

3 hari lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

3 hari lalu

Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani


KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak (tengah) bersama Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (kedua kanan), Deputi Kementerian PPN/Bappenas Amin Almuhami (kedua kiri), Irjen Khusus Kemendagri Teguh Narutomo (kiri) dan Dirjen Dikti Kemenristek Dikti Abdul Haris (kanan), mengikuti acara peluncuran Indeks Integritas Pendidikan 2023 dan sosialisasi SPI Pendidikan 2024 di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. Berdasarkan hasil survey KPK, indeks Integritas Pendidikan di Indonesia mendapatkan nilai 73,70 dengan masih dijumpai beberapa temuan terkait kejujuran akademik, gratifikasi di sekolah maupun kampus hingga penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

8 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah


Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

8 hari lalu

Wapres terpilih yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara pembagian sepatu gratis untuk anak-anak sekolah tak mampu di SMKN 8 Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.


KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

8 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

14 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.