Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekerjaan yang Bikin Depresi

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Respons seseorang terhadap pekerjaan yang digeluti bisa bermacam-macam. Ada yang menganggap bekerja seperti hobi. Mereka bahagia dengan pekerjaan dan merasa sangat nyaman dengan kesibukan yang dilakoninya sehari-hari. Tapi ada pula orang yang merasa stres, bahkan depresi dengan pekerjaannya lantaran merasa tak cocok.

Tahukan Anda, depresi karena bergelut dengan pekerjaan bukan melulu masalah cocok atau beban kerja yang berlebih (overload)? Kenyataannya memang ada sejumlah pekerjaan dengan tingkat depresi yang tinggi. Apa sajakah?

Perawat pribadi/baby sitter
Perawat orang tua atau anak-anak menduduki posisi teratas pekerjaan dengan tingkat depresi yang tinggi. Hampir 11 persen orang yang bekerja di bidang ini melaporkan mengalami depresi. Perawat harus berkutat sehari-hari dengan memberi makan, memandikan, dan merawat seseorang yang tidak mampu mengungkapkan rasa terima kasih atau memberi penghargaan. Ini lantaran mereka terlalu sakit atau terlalu muda atau karena mereka tidak terbiasa dengan hal tersebut. “Itu sungguh bikin stres, melihat orang sakit dan tidak mendapat banyak dukungan positif,” kata psikolog klinis pada Tufts University dan penulis buku Child’s Mind, Christopher Willard.

Pramusaji
Peringkat kedua adalah pramusaji. Pekerja di bidang ini sering mendapat upah rendah dan pekerjaan yang melelahkan. Mereka mesti menghadapi banyak pelanggan dengan berbagai macam karakter dalam memesan makanan. Sebanyak 10 persen pekerja di bidang ini mengalami depresi. Inilah pekerjaan yang sering tanpa ucapan terima kasih. Pelanggan dapat benar-benar kasar dan ada banyak aktivitas fisik.

Pekerja sosial
“Karena pekerja sosial bekerja dengan orang-orang yang sangat membutuhkan, akan sangat susah untuk tidak berkorban ketika bergelut dengan pekerjaan ini,” kata Christopher. Dia melanjutkan, tidak terlalu mengejutkan bahwa pekerja sosial termasuk ke dalam pekerjaan dengan tingkat depresi yang tinggi. Sering berurusan dengan anak-anak yang dilecehkan atau dengan keluarga yang mengalami krisis, dikombinasikan dengan buruknya berurusan dengan birokrasi, benar-benar dapat membuat pekerjaan ini penuh dengan stres, bahkan 24 jam sehari dalam 7 hari sepekan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pekerja kesehatan
Termasuk di dalamnya dokter, perawat, bidan, dan terapis. Pekerja di bidang kesehatan dapat memiliki jam kerja yang panjang dan tak menentu, serta hari yang tidak teratur. “Setiap hari mereka melihat sakit, trauma, kematian, serta berhubungan dengan keluarga pasien,” ujar Crishtopher. Dengan kata lain, stres dapat menjadi makanan sehari-hari.

Artis, pekerja hiburan, dan penulis
Ini pekerjaan dengan penghasilan yang tidak teratur, jam yang tidak menentu, dan memungkinkan terjadinya keterasingan. Orang-orang yang bekerja di bidang kreatif juga mempunyai tingkat gangguan mood yang tinggi. Sekitar 9 persen orang yang bekerja di bidang ini dilaporkan mengalami depresi. Penyakit yang sering dialami pekerja di bidang ini adalah penyakit bipolar. Inilah penyakit suasana hati dengan gejala depresi dan perasaan-perasaan putus asa. Gejala lainnya adalah pikiran-pikiran bunuh diri, perubahan-perubahan pada pola-pola tidur, dan kehilangan minat pada aktivitas-aktivitas yang pernah menjadi sumber dari kesenangan. Penyakit bipolar sangat sering dijumpai pada artis.

AMIRULLAH| HEALTH.COM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

7 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

7 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

14 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

16 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

16 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

16 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

17 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

17 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

20 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.